Penerapan Teknologi Informasi Pada Perpustakaan Umum kota Medan

(1)

Lampiran :

Gambar 1 : Perpustakaan Umum Kota Medan


(2)

Gambar 3 : Pengguna Melakukan Penelusuran Informasi Melalui OPAC


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press.

---. 2000. Penerapan Teknologi Informasi pada Sistem Kerumahtanggaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Medan: USU Press. Hariyadi, Utami. (1993). “Penerapan teknologi informasi di perpustakaan di

Indonesia.” dalam Laporan Kongres VI dan Seminar IPI, Padang, 18-21 November 1992. editor Hendrata Kusbandarrumsamsi, Jakarta: PB IPI.

Hartanto. (2006). Revitalisasi Peran Perpustakaan Umum.

Indonesia, Perpustakaan Nasional RI. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Ishak. Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2, Desember 2008

Pendit, Putu Laxman. (1994). “Makna dan peran informasi dari masa ke masa (bagian II [habis]: ekonomi informasi dan informasi ekonomi.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi. Vol. 1(2) April 1994. p. 35-39. Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Jakarta : Graha Ilmu.

Santi, Triana. 2008. Penerapan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan Iain Sumatera Utara. Jurnal Iqra’ Volume 02 Nomor 02.

Siregar, A. Ridwan, 2004. Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa. Medan: USU Repository.

---. 1997.Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Pemasaran Perpustakaan.Medan: Perpustakaan USU.


(4)

Suwanto, Sri. 2003. Teknologi Informasi untuk perpustakaan dan pusat dokumentasi dan informasi. Makalah disampaikan pada Seminar diklat teknis perpustakaan dan informasi Semarang: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP.

Yusuf, Taslimah. 1996. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud.


(5)

BAB III

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN

3.1 Sejarah Perpustakaan

Perpustakaan Umum Kota Medan, berdiri tahun 1972 sesuai dengan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 839/1972 tanggal 27 Desember 1972 tentang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Kotamadya Medan dengan tujuan dan fungsi sebagai berikut :

a. Mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Daerah Katamadya Medan b. Tujuan dan fungsi Pusat Perpustakaan Umum tersebut adalah :

1. Menghimpun bahan dokumentasi daerah, terutama bahan-bahan yang dianggap perlu diketahui masyarakat luas, berupa karyakarya tertulis sehingga dapat dimanfaatkan bagi pembangunan daerah kotamdya medan dalam segala bidang seperti hasil-hasil seminar, simposium, musda,keputusan-keputusan/ peraturan pemerintah daerah, pidato-pidato dalam upacara resmi, dan lain sebagainya.

2. Memberikan pelayanan berupa penyediaan bahan-bahan pendidikan dan bahan lainnya sehingga bermanfaat bagi pembinaan mental spritual dan pembinaan kewarganegaraan atas landasan dasar negara Pancasila.

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, masyarakat pelajar, mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber ilmiah dan untuk mengetahui kesulitan sumber pelajaran sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar samapi Perguruan Tinggi, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di daerah Kotamadya Medan.

4. Menyediakan tempat, dimana semua lapisan masyarakat dapat mengikuti perkembangan negara dan dunia dalam segala bidang, dari koran-koran, majalah majalah dan brosur-brosur, dan menyediakan


(6)

bacaan hiburan yang bernilai paedagogis, sehingga bermanfaat bagi perkembangan jiwa anak-anak dan generasi yang akan datang.

5. Membimbing, mengawasi serta mengkoordinir perpustakaan perpustakaan umum yang diadakan diberbagai pelosok dalam wilayah kotamadya Medan.

Pada saat sekarang ini Perpustakaan Umum Kota Medan mempunyai tiga perpustakaan cabang, yang berada di Tembung, Marelan, Sunggal dan dua unit mobil perpustakaan keliling. Alamat pusat Perpustakaan Umum Kota Medan berada di Jl. Iskandar Muda No. 270, Medan, Kode Pos 20112. Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan memiliki 15 unu meja baca pada ruang koleksi umum, dengan jumlah rak 70 buah juga berada pada ruang koleksi umum. Total ruangan Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan :

a. Luas Perpustakaan : 450 m2 b. Ruang Koleksi : 200 m2 c. Ruang Kepala : 20 m2 d. Ruang Kasi I : 20 m2 e. Ruang Kasi II : 20 m2 f. Ruang Kasi III : 20 m2 g. Ruang Administrasi : 20 m2 h. Ruang Referensi : 20 m2 i. Ruang Santai : 20 m2 j. Gudang : 20 m2 k. Kamar Mandi : 20 m2 l. Lorong : 18 m2

3.2 Visi dan Misi 3.2.1 VISI

Mewujudkan Perpustakaan yang handal dalam rangka membentuk masyarakat Kota Medan yang memiliki budaya baca dan cinta buku

3.2.2 MISI

a. Meningkatkan kuliatas dan kuantitas Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat

b. Mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan mencintai buku c. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keberadaan Perpustakaan


(7)

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Medan

Struktur organisasi merupakan susunan alur kerja yang menunjukan semua tugas kerja untuk dapat mencapai tujuan organisasi, wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang mencangkup tiap-tiap tugas kerja. Struktur Organisasi sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga, baik lembaga kecil maupun besar seperti perguruan tinggi , perusahaan maupun perpustakaan. Melalui struktur organisasi,dapat diketahui jenis kegiatan kerja dan pembagian tugas yang harus dilakukan staf/pegawai, tingkat jabatan, dan pertanggung jawaban yang harus dilaporkan kepada pemimpinnya mengenai pekerjaan yang dilakukan. Perpustakaan Umum Kota Medan membentuk Struktur organisasinya dalam bentuk makro dan mikro.

3.3.1 Struktur Organisasi Makro

Struktur organisasi perpustakaan secara makro akan menggambarkan kedudukan perpustakaan pada organisasi peperintahan kabupaten/kota, sehingga kegiatan kerja sebuah perpustakaan umum tidak diatur semata-mata untuk kepentingan perpustakaan umum itu sendiri, namun juga untuk mendukung rencana kerja lembaga induk dari perpustakaan umum.


(8)

3.3.2 Struktur Organisasi Mikro

Selain struktur organisasi makro yang menjelaskan kedudukan perpustakaan pada struktur organisasi kabupaten/kota, perpustakaan umum memiliki struktur organisasi mikro yang menujukan pengelompokan perkerjan dan pembagian tugas yang dilaksanakan perpustakaan umum. Struktur organisasi tersebut dapat mewadahi dan menampung seluruh aktivitas perpustakaan dalam menjalankan misi dan mewujudkan visinya. Struktur organisasi mikro sebuah perpustakaan diuraikan sebagai berikut :

Gambar 2: Struktur Organisasi Mikro Perpustakaan Umum Kota Medan Dari struktur diatas terlihat jelas bahwa kepala perpustakaan membawahi segala operasional yang dilakukan oleh tata usaha, seksi pelayanan, seksi koleksi dan seksi pembinaan. Tenaga perpustakaan yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum Kota Medan berkisar Sembilan belas orang. Perpustakaan dipimpin dan dijalankan oleh kepala perpustakaan dan dibantu oleh 4 (empat) divisi yang masing-masing memilikikepala seksi dan anggota dan 4 (empat) divisi tersebut adalah :


(9)

a.Tata Usaha b.Pelayanan c.Koleksi d.Pembinaan.

3.4 Koleksi Perpustakaan 1. Pengadaan

Pengadaan koleksi merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk perpustakaan yang sudah berjalan, kegiatan pengadaan adalah untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah ada. Metode yang digunakan dalam pengadaan koleksi perpustakaan adalah sangat beragam, hal ini berhubungan dengan kapasitas layanan dan hubungan perpustakaan dengan penyedia informasi. Pengadaan koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan berasal dari:

a. Pembelian

b. Membuat sendiri (seperti kliping) c. Tukar-menukar

d. Menerima titipan

e. Sumbangan dari masyarakat

f. Sumbangan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan g. Hadiah dari Lembaga-lembaga maupun perseorangan 2. Jenis Koleksi

Jenis koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan terdiri dari 5 jenis bahan pustaka yaitu sebagai berikut :

a. Buku teks

b. Terbitan berkala, majalah dan jurnal c. Karya ilmiah

d. Tesis, skripsi (sifatnya bukan dilayankan kepada pengguna) e. Koran


(10)

3. Jumlah koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan

Hasil observasi yang dilakukan penulis terhadap perpustakaan dan wawancara kepada staf Perpustakaan Umum Kota Medan tentang jumlah koleksi menyimpulkan bahwa koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan berjumlah total 49838 eksemplar dan buku dengan jumlah tersebut dilayankan kepada pengguna Perpustakaan Umum Kota Medan.

3.5 Pelayanan Perpustakaan Umum Kota Medan

Sistem pelayanan perpustakaan Umum Kota Medan adalah sistem pelayanan terbuka. Agar pelayanan perpustakaan berjalan lancer dan teratur ada beberapa tatatertib yang dapat di jadikan pegangan baik bagi pengguna maupun pegawai perpustakaan. Adapun peraturan yang di terapkan antara lain :

1. Waktu Buka Perpustakaan :

Senin s/d Minggu: Pukul 08.00 - 12.00 WIB Pukul 14.00 – 19.00 WIB

Istirahat : Pukul 12.00 – 14.00 WIB

Minggu : Khusus hari Minggu Layanan Peminjaman Buku tidak bisa di Pinjamkan

2. Peminjaman buku di perpustakaan hanya berlaku kepada pengguna yang KTP nya dibawah pemerintahan Kota Medan saja.

3. Setiap anggota perpustakaan diperkenankan meminjam buku sebanyak 5 eksemplar.

4. Setiap meminjam dan Pengembalian harus menunjukkan kartu anggota perpustakaan.

5. Jangka waktu peminjaman paling lama satu minggu dan dapat di perpanjang satu kali lagi.

6. Setiap anggota yang terlambat mengembalikan buku perpusatakaan diberikan sanksi sebesar Rp. 500,/hari/buku.


(11)

3.6 Penerapan Teknologi Informasi Pada Perpustakaan Umum Kota Medan 3.6.1 Sistem Informasi Perpustakaan Umum Kota Medan

Sistem Informasi Perpustakaan Umum Kota Medan memakai Program adalah Sipus v3. Program ini didapat dengan melalui kerjasama dengan perpustakaan USU Medan. Sipus v3 merupakan sebuah program automasi yang telah terintegrasi. Aktor utama dalam SIPus adalah:

1. Operator Bagian Anggota, yaitu merepresentasikan aktor yang melakukan segala pengelolaan seluruh data anggota.

2. Operator Bagian Sirkulasi, yaitu merepresentasikan aktor yang melakukan pengelolaan seluruh data sirkulasi.

3. Operator Bagian Pengadaan Buku, yaitu merepresentasikan aktor yang melakukan pengelolaan pengadaan buku mulai dari pengelolaan usulan dan pembelian.

4. Operator Bagian Katalogisasi, yaitu merepresentasikan aktor yang melakukan pengelolaan seluruh data koleksi mulai dari aquitision (pengadaan) sampai katalogisasi.

5. Administrator Sistem, yaitu merepresentasikan aktor yang mengelola manajemen SIPus.

Operator atau admin harus melakukan login, Login bertujuan untuk membedakan pengguna (operator) SIPUS sesuai dengan fungsinya masing-masing. Login digunakan oleh operator untuk memulai menjalankan sistem (SIPUS). Untuk setiap operator sudah ditentukan dan ditetapkan User Id dan Password untuk dapat melakukan login sesuai dengan fungsinya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan seorang operator dalam melakukan login.

1. Masukkan User Id pada bagian Login. 2. Masukkan Password pada bagian Password.

3. Pilih Unit sesuai dengan Unit dimana Anda terdaftar sebagai operator. 4. Tekan tombol (button) .

5. Setelah melakukan Login dan berhasil dengan baik, maka akan muncul tampilan Halaman atau Menu Utama.


(12)

6. Nama operator aktif serta unit perpustakaan akan ditampilkan pada bagian bawah Menu Utama SIPUS.

Gambar 3: Login Sipus

Logout digunakan untuk memutuskan koneksi database sistem (SIPUS). Dianjurkan kepada operator untuk melakukan logout jika ingin meninggalkan sistem dalam waktu yang relatif lama. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga penggunaan sistem oleh orang yang tidak berwenang. Untuk melakukan logout, langkah-langkahnya sebagai berikut: Pilih Menu Sistem -> Logout

Menu Keluar digunakan untuk mengakhiri sistem (SIPUS). Untuk Keluar dari sistem, langkah-langkahnya sebagai berikut: Pilih Menu Sistem -> Keluar, atau dapat juga pilih tombol

3.6.1.1 Bagian Keanggotaan Perpustakaan Pemko Medan

Keanggotaan melayani pengunjung yang ingin menjadi anggota perpustakaan dan melayani pengguna yang mengajukan bebas pustaka. Di Perpustakaan Pemko Medan setiap pengguna yang ingin masuk kedalam perpustakaan harus membawa Kartu anggota. Sebelum memasuki perpustakaan pengguna wajib meninggalkan tas di tempat penitipan tas. Pengelolaan aktifasi


(13)

anggota ini digunakan oleh pengguna yang mengelola data-data keanggotaan perpustakaan meliputi aktifasi anggota baru, registrasi tamu (non-anggota), dan bebas pinjam.

Fitur:

- Mengelola aktifasi anggota baru dan aktifasi anggota lama - Mengelola registrasi tamu (kartu masuk dan kartu baca) - Mengelola bebas pinjam anggota

- Mengelola percetakan kartu anggota

- Mengelola percetakan kartu masuk dan kartu baca (tamu)

- Mengelola percetakan surat bebas pinjam pustaka anggota dan non-anggota

Gambar 4: Fitur Sistem Keanggotaan Aplikasi SIPUS


(14)

3.6.1.2 Bagian Sirkulasi

Sirkulasi adalah proses peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan oleh anggota. Untuk mengetahui informasi baik anggota dan buku dapat dilakukan dengan melihat histori anggota dan histori buku.

Pengelolaan sirkulasi digunakan oleh pengguna untuk pengelolaan data sirkulasi meliputi peminjaman, pengembalian histori anggota, histori buku, pemesanan buku dan denda. Selain fitur spesifik sirkulasi, terdapat fitur pendukung sirkulasi yang digunakan untuk pendataan proses sirkulasi meliputi pembacaan buku, wedding buku, perbaikan buku, pendataan buku yang hilang dll.

Bagian-bagian dari pengelolaan sirkulasi adalah: - Peminjaman

Gambar 6: Peminjaman

Pada Sirkulasi langkahnya adalah sebagai berikut: Dari Menu Utama pilih Sirkulasi-> Peminjaman, maka akan tampil seperti terlihat pada gambar Menu Sirkulasi Peminjaman. Untuk melakukan peminjaman langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Dari menu Sirkulasi pilih Peminjaman.

2. Pada bagian NIM Anggota, scan barcode anggota. Sistem akan mendeteksi dan akan memunculkan pemilik data tersebut pada field-field yang telah


(15)

tersedia. Atau dapat juga mengklik icon mouse, kemudian akan muncul kotak dialog untuk memilih daftar anggota. Isikan NIM atau Nama Anggota pada kotak dialog tersebut, kemudian tekan tombol Cari. Setelah menemukan anggota yang diinginkan, tekan tombol Pilih.

3. Sistem akan menampilkan informasi tentang pemilik data tersebut, serta Daftar Buku yang dipinjam.

4. Untuk melakukan peminjaman isikan nomor Barcode pada kolom Barcode pada tabel Daftar Buku yang dipinjam. Selanjutnya status buku akan otomatis menjadi terpinjam.

5. Kemudian pilih tombol Cetak untuk melakukan pencetakan pada lembar bukti transaksi.

- Pengembalian dan Perpanjangan

Untuk melakukan pengembalian atau perpanjangan pinjaman buku lakukan langkah-langkah berikut:

1. Dari menu Sirkulasi pilih Pengembalian.

2. Pada tab Pengembalian, berikan tanda chech (√) pada buku yang dimaksudkan untuk dikembalikan atau diperpanjang masa peminjamannya.

3. Kemudian tekan tombol Pengembalian untuk mengembalikan buku, atau tombol Perpanjangan untuk memperpanjang masa peminjaman. Kemudian secara otomatis sistem akan mencetak lembar bukti transaksi.


(16)

3.6.1.3 Bagian Katalogisasi

Katalogisasi adalah proses pembuatan sebuah katalog lengkap dengan uraian-uraianya. Kegiatan ini dilaksanakan agar katalog sebagai wakil ringkas dari bahan pustaka dan sebagai alat penelusuran informasi dapat digunakan pemakai sebagai referensi untuk mencari bahan pustakan yang dibutuhkan.

Pengentrian data dilakukan dengan pengisian data pada form worksheet atau lembar kerja yang telah diprogram dalam sistem informasi perpustakaan atau SIPus. Seluruh format worksheet berdasarkan jenis koleksi terdapat pada halaman lampiran. Pengatalogan pengolahan Koleksi Buku langkahnya adalah sebagai berikut: Dari Menu Utama pilih -> Koleksi, maka akan tampil seperti terlihat pada gambar Menu Pengolahan Koleksi. Menambah Data Buku langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Dari menu Pengolahan Koleksi Buku pilih tombol .

2. Masukkan data-data dengan lengkap sesuai dengan kebutuhan. Terlihat seperti pada gambar Form Tambah Buku

3. Tekan tombol untuk memasukkan data Buku Eksemplar (gambar Form Buku Eksemplar), kemudian tekan tombol untuk penyimpanan data, atau pilih tombol untuk membatalkan proses penyimpanan.


(17)

Gambar 9: Menu Tambah Koleksi

3.6.1.4 Pengawasan Serial

Fitur Pengawasan serial merupakan fitur yang menyediakan untuk pembuatan pesanan, penerimaan dokumen, akses terhadap bahan pustaka, pengarahan, pengajuan, peminjaman, penjilidan terbitan berkala atau serial. Untuk mengetahui tentang fitur pengawasan serial dapat dilihat dari penjelasan berikut:

Gambar 10 : Pengawasan Serial

3.6.2 Online Public Access Catalog (OPAC)

OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan suatu bentuk penelusuran terhadap koleksi yang tersedia melalui terminal komputer. Berfungsi untuki mencari informasi berdasarkan judul, pengarang, subyek, penerbit, tahun terbit, nomor klasifikasi. OPAC ini sangat membantu pengguna perpustakaan


(18)

dalam menelusur informasi di Perpustakaan Umum Pemko Medan. Penelusuran dapat dilakukan dengan memasukkan kata kunci atau keyword.

Gambar 11 : Tampilan Katalog Public Perpustakaan Umum Kota Medan Sebagai penelusuran OPAC (Online Public Acces Catalog) berfungsi untuk mencari informasi berdasarkan judul, pengarang, subyek.

3.6.3 Repository Kota Perpustakaan Umum Kota Medan

Layanan ini memuat database Repository Kota Medan. Layanan ini dibangun menggunakan program aplikasi Dspace v1.8. Berbagai fitur yang disajikan misalnya peraturan walikota medan, undang-undang , Perda kota medan, Renstra SKPD dan sebagainya. Anggota atau member dapat mengunduh file dengan cara mendaftar menjadi member. Jumlah koleksi repository kota yaitu jumlah terbitan pemerintah 404 judul. Dengan alamat situs yaitu : http://perpustakaan.pemkomedan.go.id/repositori/


(19)

3.7 Situs Web Perpustakaan Umum Kota Medan

Situs website ini menyajikan informasi yang dapat memberikan gambaran tentang profile serta berbagai aktivitas di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara termasuk agenda pelelangan. Kita dapat

mengunjungi situs web dengan situs alamat http://perpustakaan.pemkomedan.go.id/.

Pada Situs Web Perpustakaan Umum Kota Medan terdapat berbagai fitur: Beranda, Katalog Publik, Repository Kota, Kota Medan. Kita dapat memanfaatkan berbagai menu yang disediakan seperti pencarian artikel baik itu buku elektronik, banyak yang dapat dimanfaatkan dari fasilitas layanan publikasi digital ini, selain itu kita juga dapat mencari buku yang diingingkan dengan katalog online serta dapat melihat kabar terbaru seputar Kota Medan. Untuk menggunakan fasilitas layanan di koleksi digital seperti e-book Gale dibutuhkan id dan password dan untuk mendapatkan id dan password harus terlebih dahulu mendaftar ataupun dapat langsung ke petugas layanan digital Perpustakaan Umum Kota Medan


(20)

Gambar 12: Fitur Katalog Publik

Gambar 13 : Fitur Repository Kota

Gambar 14 : Fitur Pendaftaran Online Anggota Perpustakaan


(21)

Gambar 16 : Fitur Koleksi E-Book Online

Salah satu fitur ataupun koleksi yang bisa kita dapatkan dari situs web ini adalah buku elektronik, akan tetapi fitur tersebut merupakan fitur yang dimiliki oleh Perpustakaan Umum Kota Medan.


(22)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan:

1. Sistem Automasi Perpustakaan umum Kota Medan sudah mencapai sistem yang terpadu karena memiliki beberapa program aplikasi pada sistem Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu v3.0 disingkat SIPUS v3.0, pada Repository menggunakan progam aplikasi Dspace v1.8, OPAC menggunakan program aplikasi basis website.

2. Sipus Perpustakaan Umum Kota Medan dibangun Staf Ahli Perpustakaan dan Juga Dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Yaitu Dr. A. Ridwan Siregar., M. Lib.

3. Dengan adanya SIPus v3 dapat mempermudah pustakawan melakukan transaksi dalam sirkulasi, pengadaan bahan pustaka dan pengatalogan. 4. Dengan Adanya OPAC Online mempermudah pengguna perpustakaan

untuk mengetahui koleksi yang mau dipinjam atau di lihat.

5. Dengan adanya fasilitas layanan digital menjadi salah satu fitur perpustakaan yang menjadi pusat informasi dengan memanfaatkan fasilitas internet guna memberikan berbagai kepuasan bagi pengguna perpustakaan.

4.2 Saran

1. Berdasarkan kesimpulan diatas penerapan teknologi informasi dan komunikasi belum maksimal dikarenakan dikarenakan beberapa pengguna atau pengunjung masih belum mengerti menggunakan layanan OPAC. Seharusnya pengguna sudah tahu menggunakan OPAC karena OPAC sangat berguna untuk menunjang efektifitas dan efisiensi waktu dalam mencari bahan pustaka.

2. Apabila mati lampu Server katalog Online sering tidak terkoneksi.

3. Penambahan pegawai di bagain server atau yang mengelola Web Perpustakaan Umum Kota Medan.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum didirikan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan untuk mendapatkan informasi secara gratis. Menurut Hermawan dan Zen dalam bukunya Etika Kepustakawanan (2006, 30) bahwa: “Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan, dan sebagainya”. Konsep dasar perpustakaan umum adalah didirikan oleh masyarakat untuk masyarakat dan didanai dengan dana masyarakat.

Menurut Hartanto (2006, 1) bahwa :

Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki yang dikutip Sutarno (2006, 38) menyatakan bahwa: “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai oleh masyarakat yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan perpustakaan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat, perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan


(24)

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum.

Perpustakaan tentunya memiliki tujuan sesuai dengan jenis perpustakaannya dan masyarakat yang dilayani. Begitu juga halnya dengan perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Hermawan dan Zen (2006, 31) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang masa.

Adapun menurut manifesto perpustakaan umum Unesco dalam Sulistyo-Basuki yang dikutip oleh Rahayuningsi (2007, 5) menyatakan bahwa Perpustakaan umum mempunyai tujuan utama yaitu ;

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka fungsi ini disebut fungsi pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat informasi secara murah, mudah, cepat, dan tepat dalam meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kesejahteraan. Disamping itu perpustakaan umum


(25)

juga berperan sebagai agen kultural yang bertugas menumbuhkan apresiasi masyarakat di bidang seni dan budaya.

2.1.3. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai pusat informasi yang melayani seluruh lapisan masyarakat umum selalu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengembangkan kebiasaan membaca. Dalam peyelenggaraanya, perpustakaan umum mempunyai fungsi yang harus dilaksanakan, dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 6) dinyatakan bahwa perpustakaan umum berfungsi untuk ;

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan Pemeliharaan koleksi

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain.

7. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan 8. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah,

tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya.

9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana/prasarana.

10. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Sedangkan menurut Yusuf (1996, 21), fungsi perpustakaan umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Fungsi Edukatif

Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca.

2. Fungsi Informatif

Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainya, yaitu menyediakan buku-buku referensi. Bacaan ilmiah populer berupa buku dan majalah ilmiah serta data-data penting lainya yang diperlukan pembaca.


(26)

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/ terekam. Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.

Sedangkan menurut Siregar dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa (2004, 76) Bahwa fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Membantu orang-orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi.

2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca.

3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir.

4. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

Berdasarkan defenisi di atas dapat dikatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, mengolah, melestarikan, menyebar luaskan informasi, mengembangkan kebiasaan membaca dan mempromosikan kebudayaan dan juga sebagai fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi kultural, fungsi rekreasi.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum

Sesuai dengan pengertian perpustakaan, maka tugas dari perpustakaan meliputi pengumpulan, menyimpan dan menyajikan koleksi yang tersedia kepada pengguna. Menurut Yusuf (1996, 18) tugas pokok perpustakaan umum meliputi :

1. Perpustakaan Umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka masyarakat.

2. Perpustakaan Umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dam membaca sedini mungkin.

3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal.


(27)

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan umum adalah perpustakaan Umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan informasi pengguna, meningkatkan minat baca dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.2 Teknologi Informasi

Dalam The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications (Hariyadi, 1993: 253), teknologi informasi diberi batasan sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi" (Pendit, 1994: 37).

Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau IS ( Information System ). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. TI memang secara nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi komputer yang tengah terus berkembang pesat.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi.


(28)

2.3 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan

Penggunaan teknologi terutama teknologi informasi yaitu teknologi komputer dan komunikasi di perpustakaan bukan sesuatu yang baru lagi. Tetapi pada beberapa perpustakaan terutama di Indonesia kelihatannya masih sangat lambat. Teknologi komputer telah banyak dipergunakan untuk menangani kegiatan rutinitas kerumahtanggaan perpustakaan (library housekeeping) yang mencakup bidang pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi, pengawasan serial, dan penyediaan katalog online untuk umum.

Menurut Santi (2008, 34) Penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah:

1. Otomasi Perpustakaan

Otomasi perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC).

2. CD-ROM adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan dioperasikan dengan menggunakan komputer

3. Internet Pengunaan Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan prasarana dimana pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen, sivitas akademik dan pengeola perpustakaan (pustakawan) dapat menggunakan Internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet. Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memungkinkan sivitas akademika dapat memperoleh informasi yang bersumber dari Web, yang diperlukan

4. Digital Library

Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam digital library untuk sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.

5. Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam penelusuran informasi menggunakan jaringan internet.

Santi (2008, 34) juga menyatakan bahwa kelebihan dan kekurangan yang diperoleh dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah:

1. Kelebihan diperoleh dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan :

a. Layanan lebih cepat, mudah, dan praktis b. Penelusuran lebih cepat dan mudah c. Menghemat waktu


(29)

d. Menghemat tenaga

e. Membutuhkan sedikit SDM (pustakawan)

2. Kelemahan yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah

a. Tergantungan pada aliran listrik atau PLN b. Bila komputer rusak layanan terganggu c. Minimnya teknisi komputer

Solusi pemecahan dalam mengatasi kelemahan tersebut adalah a. Perlu adanya jenset untuk mengantisipasi terjadinya mati listrik b. Merekrut tenaga teknisi komputer

c. Mengirim pustakawan mengikuti kursus teknisi komputer d. Pengadaaan komputer yang baru

Menurut Suwanto (2003, 4) Pada dasarnya teknologi informasi mengalami kemajuan dalam dua arah:

1. Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem dan konsep konsepnya (gagasan, prosedur), dengan cakupan aplikasi di segala bidang yang mengharuskan manusia berhubungan dengan informasi, dilihat dari perangkat yang digunakan.

2. Aplikasi produk dan konsep tsb. pada sejumlah kegiatan tertentu, antara lain di bidang industri, keuangan dan perdangan, percetakan, militer, dan untuk pengelolaan pekerjaan di kantor.

Suwanto (2003, 4) juga menyatakan bahwa aplikasi teknologi informasi yang tercakup dalam ruang lingkup suatu sistem informasi, baik itu perpustakaan maupun pusat-pusat dokumentasi dan informasi, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 4 bidang utama, yaitu :

1. Library housekeeping ( Perawatan /pengelolaan perpustakaan)

2. Information retrieval (Temu kembali informasi / Penelusuran Informasi) 3. General purpose software (Perangkat lunak untuk berbagai macam

keperluan)

4. Library networking (Jaringan kerjasama perpustakaan ) 1. Library Housekeeping

Library housekeeping atau pengelolaan perpustakaan, merupakan istilah umum yang mengacu pada berbagai macam kegiatan rutin yang perlu dilakukan agar supaya perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dapat dilakukan dengan menggunakan sistem yang terpadu yang terdiri dari beberapa modul, yaitu akuisisi atau pengadaan, pengatalogan, sirkulasi, pengaksesan katalog oleh umum atau yang dikenal dengan nama OPAC (Online Public Akses Catalog), dan peminjaman antar perpustakaan.

Konsep integrasi akhir-akhir ini telah diterapkan secara luas pada sistem housekeping perpustakaan. Istilah Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System) sering digunakan sebagai indikasi bahwa sub-sistem atau modul-modul yang ada diintegrasikan semuanya membentuk Sistem Informasi Tunggal yang berbasis komputer yang mampu mielakukan tukar


(30)

menukar informasi dari satu modul ke modul lain, serentak oleh beberapa modul yang berbeda sehingga memungkinkan penggunaan dan pemanfaatan data oleh sistem akan lebih efisien. Sebagai contoh: informasi pengarang / judul akan digunakan bersama oleh modul : Akuisisi, Pengatalogan, Sirkulasi, OPAC (Online Public Acces Catalog), dan Informasi pengelolaan. Dari semua modul atau sub sistem ini yang paling penting bagi pemakai adalah sub sistem OPAC, yang memungkankan pengaksesan Online ke katalog.

Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi ini kemudian dikenal secara luas dengan nama Otomasi Perpustakaan. Secara umum ada tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu:

Generasi I : Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan, seperti akuisisi dan pengatalogan ditambah dengan pengendalian sirkulasi. Generasi II : Pengembangan dan pemasangan sistem yang terintegrasi termasuk OPAC

Generasi III : Dibangun Local Area Network dengan kemampuan komputasi dan komunikasi pada stasiun kerja individu. Pengertian Otomasi Perpustakaan kalau dilihat dari segi etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu Library Automation. Kata Automation di dalam Microcomputer dictionary berarti :

1) Perubahan dari suatu proses atau prosedur secara otomatis;

2) Pelaksanaan proses dengan sarana-sarana otomatis (Sippl, 1975). Adapun konsep Otomasi berdasarkan Encyclopedia of Science and Technology, Vol.1, menggambarkan penerapan mesin-mesin komputer pada penyimpanan, pemrosesan data-data bisnis, teknis, maupun ilmiah. Dengan demikian otomasi perpustakaan berarti penggunaan komputer untuk semua kegiatan perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi.

2. Information Retrieval.

Sistem informasi untuk temu kembali informasi secara elektronis pertama kali digunakan untuk pencarian data lokal dilakukan dengan menggunakan katalog. Kemudian dengan adanya kemajuan teknologi informasi temu kembali informasi atau yang dikenal dengan penelusuran informasi juga mengalami kemajuan, yaitu dengan penggunaan sarana-saran elektronis.

Ada tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi atau temu kembali informasi secara elektronis, yaitu :

a) menggunakan Pangkalan Data Lokal b) menggunakan CD-ROM

c) menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui Internet.

3. General Purpose Software.

Yang termasuk dalam general purpose software yang dapat digunakan di lembaga-lembaga yang bergerak di bidang dokumentasi dan informasi adalah:

- Word Processing : untuk pengolah teks dan pencetakan. - Spreadsheets : untuk kalkulasi keuangan

- Graphics : untuk presentasi statistik

- Desktop Publishing : untuk penerbitan dan percetakan yang profesional


(31)

4. Library networking.

Istilah Library networking mempunyai cakupan yang luas, tetapi biasanya meliputi

a. Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan informasi antar lembaga-lembaga yang bergerak di bidang informasi yang sama atau relevan, atau Pengkaitan komputer perpustakaan atau lembaga informasi (Pusdokinfo) dengan lembaga lainnya di dalam institusi untuk membentuk LAN (Local Area Network)

b. Pengkaitan komputer lembaga Pusdokinfo ke komputer lain yang jauh jaraknya untuk membentuk Wide Area Network atau yang sering dikenal dapat berhubungan melalui internet.

2.4 Kompetensi Perpustakaan Pustakawan Dalam Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Keberhasilan penerapan teknologi informasi atau lebih khusus automasi lebih banyak tergantung pada manusia dan bukan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Perkembangan TI telah banyak mengubah karakter sosial pemakainya. Perubahan dalam kebutuhan informasi, dalam berinteraksi dengan orang lain, dalam berkompetisi, dan lain-lain. Kebutuhan pembelajaran juga tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang serius melulu.

Menurut Ishak (2008, 90), Perpustakaan dan pustakawan saat ini dituntut mampu berubah mengikuti perubahan sosial pemakainya. Untuk mengantisipasi tuntutan tersebut perpustakaan dan pustakawan seharusnya memiliki kompetensi yaitu:

1. Kompetensi Perpustakaan

a. Infrastruktur Teknologi Informasi

Pemanfaatan TI saat ini menjadi kewajiban hampir dibanyak perpustakaan. TI membantu perpustakaan memperbaiki kualitas dan jenis layanan. Minimal saat ini sebuah perpustakaan harus mempunyai:

1. Jaringan lokal (Local Area Network)

2. Akses Internet. Minimal memiliki akses internet untuk pustakawan agar mudah mengakses informasi eksternal perpustakaan.

3. Komputer untuk pustakawan dan pemakai perpustakaan. b. Content

Content adalah semua dokumen, aplikasi, dan layanan yang akan “disajikan” kepada pemakai perpustakaan. Dokumen seperti buku, majalah, jurnal, prospektus, laporan keuangan, dan berbagai bentuk media lain baik tercetak maupun elektronik.


(32)

c. Sumberdaya Manusia (SDM)

SDM merupakan faktor penting bagi perpustakaan dalam memberikan layanan berbasis TI. Detail kompetensi yang penting seorang pustakawan akan dibahas dalam Kompetensi Pustakawan.

d. Pemakai

Perpustakaan pun butuh pemakai. Percuma saja semua layanan dibuat bila tidak ada yang menggunakan. Perpustakaan harus memiliki profil pemakai potensialnya.

2. Kompetensi Pustakawan a. Skill Manajemen Informasi

a. Pencarian Informasi (Information Seeking)

• Mendefinisikan kebutuhan informasi. • Melakukan penelusuran

• Memformulasikan strategi penelusuran. b. Penggunaan Informasi (Information Use)

Evaluasi infomasi yang didapat. Menilai informasi yang didapat. Menilai informasi yang didapat. Memilah informasi.

Interpretasi informasi. c. Penciptaan Informasi.

Output dari pembuatan informasi adalah produk yang bisa membantu pemakai dalam mengambil keputusan.

d. Organisasi Informasi.

Salah satu misi pustakawan adalah pemakai memanfaatkan informasi. e. Penyebaran Informasi.

b. Skill Interpersonal

Skill personal pustakawan yang berguna dalam berhubungan dengan pemakai dan sesama rekan kerja.

c. Skill Teknologi Informasi

Kemampuan untuk menggunakan berbagai perangkat Teknologi informasi untuk membantu semua proses kerja.

d. Skill Manajemen

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi perpustakaan dilihat dari Infrastruktur Teknologi Informasi dan Content dan kompetensi pustakawan dilihat dari Skill Manajemen Informasi, Skill Interpersonal, Organisasi Informasi dan Skill Manajemen.


(33)

2.5 Fungsi Teknologi Informasi

Setelah mengetahui penerapan teknoogi informasi, Menurut Suwanto (2003, 7) bahwa fungsi utama Teknologi Informasi pada dasarnya adalah :

1. Mengatur informasi “Ing-Griyo”(in-house information ) atau informasi yang ada di dalam lembaga informasi tersebut, serta mengusahakannya agar dapat di temu balik.

2. Meng-akses pangkalan data luar (Ektern), yaitu pangkalan data dari lembaga-lembaga lain, maupun belahan dunia lain.

Fungsi-fungsi lainnya, yaitu : 1. Meringankan beban kerja

2. Efisien dan menghemat waktu dan tenaga staf

3. Meningkatkan jasa perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru. 4. Membangun jaringan kerja dan kerjasama

2.6 Automasi Perpustakaan

Sistem automasi perpustakaan sering disebut dengan sistem perpustakaan terintegrasi (Integrated Library System) sering juga diistilahkan dengan penggunaan teknologi informasi pada perpustakaan, di mana kegiatan perpustakaan dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi. Automasi Perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali.

Automasi perpustakaan diperlukan untuk meningkatkan mutu layanan kepada pengguna dan dapat meningkatkan kemampuan perpustakaan agar dapat mengikuti pertambahan banyaknya koleksi, banyaknya transaksi, dan resource sharing dengan perpustakaan lainnya. Menurut Hermawan (2009, 6-7), tujuan automasi perpustakaan atau yang biasa disebut dengan penerapan teknologi informasi pada perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Mengatasi keterbatasan waktu

2. Mempermudah akses informasi dari berbagai pendekatan misalnya dari judul, kata kunci judul, pengarang, kata kunci pengarang dan sebagainya. 3. Dapat dimanfaatkan secara bersama-sama

4. Mempercepat proses pengolahan, peminjaman dan pengembalian 5. Memperingan pekerjaan

6. Meningkatkan layanan


(34)

8. Menghemat biaya

9. Menumbuhkan rasa bangga.

10. Mempermudah dalam pelayanan untuk kepentingan akreditasi.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa automasi perpustakaan bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah sistem pelayanan perpustakaan baik dalam proses pembuatan katalog (input data), pelayanan sirkulasi, maupun penelusuran katalog.

Automasi perpustakaan pada hakekatnya adalah meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna jasa perpustakaan serta meningkatkan kualitas layanan kepada layanan pengguna jasa perpustakaan serta meningkatkan efisiensi kerja pustakawan. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat menggunakan beberapa cara atau metode. Corbin dalam Hasugian (2000, 9-11) membagi metode automasi perpustakaan atas 4 (empat) yakni:

1. Membeli sistem turnkey

Sistem turnkey adalah suatu sistem komputer yang dirancang, diprogram, diuji dan kemudian dijual oleh perusahaan (vendor dan supplier) kepada perpustakaan dalam keadaan siap untuk dipasang dan dioperasikan. Sistem ini merupakan suatu paket jadi. Biasanya vendor menyiapkan dokumentasi yang perlu, seperti pedoman untuk para pengguna. Adakalanya vendor mengikuti para kontraknya untuk pemasangan dan pemeliharaan sistem, serta penyelenggaraan pelatihan pengoperasian sistem tersebut untuk para staff perpustakaan. Sedangkan vendor lain menyiapkan untuk menjual software aplikasinya saja, dan perpustakaan sendiri yang bertanggungjawab untuk menyiapkan hardware-nya.

2. Menghadapi sistem

Perpustakaan dapat juga membangun dan mengembangkan automasinya dengan cara mengadaptasi sistem melalui kerjasama jaringan. Sistem jaringan adalah suatu sistem yang dirancang, diprogram dan digunakan secara bersama oleh beberapa perpustakaan, karena sistem tersebut dinamakan juga sistem kooperatif. Perpustakaan yang menjadi anggota jaringan biasanya membayar sejumlah dana kepada pengelola pusat jaringan sesuai kesepakatan bersama, menyangkut persyaratan anggota, hak dan kewajiban serta jenis layanan digunakan secara bersama.

3. Mengembangkan sistem lokal

Perpustakaan dapat juga membangun sistem automasinya dengan mengembangkan sistem local, yang sering disebut “in-house developed system”. Sistem local adalah sistem komputer yang dirancang, diprogram dan diuji oleh perpustakaan pembuatnya.

4. Menggunakan bersama sistem dari perpustakaan lain

Metode atau cara lain yang dapat dipilih oleh perpustakaan dalam rangka membangun dan mengembangkan sistem automasinya adalah menggunakan bersama sistem ini dari perpustakaan lain.


(35)

Perkembangan fungsi automasi perpustakaan tersebut dapat dilihat dari fase perkembangan automasi perpustakaan, pembagian perkembangan fungsi automasi perpustakaan tersebut dapat dilihat dalam dua fase. Menurut Murguartd seperti dikutip oleh Siregar (1997, 11) menyebutkan “fase pertama, fungsi yang diautomasi antara lain adalah sistem sirkulasi, pengatalogan, dan pengadaan. Fase kedua adalah berbagai inovasi baru telah memperluas daya dan cakupan temu balik informasi”. Lebih lanjut Siregar, (1997, 4), menyebutkan “kerumahtanggaan perpustakaan adalah suatu istilah yang digunakan untuk mengontrol koleksi suatu perpustakaan. Kerumahtanggaan tersebut mencakup kegiatan pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi, pengawasan serial, dan katalog talian”.

2.6.1 Kegiatan Pengadaan

Kegiatan ini meliputi pekerjaan penentuan kriteria pembentukan koleksi awal. Untuk perpustakaan yang sudah berjalan, kegiatan pengadaan untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah ada. Fungsi utama dari sistem pengadaan terautomasi terdiri dari pemilihan bahan pustaka baru. Menurut Siregar, (1997, 5) sub sistem pengadaan yang terautomasi mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Pemilihan bahan pustaka baru yang akan dibeli atau dipesan biasanya dilakukan oleh pustakawan dan pengguna perpustakaan. Pemilihan dapat dilakukan dengan menggunakan sumber informasi yang tersedia seperti katalog penjual buku.

2. Pengecekan bibliografi, kartu-kartu pilihan diinventaris dengan cara mencocokan isi kartu dengan file katalog, file pesanan dan file desiderata.

3. Penerimaan dan pengujian tuntutan, bahan-bahan pustaka baru dan faktur biasannya diterima bersamaan. Melakukan verifikasi terhadap faktur dengan cara mencocokannya dengan daftar pesanan.

4. Pengajuan tuntutan akan diproses dan dikirimkan kepada pemasok (supplier) bahan pustaka dalam kasus di mana terdapat bahan-bahan pustaka yang diterima tidak sesuai dengan pesanan.

Dari pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa kegiatan pengadaan yang di automasi adalah Pemilihan bahan pustaka baru yang akan dibeli atau dipesan biasanya dilakukan oleh pustakawan dan pengguna perpustakaan, Pengecekan bibliografi, Penerimaan dan pengujian tuntutan.


(36)

2.6.2 Kegiatan Pengatalogan

Katalog perpustakaan adalah daftar buku dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi. Daftar menunjukkan adanya susunan menurut prinsip tertentu sedangkan buku mencakup arti buku dalam arti luas. Sistem pengatalogan berbasis komputer merupakan semua aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan cantuman bibliografi. Untuk katalog dengan menggunakan komputer. Sistem ini menghasilkan suatu pangkalan data (database) katalog yang dapat diakses secara online. Dengan kata lain, katalog online merupakan suatu bentuk penelusuran terhadap koleksi yang tersedia melalui terminal komputer, disebut juga OPAC (Online Public Acces Catalog) (Siregar, 1996, 2).

Katalog adalah keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.

2.6.3 Pengawasan Sirkulasi

Sistem sirkulasi terautomasi menggantikan pengarsipan manual kartu-kartu buku yang dipinjamkan, menghitung denda buku apabila telat mengembalikan, percetakan tagihan keterlambatan dan pembuatan kartu tanda anggota. Pencatatan transaksi dilakukan tanpa kertas (paperless). Pengawasan sirkulasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Kegiatan ini berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka (Siregar 2004, 25).

Menurut Siregar (1997, 33-34) sistem pengawasan sirkulasi mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut:

1) Sistem dapat menyediakan fasilitas parameter yang berbeda 2) Sistem dapat menyediakan fasilitas sistem peminjaman 3) Sistem dapat memproses pengembalian

4) Sistem dapat memproses denda 5) Sistem dapat memproses reservasi 6) Sistem dapat memproses perpanjangan

7) Sistem dapat memproses peminjaman untuk kategori koleksi pinjaman singkat yang biasanya berlaku untuk dua malam.


(37)

Menurut pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa pengawasan sirkulasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka dengan mencakup fungsi sistem yang menyediakan fasilitas parameter, fasilitas sistem peminjaman, memproses pengembalian, denda, reservasi, perpanjangan.

2.6.4 Pengawasan Serial

Untuk mengetahui keberadaan kegiatan yang terjadi pada suatu lingkup kegiatan perlu ada pengawasan yang baik, sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja. Pengawasan serial adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan pesanan, penerimaan dokumen, akses terhadap koleksi, pengarahan (routing), pengajuan tuntutan (claim), peminjaman dan penjilidan terbitan berkala atau serial (Jonner Hasugian, 2009: 8)


(38)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan pusat informasi dimana bahan-bahan perpustakan dikumpulkan, diolah, disimpan dan dipelihara untuk kemudian disebarluaskan agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustakaan. Perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan persyaratan tertentu seperti adanya ruangan, koleksi, adanya petugas untuk melayani pemakai, adanya masyarakat pembaca, adanya sarana dan prasarana yang diperlukan dan dilengkapi dengan sistem atau mekanisme tertentu. Salah satu jenis perpustakaan tersebut adalah perpustakaan umum.

Perkembangan perpustakaan pada era masyarakat informasi dewasa ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi dan pelestarian khasanah ilmu pengetahuan. Peran perpustakaan telah berkembang menjadi pusat komunitas, artinya masyarakat dapat berkumpul di perpustakaan dalam rangka pengembangan pengetahuan dan budaya melalui berbagai aktifitas keilmuan dan sosial.

Dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat maka sebagai wadah dalam penyelenggaraan pemenuhan kebutuhan informasi, perpustakaan sudah seharusnya dapat mengimbangi kemajuan teknologi tersebut guna mencapai perpustakaan yang bermutu. Dengan demikian perpustakaan akan mencapai fungsi yang maksimal sebagai pusat penelusuran informasi dan sebagai pencapain tersebut diperlukan perangkat teknologi sebagai unit bantu penelusuran serta unit layanan didalam penelusuran informasi. Prinsipnya perpustakan memiliki tiga kegiatan pokok yaitu, mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna (to collect), melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan (to preserve), dan menyediakan bahan perpustakaan agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna (to make available). Teknologi informasi diartikan sebagai aplikasi komputer dan teknologi informasi untuk pengadaan, pengolahan, penyimpanan, temu kembali (retrieval) dan penyebar informasi.


(39)

Penerapan TI di perpustakaan bersamaan dengan perkembangan budaya manusia itu sendiri. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari tahapan evolusi format dokumen yang menjadi koleksi perpustakaan, antara lain dimulai dari bahan cetak (paper material), microfilm, CDROM/ DVD, Komputer, Internet, Wireless, sampai format web. Perkembangan ini menjadikan “Great Technology Great Library” Penerapan TI di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:

a. Sebagai Sistem Manajemen Perpustakaan Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi, keanggotaan, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.

b. Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI ini sering dikenal dengan Perpustakaan digital (digital library)

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada perpustakaan adalah untuk pelayanan yang maksimal bagi pengguna, demikian juga halnya dengan Perpustakaan Umum Kota Medan yang menyediakan berbagai koleksi, dari koleksi tercetak dan koleksi non tercetak. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajukan judul kertas karya ini adalah: ”Penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Perpustakaan Umum Kota Medan”. Karena menurut penulis bagaimana penerapan teknologi informasi dan komunikasi di Perpustakaan Umum Kota Medan ini merupakan masalah yang sangat penting dalam mencapai tujuan perpustakaan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Perpustakaan Umum Kota Medan

2. Untuk mengetahui pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Perpustakaan Umum Kota Medan


(40)

1.3 Ruang Lingkup

Kertas karya ini membahas tentang penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Perpustakaan Umum Kota Medan yang dimaksud adalah TI dalam sistem automasi Perpustakaan Umum Kota Medan meliputi : pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi , kompetensi perpustakaan dan kompetensi perpustakaan

1.4. Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisa kertas karya ini sebagai berikut :

1. Tinjauan Literatur ( Library Research )

Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bahan bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini yang bersifat teoritis yaitu dengan membaca buku-buku, literature dan sumber lain yang mendukung di dalam penulisan kertas karya ini.

2. Observasi ( Field Research )

Untuk langsung memperoleh data di lapangan penulis mengadakan pengamatan secara langsung serta mengadakan wawancara dengan pustakawan yang bertugas di Perpustakaan Umum Kota Medan.


(41)

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN

Diajukan sebagai salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan Studi

untuk memperoleh Gelar Ahli Madya (A. Md)

KERTAS KARYA

Oleh ADE GUSTOMO

NIM : 122201047

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI D-III ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

MEDAN 2015


(42)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Penerapan Teknologi Informasi Pada Perpustakaan Umum kota Medan”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rangkaian kata terindah. Penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta dan Ibunda tersayang yang telah memberikan segenap jiwa dan raga agar penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis. Terima kasih telah menjadi orang tua terbaik.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D - III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Himma Dewiyana., ST., M. Hum selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk memberi arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.

4. Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku dosen pembaca pada kertas karya ini. 5. Seluruh staf pengajar program studi D-III perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan.


(43)

6. Untuk admin D-III Perpustakaan Abangda Suryawan S.Sos terima kasih waktu dan tenaga serta selalu memberikan masukan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.

7. Seluruh teman-teman stambuk 2011, terima kasih untuk hari-hari indah bersama kalian, canda tawa, sedih, galau. Dan juga yang selalu hadir memberikan motivasi tiada habisnya untuk penulis dan tak akan pernah terlupakan, semoga persahabatan kita abadi selamanya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis meyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menerima kritik dan saran yang membangun lebih baik lagi untuk kertas karya, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2016

Penulis

Ade Gustomo 122201047


(44)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Perpustakaan Umum ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 6

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum ... 7

2.2 Teknologi Informasi ... 8

2.3 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan .. 9

2.4 Kompetensi Perpustakaan Pustakawan dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 12

2.5 Fungsi Teknologi Informasi ... 14

2.6 Automasi Perpustakaan ... 14

2.6.1 Kegiatan Pengadaan ... 16

2.6.2 Kegiatan Pengatalogan ... 17

2.6.3 Pengawasan Sirkulasi ... 17

2.6.4 Pengawasan Serial ... 18

BAB III PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3.1 Sejarah Perpustakaan ... 19

3.2 Visi Dan Misi Perpustakaan ... 20

3.2.1 Visi ... 20

3.2.2 Misi ... 20

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Medan ... 21

3.3.1 Struktur Organisasi Makro ... 21

3.3.2 Struktur Organisasi Mikro ... 22

3.4 Koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan ... 23


(45)

3.6 Penerapan Teknologi Informasi Pada Perustakaan Umum

Kota Medan ... 25

3.6.1 Sistem Informasi Perpustakaan Umum Kota Medan ... 25

3.6.1.1 Bagian Keanggotaan Perpustakaan Umum Kota Medan ... 26

3.6.1.2 Bagian Sirkulasi ... 28

3.6.1.3 Bagian Katalogisasi ... 30

3.6.1.4 Pengawasan Serial ... 31

3.6.2 Online Public Acces Catalog (OPAC) ... 31

3.6.3 Repository Kota Perpustakaan Umum Kota Medan ... 32

3.7 Situs Web Perpustakaan Umum Kota Medan ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 36

4.1 Kesimpulan ... 36

4.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37


(1)

1.3 Ruang Lingkup

Kertas karya ini membahas tentang penerapan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Perpustakaan Umum Kota Medan yang dimaksud adalah TI dalam sistem automasi Perpustakaan Umum Kota Medan meliputi : pengadaan, pengatalogan, pengawasan sirkulasi , kompetensi perpustakaan dan kompetensi perpustakaan

1.4. Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisa kertas karya ini sebagai berikut :

1. Tinjauan Literatur ( Library Research )

Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bahan bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini yang bersifat teoritis yaitu dengan membaca buku-buku, literature dan sumber lain yang mendukung di dalam penulisan kertas karya ini.

2. Observasi ( Field Research )

Untuk langsung memperoleh data di lapangan penulis mengadakan pengamatan secara langsung serta mengadakan wawancara dengan pustakawan yang bertugas di Perpustakaan Umum Kota Medan.


(2)

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN

Diajukan sebagai salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan Studi

untuk memperoleh Gelar Ahli Madya (A. Md)

KERTAS KARYA

Oleh ADE GUSTOMO

NIM : 122201047

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI D-III ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

MEDAN 2015


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Penerapan Teknologi Informasi Pada Perpustakaan Umum kota Medan”, sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rangkaian kata terindah. Penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta dan Ibunda tersayang yang telah memberikan segenap jiwa dan raga agar penulis mampu menyelesaikan kertas karya ini. Terima kasih untuk segala curahan perhatian yang tiada pernah habis. Terima kasih telah menjadi orang tua terbaik.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan kertas karya ini. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Program Studi D - III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Himma Dewiyana., ST., M. Hum selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaga untuk memberi arahan dan bimbingan sampai kertas karya ini selesai.

4. Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku dosen pembaca pada kertas karya ini. 5. Seluruh staf pengajar program studi D-III perpustakaan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan mendidik penulis selama perkuliahan.


(4)

6. Untuk admin D-III Perpustakaan Abangda Suryawan S.Sos terima kasih waktu dan tenaga serta selalu memberikan masukan kepada penulis dari masa perkuliahan hingga tahap akhir penyelesaian kertas karya ini.

7. Seluruh teman-teman stambuk 2011, terima kasih untuk hari-hari indah bersama kalian, canda tawa, sedih, galau. Dan juga yang selalu hadir memberikan motivasi tiada habisnya untuk penulis dan tak akan pernah terlupakan, semoga persahabatan kita abadi selamanya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan kertas karya ini. Penulis meyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menerima kritik dan saran yang membangun lebih baik lagi untuk kertas karya, penulis berharap semoga kertas karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2016

Penulis

Ade Gustomo 122201047


(5)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Perpustakaan Umum ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 6

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum ... 7

2.2 Teknologi Informasi ... 8

2.3 Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan .. 9

2.4 Kompetensi Perpustakaan Pustakawan dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 12

2.5 Fungsi Teknologi Informasi ... 14

2.6 Automasi Perpustakaan ... 14

2.6.1 Kegiatan Pengadaan ... 16

2.6.2 Kegiatan Pengatalogan ... 17

2.6.3 Pengawasan Sirkulasi ... 17

2.6.4 Pengawasan Serial ... 18

BAB III PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 3.1 Sejarah Perpustakaan ... 19

3.2 Visi Dan Misi Perpustakaan ... 20

3.2.1 Visi ... 20

3.2.2 Misi ... 20

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Medan ... 21

3.3.1 Struktur Organisasi Makro ... 21

3.3.2 Struktur Organisasi Mikro ... 22

3.4 Koleksi Perpustakaan Umum Kota Medan ... 23


(6)

3.6 Penerapan Teknologi Informasi Pada Perustakaan Umum

Kota Medan ... 25

3.6.1 Sistem Informasi Perpustakaan Umum Kota Medan ... 25

3.6.1.1 Bagian Keanggotaan Perpustakaan Umum Kota Medan ... 26

3.6.1.2 Bagian Sirkulasi ... 28

3.6.1.3 Bagian Katalogisasi ... 30

3.6.1.4 Pengawasan Serial ... 31

3.6.2 Online Public Acces Catalog (OPAC) ... 31

3.6.3 Repository Kota Perpustakaan Umum Kota Medan ... 32

3.7 Situs Web Perpustakaan Umum Kota Medan ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 36

4.1 Kesimpulan ... 36

4.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37