dengan Minyak Sawit K 0.01 -

dengan minyak sawit terhadap kadar abu untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 9 berikut : Tabel 9 . Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan tepung cokelat dengan minyak sawit terhadap kadar abu Perlakuan LSR Perbandingan Tepung Cokelat Rataan Notasi 0.05

0.01 dengan Minyak Sawit K

0.05 0.01 -

- - 40 g : 22 g 9.000 a A 2 0,198 0,272 38 g : 24 g 8.833 a AB 3 0,208 0,286 36 g : 26 g 8.583 b BC 4 0,213 0,293 34 g : 28 g 7.667 c D Keterangan : Notasi huruf yang berbeda antar baris menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 huruf kecildan berbeda sangat nyata pada taraf 1 huruf besar menurut uji LSR. Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa perlakuan K 1 berbeda nyata terhadap K 2 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K 3 dan K 4 . Perlakuan K 2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan K 3 dan K 4 . Perlakuan K 3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan K 4 . Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan K 1 yaitu sebesar 9,000 dan terendah terdapat pada perlakuan K 4 yaitu sebesar 7,667 . Hubungan antara perbandingan tepung cokelat dengan minyak sawit terhadap kadar abu dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini: Gambar 2. Histogram pengaruh perbandingan tepung cokelat dengan minyak sawit terhadap kadar abu. 7.0 7.5 8.0 8.5 9.0 9.5 40 g : 22 g 38 g : 24 g 36 g : 26 g 34 g : 28 g Tepung Kakao : Minyak Sawit K ad ar A b u Dari Gambar 2 dapat dilihat, semakin sedikit konsentrasi tepung cokelat maka kadar abu akan semakin menurun. Konsentrasi tepung cokelat yang tinggi akan menyebabkan kadar abu pada selai cokelat akan semakin tinggi, sehingga kadar abu yang diperoleh adalah bekas dari pembakaran tepung cokelat yang digunakan, ini mengakibatkan kadar abu akan semakin kecil apabila konsentrasi minyak sawitnya semakin tinggi dan konsentrasi tepung cokelatnya semakin rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Janner 2010 yang menyatakan bahwa semakin sedikit tepung cokelat yang digunakan dalam suatu produk maka nilai kadar abu yang diperoleh akan semakin kecil. Didalam 100 gram tepung cokelat mengandung 4 gram mineral, 400 mg potasium, 15 mg magnesium, 50 mg kalsium, 375 mg posfor, 12 mg sodium, dan sedikit flour. Pengaruh suhu pemanasan terhadap kadar abu Dari hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa suhu pemanasan selai cokelat memberi pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kadar abu selai cokelat yang dihasilkan. Hasil pengujian dengan uji LSR menunjukkan pengaruh suhu pemanasan terhadap kadar abu untuk tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 10 berikut : Tabel 10 . Uji LSR efek utama pengaruh suhu pemanasan terhadap kadar abu Perlakuan LSR Suhu Pemanasan P Rataan Notasi 0.05