d. Cluster Sampling, metode ini mengelompokkan unit populasi
berdasarkan karakteristik tertentu dan kemudian sampel diambil secara acak dari sub populasi.
2.10 Pengujian Statistik
2.10.1 Analisa Klasifikasi Silang
Analisa klasifikasi silang crosstabs atau disebut juga analisa kategori digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari
faktor – faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh dalam bangkitan dan tarikan perjalanan perjalanan terhadap jumlah perjalan yang terjadi.
Faktor – faktor tersebut diklasifikasikan menurut serangkaian kategori yang mempunyai korelasi tinggi dengan bangkitan dan tarikan perjalanan.
Metode ini pada dasarnya memiliki beberapa keuntungan, yaitu : 1.
Pengelompokan klasifikasi silang tidak tergantung pada sistem zona di daerah kajian.
2. Tida ada asumsi awal yang harus diambil mengenai bentuk
hubungan. 3.
Hubungan tersebut berbeda – beda untuk setiap kategori. Sedang kelemahan dari analisis kategori adalah :
1. Tidak diperbolehkan melakukan ekstrapolasi.
2. Tidak ada pengujian statistik untuk menguji keabsahan model.
3. Data yang dibutuhkan sangat banyak, sekurang – kurangnya
dibutuhkan 50 pengamatan untuk setiap kategori agar dihasilkan sebaran frekuensi yang lebih merata.
4. Tidak ada cara yang efektif dalam memilih variabel.
2.10.2 Korelasi
Kolerasi berarti hubungan timbal balik Hadi, 1995. Besar kecilnya korelasi selalu dinyatakan dalam bentuk angka yang kemudian disebut
koefisien korelasi. Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan arah hubungan antara dua
variabel. Persamaan korelasi yang digunakan :
N ∑ XiYi - ∑Xi -Yi
r = ………… 2.3
√ {N∑ Xi
2
- ∑Xi
2
}{N∑Yi
2
– ∑Yi
2
- ∑Yi
2
} keterangan :
r = koefisien korelasi, N = jumlah responden,
Xi = variabel bebas yang digunakan, Yi = varibel terikat yang digunakan.
Interprestasi koefisien korelasi untuk mengetahui nilai r apakah tinggi atau rendah dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Interpretasi dari Nilai r
R Interpretasi Tidak
berkorelasi 0,01 – 0,20
Sangat rendah 0,21 – 0,40
Rendah 0,41 – 0,60
Agak rendah 0,61 – 0,80
Cukup 0,81 – 0,99
Tinggi
1 Sangat tinggi
Sumber : Usman, 1995
2.11 Kajian Penelitian Sejenis
Penelitian sejenis dilakukan oleh Kumara, D. yang mengambil lokasi penelitian di perumahan Pucang Gading Demak yang merupakan
perumahan di pinggiran kota Semarang. Pada peneltian tersebut pengumpulan data untuk keperluan analisa dilakukan dengan
menggunakan sampel. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sample artinya pengambilan sampel dilakukan secara
acak dengan jumlah yang proporsional untuk setiap strata tipe rumah dari populasi.
Dari hasil analisa klasifikasi silang dengan memperhatikan nilai chi- square dan nilai contigency coefficient dapat disimpulkan bahwa ada
kecenderungan yang kuat bahwa pemilihan moda dari penduduk Pucang Gading untuk melakukan perjalanan dipengaruhi oleh kepemilikan
kendaraan, lokasi tujuan perjalanan dan tingkat pendapatan. Penduduk Pucang Gading yang menggunakan angkutan umum untuk menuju ke
tempat aktifitasnya sehari – hari relatif sedikit 13,67 yang menggunakan Mobil Umum Penumpang dan 13,02 menggunakan bis.
Secara umum 33,92 penduduk Pucang Gading lebih memilih menggunakan sepeda motor, terutama bagi penduduk yang sudah bekerja
prosentase pengguna sepeda motor bagi orang yang bekerja sebesar 63,8. Sedangkan bagi penduduk yang bersekolah sebagian besar atau
30 nya berjalan kaki untuk menuju ke lokasi sekolahnya. Angkutan umum lebih penting peranannya bagi orang yang berbelanja 27,6
menggunakan MUP dan 23,9 menggunakan bis. Dari
hasil traffic counting diketahui waktu puncak terjadinya
bangkitan perjalanan yaitu antara pukul 06.00 – 07.00 WIB. Sedangkan
moda yang paling banyak digunakan penduduk Pucang Gading adalah sepeda motor. Akses keluar dari perumahan yang paling banyak dilewati
adalah di Jalan Pucang Gading Raya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tinjauan Umum
Menurut Nazir 1983 penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan – aturan
yang berlaku. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi. Dalam penelitian suatu kasus diperlukan
adanya metodologi yang berfungsi sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan, baik itu berkenaan dengan kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder maupun tinjauan pustaka
sebagai dasar penelitian dan analisa hitungan. Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan,
mencatat, dan menganalisa data yang diperoleh.
3.2 Identifikasi Variabel
Marzuki 1997 mengungkapkan bahwa secara teoritis variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain. Menurut Usman 1995 variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel – variabel yang digunakan untuk kepentingan analisa
yaitu berupa karakteristik penduduk yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan kepemilikan kendaraan dan karakteristik perjalanan yaitu lokasi tujuan
perjalanan, moda yang digunakan, dan intensitas dan waktu melakukan perjalanan