Latar Belakang Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010 Tentang Peranan Kondom Terhadap Pencegahan Penularan HIV/AIDS

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

HIV Human ImmunodeficiencyVirus adalah suatu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, yaitu sistem yang melindungi tubuh terhadap infeksi.Mendapatkan infeksi HIV akan menyebabkan orang tersebut menderita AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang pada keadaan ini akan membuat orang mudah diserang oleh beberapa jenis penyakit sindrom yangtidak mempengaruhi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat Spritia, 2009. HIVAIDS termasuk salah satu penyakit yang sedang mendapat perhatian masyarakat dunia. Berdasarkanglobal report United Nations Programme on HIVAIDS UNAIDS , secara global34 juta orang hidup dengan HIV dan 1,7 juta orang meninggal dunia akibat AIDS sampai akhir tahun 2011. Diperkirakan 0,8 orang dewasa usia 15-49 tahun di seluruh dunia hidup dengan HIV meskipun beban epidemik bervariasi di setiap negara dan wilayah. Kawasan Sub-Sahara Afrika terkena dampak paling parah, dengan hampir 1 dari setiap 20 orang dewasa 4,9 yang hidup dengan HIV dan terhitung 69 dari orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia. Meskipun prevalensi secara regional infeksi HIV di Afrika sub-Sahara hampir 25 kali lebih tinggi dibandingkan di Asia, namun terdapat hampir 5 juta orang hidup dengan HIV di kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Timur. Setelah kawasan Sub-Sahara Afrika, kawasan yang mendapat dampak terburuk adalah Kawasan Karibia, Eropa Timur dan Asia Tengah dimana terdapat 1 orang dewasa hidup dengan HIV pada tahun 2011. Indonesia saat ini termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai negara dengan concentrated level epidemic. Artinya prevalensi HIVAIDS di Indonesia sudah cukup tinggi pada tempat-tempat dan kelompok sub populasi tertentu, dimana pada populasi yang berisiko tinggi menunjukkan tingkat infeksi di atas 5 United Nations Development Programme Indonesia, 2013. Pada tahun 2012, Ditjen PP PL Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat ada sekitar UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 21.511 kasus baru HIV dan 5.686 kasus AIDS. Secara kumulatif dari April 1987 sampai Desember 2012, telah tercatat sekitar 98.390 kasus HIV dan 45.499 kasus AIDS dan terdapat sekitar 8.235 orang yang meninggal dunia. Dari kasus ini proporsi terbesar yaitu sekitar 15.093 kasus dialami oleh golongan usia muda yaitu 20-29 tahun. Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Persentase faktor resiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks tidak aman pada heteroseksual 59,8, penggunaan jarum suntik tidak steril 18,1, transmisi perinatal 2,7 dan homo-biseksual 2,3. Berdasarkan data dari bulan Januari sampai Desember tahun 2012, di Indonesia jumlah kasus baru HIV yang dilaporkan sebanyak 21.511 kasus. Berdasarkan data yang ada saat ini dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan sebanyak 480 kasus tahun 2011 : 21.031 kasus. Jumlah kasus AIDS dilaporkan sebanyak 5.686 kasus, dibandingkan tahun 2011 terjadi penurunan kasus AIDS sebanyak 1.318 kasus tahun 2011 : 7004 kasus. Jumlah kasus yang meninggal terdapat 1.146 kasus, dibandingkan tahun 2011 terjadi peningkatan kasus sebanyak 125 kasus tahun 2011 : 1021 kasus. Jumlah kasus HIV di Sumatera Utara sampai tahun 2012 terdapat 6.364 kasus, jumlah kumulatif AIDS sampai tahun 2012 ada 515 kasus Ditjen PP dan Kemenkes RI, 2013. Di kota Medan dalam kurun waktu Januari 2006 sampai Desember 2012 tercatat 3.410 kasus HIVAIDS di Kota Medan, dimana faktor tertinggi melalui kelompok heteroseksual mencapai 2.198 kasus, sedangkan faktor kedua tertinggi dari pengguna NAPZA suntik penasun sebesar 958 kasus, ini akan menyebabkan semakin rentannya penularan kepada kelompok resiko rendah, seperti ibu rumah tangga dan bayi Dinas Kesehatan kota Medan, 2012. Kasus HIVAIDS pada remaja di Indonesia setiap tahun pun perlu mendapat perhatian. Ini dikarenakan proporsi kasus AIDS tertinggi dalam laporan triwulan pertama tahun 2011 ada pada kelompok umur 20-29 tahun 47,2, dimana pada kelompok tersebut sebagian termasuk kelompok remaja 15-24 tahun. Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap IMS Infeksi Menular Seksual dengan jumlah terbesar mengidap HIVAIDS.Masa remaja sangat erat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kaitannya dengan perkembangan psikis pada periode pubertas dan diiringi dengan perkembangan seksual.Remaja juga mengalami perubahan yang mencakup perubahan fisik dan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan perilaku.Kondisi ini menyebabkan remaja rentan terhadap masalah perilaku beresiko dalam penularan HIVAIDS Soetjiningsih, 2004. Fakta menyebutkan bahwa 15 remaja sudah melakukan hubungan seks di luar nikahseks bebas dan 60 dari pekerja seks di Indonesia adalah remaja perempuan berusia 24 tahun atau kurang Saifuddin dkk, 2010. Salah satu cara penularan HIVAIDS adalah dengan adanya hubungan seks dengan penderita HIVAIDS. Penularan melalui hubungan seksual terhitung 75- 85 dari hampir 28 juta orang yang terinfeksi HIV Royce et al, 1997.Mengurangi resiko terjadinya penularan HIVAIDS salah satunya adalah penggunaan kondom ketika melakukan hubungan seksual.Pada penelitian Davis dan Weller 1999 menyimpulkan penggunaan kondom secara konsisten dan benar mempunyai kemampuan mencegah transmisi HIV sebesar 87. Akan tetapi pengetahuan tentang fungsi kondom sangat diperlukan agar seseorang mempunyai kesadaran akan sikap untuk menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual untuk mencegah penularan HIVAIDS. Berdasarkan uraian diatas, saya ingin mengetahui sampai dimana tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 tentang pentingnya peranan kondom dalam mencegah penularan HIVAIDS.

1.2. Rumusan Masalah