Kerangka Teoritis Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat

44 Kelima, masyarakat harus ditumbuhkan rasa keprihatinan terhadap lingkungannya yang tidak sehat. Pemberian kepercayaan dan kebebasan berinisiatif untuk menentukan pilihannya, membuat masyarakat mempunyai rasa percaya diri dan semangat kebersamaan akan tumbuh dengan sendirinya. Untuk lebih memotifasi rasa kebersamaan dalam pembangunan berbasis masyarakat, diperlukan slogan atau semboyan untuk hidup lebih sehat dan bersih lingkungan, yang perlu dideklarasikan bersama. Pelaksanaan pembangunan berbasis masyarakat harus ditekankan bukan merupakan suatu proyek tapi sebuah pendekatan pembangunan bersama.

2.4 Kerangka Teoritis Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat

Berdasarkan teori-teori para ahli yang telah dikemukakan diatas dan dengan best practice pelaksanaan kegiatan pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat, peneliti mencoba membuat kerangka teoritis untuk menggambarkan adanya keterkaitanhubungan antara teori-teori yang ada dengan penerapannya di lapangan : Gambar 2.11. Kerangka teoritik ini menjelaskan aspek mendasar yang diharapkan dari program sanimas, yaitu perbaikan kondisi lingkungan yang bertumpu pada keterlibatan masyarakat secara utuh. Untuk menilai kondisi perbaikan tersebut, maka perlu ada perbandingan antara kondisi pengelolaan sanitasi yang baik dan buruk, sehingga peningkatan proses dan kinerja pengelolaan sanitasi melalui program sanimas dapat dipahami, termasuk peran dari setiap aktor pelaku pembangunan, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam program sanimas. 45 GAMBAR 2.11 KERANGKA TEORITIS PENGELOLAAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT Sumber : Proses Penelitian, 2006 Baik Buruk Pembangunan Berbasis Masyarakat Community Based-development Sanitasi Lingkungan Environmental Sanitation Pengelolaan Sanitasi Sanitation Management Informasi, kondisi, kebutuhan dan sikap Information, Condition, needed, attitude Keterlibatan Masyarakat Community Engagement Hak Demokrasi Democration Right 1.Penurunan derajat kesehatan kesejahteraan manusia 2.Gangguan kualitas air 3.Kehidupan tidak nyaman dan tidak sehat 1.Dapat melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya 2.Lingkungan yang bersih dan kesehatan manusia - Keperdulian dan Keprihatinan lingkungan tidak sehat - Pemahaman program Bersama - Informasi yang disampaikan jelas - Kelembagaan dengan peran tanggung jawab jelas - Keswadayaan masyarakat - Masyarakat diberikan kebebasan untuk berinisiatif - memberikan saran-wawasan kepada masyarakat - Kesenjangan di masyarakat dihilangkan - Mau Merubah prilakukebiasaan yang tidak sehat - Gotong-royong bersama - Mempunyai rasa malu lingkungannya tidak sehat - Orientasi kegiatan proyek - Tidak perduli lingkungan tidak sehat - Program tidak dipahami - Informasi yang tidak jelas - Tidak ada kejelasan kelembagaan yg bertanggung jawab - Masyarakat tidak mau berswadaya - Menggurui masyarakat - Ada kesenjangan di masyarakat - Masyarakat tidak mau merubah kebiasaan yang tidak sehat - Masyarakat tidak mau bergotong-royong Masyarakat Community Pemerintah Goverenment Swasta LSM PrivateNGO Masyarakat Community Pemerintah Goverenment Swasta LSM PrivateNGO 46

2.5 Perumusan Variabel Penelitian