Perencanaan Lentur Murni Persentase Tulangan Minimum, Balance dan Maksimum

20

2.3.3 Perencanaan Balok

2.3.3.1 Perencanaan Lentur Murni

d As gaya tegangan regangan penampang beton z = d-a2 Ts = Asxfy Cc = 0.85xfcxaxb fs = fy c h b Gambar 2.3 Tegangan, regangan dan gaya yang terjadi pada perencanaan lentur murni beton bertulang Dari gambar didapat: Cc = 0,85.fc’.a.b Vis dan Kusuma,1997 2.22 Ts = As.fy Vis dan Kusuma,1997 2.23 Sehingga: 0,85.fc’.a.b = As.fy 2.24 dimana a = .c Vis dan Kusuma,1997 2.25 As = ρ.b.d Vis dan Kusuma,1997 2.26 dan menurut Ir. Udiyanto 2000 untuk: fc’ ≤ 30 Mpa , = 0,85 fc’ 30 Mpa , = 0,85 – 0,008 fc’ – 30 2.27 Pada Tugas Akhir ini digunakan fc’ = 25 Mpa, sehingga didapat: 0,85.fc’. .c.b = As.fy 0,85.fc’. 0,85c.b = ρ.b.d.fy 0,7225.b.c.fc’ = ρ.b.d.fy c = . . . 7225 , . . . fc c b fy d b ρ c = d fc fy . . 384 , 1 ρ 2.28 ε s ε c = 0.003 a= β.c 21 Besarnya momen yang mampu dipikul oleh penampang adalah: Mu = Cc d - 0,5a atau Ts d – 0,5a = As.fy d – 0,5.0,85c = As.fy d – 0.425c Berdasarkan Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung 2002 pasal 11.3, dalam suatu perencanaan diambil faktor reduksi kekuatan φ, dimana besarnya φ untuk lentur tanpa beban aksial adalah sebesar 0,8; sehingga didapat: Mu = φ.As.fy d – 0,425c = 0,8. ρ.b.d.fy d – 0,425c 2.29 Subtitusi harga c, Mu = 0,8. ρ.b.d.fy d – 0,425. d fc fy . . 384 , 1 ρ Bentuk di atas dapat pula dituliskan sebagai berikut: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − = . 588 , 1 . . 8 , . 2 fc fy fy d b Mu ρ ρ 2.30 dimana: Mu = momen yang dapat ditahan penampang Nmm b = lebar penampang beton mm d = tinggi efektif beton mm ρ = rasio luas tulangan terhadap luas efektif penampang beton fy = mutu tulangan Mpa fc’ = mutu beton Mpa Dari rumus di atas, apabila momen yang bekerja dan luas penampang beton telah diketahui, maka besarnya rasio tulangan ρ dapat diketahui untuk mencari besarnya kebutuhan luas tulangan. 22

2.3.3.1 Persentase Tulangan Minimum, Balance dan Maksimum

a. Rasio tulangan minimum ρ min Rasio tulangan minimum ditetapkan sebesar 4 . 1 fy Vis dan Kusuma, 1993 b. Rasio tulangan balance ρ b Dari gambar regangan penampang balok Gambar 2.4 didapat: s y cu cu E fy d c + = + = 003 , 003 , ε ε ε 2.31 Berdasarkan Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung 2002 pasal 10.52 ditetapkan Es sebesar 2 x10 5 Mpa, sehingga didapat fy d c + = 600 600 2.32 Keadaan balance: 0,85.fc’. .c.b = ρ.b.d.fy fy d b b c fc . . . . . . 85 , β ρ = fy fc fy . 85 , 600 600 β ρ + = 2.33 c. Rasio tulangan maximum ρ max Berdasarkan SKSNI T15-1991-03 pasal 3.3.3-3 besarnya ρ max ditetapkan sebesar 0,75 ρ b.

2.3.3.2 Perhitungan Tulangan Ganda