Pengertian Masa Nifas Tahapan Masa Nifas Tujuan Asuhan Masa Nifas Program dan Kebijakan Teknis

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan memiliki 4 tingkatan yaitu : 1 Persepsi perseption adalah mengenal dan memilih berbagai objek yang akan dilakukan, 2 Respon Terpimpin adalah melakukan segala sesuatu sesuai dengan dengan urutan yang benar, 3 mekanisme adalah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, 4 Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dan dilakukan dengan baik. Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan observasi tindakan tersebut sedangkan tidak langsung dengan wawancara terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan Notoatmodjo, 2007.

B. Pelayanan Nifas

1. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas atau pueperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu 42 hari setelah itu Wiknjosastro, 2008 Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Periode ini berkisar antara 4 sampai 6 minggu Cunningham, 2013 Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin menandakan akhir periode intrapartum hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Periode pemulihan pasca partum berlangsung sekitar 6 minggu Varney, 2008. Universitas Sumatera Utara 8

2. Tahapan Masa Nifas

Menurut Sulistyawati 2009, masa nifas di bagi menjadi 3 tahap yaitu : a. Puerperium dini Puerperium dini merupakan masa kepulihan, dalam hal ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. b. Puerperium intermedial Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu. c. Remote puerperium Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung selama berminggu- minggu, bulanan, bahkan tahunan.

3. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Menurut Saifuddin 2006, tujuan asuhan pada ibu nifas : a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik dan psikologik. b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. c. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat d. Memberikan pelayanan keluarga berencana. Universitas Sumatera Utara 9

4. Program dan Kebijakan Teknis

Menurut Saifuddin 2006, program dan kebijakan teknis pada masa nifas adalah : Tabel 2.1 Frekuensi kunjungan pada masa nifas Kunjungan Waktu Tujuan 1 6-8 jam setelah persalinan  Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri  Mendeteksi dan marawat penyebab lain perdarahan; rujuk jika perdarahan berlanjut  Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri  Pemberian ASI awal  Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir  Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi  Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dn bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil 2 6 hari setelah persalinan  Memastikan involusi uterus berjalan normal; uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau  Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal  Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit  Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari 3 2 minggu setelah persalinan  Sama seperti 6 hari setelah persalinan 4 6 minggu setelah persalinan  Menyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami  Memberikan konseling untuk KB secara dini Universitas Sumatera Utara 10

5. Perubahan fisiologis pada masa nifas