atau kesenangan dari kecenderungan-kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu objek atau hal yang dirasa penting.
Sedang Jefkins dalam Prakaza, 2009 mengatakan bahwa seseorang yang memiliki minat terhadap suatu kegiatan akan merasa yakin bahwa
kegiatan yang diminati tersebut memang layak untuk dilakukan dan akan memberikan kepuasan sebagaimana yang diinginkan dan memiliki keyakinan
bahwa nantinya kegiatan yang diminatinya tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupannya. Slameto 2003 juga mencoba memaparkan bahwa minat
adalah perasaan lebih suka dan keterkaitan pada suatu hal atau kegiatan tanpa harus ada yang memerintah terlebih dahulu.
Berdasarkan pada penjelasan yang telah disampaikan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan, keyakinan, dan
kesediaan yang berasal dari dalam diri seseorang yang muncul dengan sendirinya tanpa perintah atau paksaan terhadap suatu hal atau kegiatan yang
ia rasa penting dan dapat memberikan kepuasan serta manfaat bagi kehidupannya.
1. Aspek Minat
Jefkins dalam Prakaza, 2009 menggambarkan aspek- aspek yang terdapat pada minat seseorang dalam melakukan hal
atau kegiatan apapun yaitu: a
Perhatian attention Saat di mana seseorang mengamati objek atau hal yang terlihat
menarik baginya.
b Ketertarikan interest
Saat di mana seseorang telah melihat objek atau hal yang ia anggap menarik dan berusaha untuk berhubungan dan
melakukan pendekatan pada objek tersebut. c
Keinginan desire Saat di mana seseorang sudah lebih dari sekedar tertarik
terhadap objek atau hal tersebut dan mulai berusaha untuk mengetahui lebih dalam tentang objek tersebut dan berusaha
melakukan kegiatan yang berhubungan atau semakin membuatnya mengetahui lebih jauh tentang objek atau hal
tersebut. d
Keyakinan conviction Saat di mana individu yakin bahwa aktivitas atau kegiatan
yang akan ia lakukan dan berhubungan dengan objek atau hal tersebut memang sesuai, diminati, dan layak untuk dilakukan
serta dapat memberikan kepuasan sebagaimana yang ia harapkan.
e Tindakan action
Individu mengambil keputusan untuk mulai melakukan sesuatu yang pada akhirnya menimbulkan perilaku.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek- aspek yang terdapat dalam minat adalah perhatian, ketertarikan,
keinginan, keyakinan, dan tindakan.
2. Pengertian Kewirausahaan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia 2008 kewirausahaan terdiri dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” sendiri berarti pejuang, gagah berani,
kesatria, teladan, manusia unggul, berbudi pekerti dan berwatak berani. Sedangkan “usaha” adalah kemauan yang gigih untuk meraih sesuatu atau
usaha mandiri mengarah pada tenaga dan pikiran dalam mencapai suatu tujuan.
Kewirausahaan adalah bentuk dari sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif dalam berdaya cipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha
meningkatkan pendapatan dari kegiatan usaha yang ia geluti didasarkan pada pendapat Amin dalam Puri, 2008. Sedangkan kewirausahaan menurut
Longenecker 2001 ialah seseorang yang berani mengambil keputusan untuk memulai dan menjalankan bisnis.
Kewirausahaan menurut Soetadi 2010 merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya
dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, Soetadi 2010 juga menambahkan bahwa kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Dengan demikian, berdasarkan pemaparan yang disampaikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kewirausahaan adalah bentuk sikap berani,
kreatif, inovatif, dan siap menempuh segala macam resiko guna mencapai tujuan kesuksesan dari usaha yang dirintis.
3. Pengertian MLM