31
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
Setelah peletakan cakram yang berisi ekstrak daun sirih hijau dan kontrol pada media MHA yang telah diinokulasi suspensi S. mutans, kemudian diinkubasi dan
dilakukan pengamatan untuk melihat zona hambat yang terbentuk setelah 24 jam. Masing-masing bahan coba dilakukan lima kali pengulangan. Pengamatan dilakukan
terhadap seluruh pengulangan dari bahan coba pada waktu yang bersamaan. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap penelitian ini, ditemukan zona
hambat di sekitar cakram yang berisi bahan coba dan kontrol. Zona hambat ini merupakan zona dimana koloni S. mutans dihambat pertumbuhannya oleh bahan-
bahan coba.
Gambar 8. Hasil uji efektifitas ekstrak daun sirih hijau pada konsentrasi 10, 9, 8, 7
terhadap Streptococcus mutans
10 9
8 7
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 9. Hasil uji efektifitas ekstrak daun sirih hijau pada konsentrasi 6, 5, 4, 3, 2, 1, Kontrol
- terhadap
Streptococcus mutans Gambar 10. Hasil uji efektifitas ekstrak daun sirih hijau pada konsentrasi 20, 0,9, 0,8, 0,7,
0,6, 0,5, 0,4, 0,3, 0,2, 0,1, Kontrol + terhadap Streptococcus mutans
6 5
4 3
20 0,9
0,8 0,7
NaOCl 0,5 0,5
0,6 Cakram Kosong
1 2
0,4 0,3
0,2 0,1
Universitas Sumatera Utara
33
Hasil analisis varians satu arah one way ANOVA pada tabel 1 menunjukkan perbedaan yang bermakna antara 20 konsentrasi terhadap pertumbuhan S. mutans
p=0,05. Zona hambat paling besar terdapat pada ekstrak daun sirih hijau yang memiliki konsentrasi 20 yaitu 13,81 mm dan konsentrasi ini juga dapat disebut
dengan konsentrasi efektif mengacu kepada zona hambat efektif sesuai standar obat asal tanaman Departemen Kesehatan, 1988. Zona hambat minimum dari ekstrak
daun sirih hijau pada penelitian ini adalah pada konsentrasi 1 tabel 1, dimana konsentrasi dibawah 1 yaitu 0,9 tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
S. mutans, sehingga konsentrasi ekstrak 1 dijadikan sebagai konsentrasi hambat minimum ekstrak daun sirih hijau.
Hasil analisa varians satu arah juga menunjukkan bahwa pada ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 5 memiliki nilai rata-rata zona hambat yang sama
dengan kontrol + yaitu NaOCl 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 5 memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan S. mutans
yang sama dengan bahan yang sudah digunakan di kedokteran gigi yaitu NaOCl 0,5, sehingga konsentrasi 5 sudah dapat dijadikan sebagai konsentrasi yang dapat
digunakan dalam bahan pencegahan karies gigi jika dirasa ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 20 terlalu besar nilai konsentrasinya untuk digunakan pada
bahan pencegahan karies gigi.
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 1. NILAI RATA-RATA DAN STANDARD DEVIASI ZONA HAMBAT STREPTOCOCCUS MUTANS DALAM WAKTU 24 JAM
Bahan Coba N
Mean mm
Min Max Std. Deviasi
p Ekstrak Daun Sirih
Hijau 20 5
13.81 13.74 13.9 0.06496
0.05 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 10 5
11.32 11.15 11.50 0.12550
Ekstrak Daun Sirih Hijau 9
5 10.49 10.35 10.65
0.11937 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 8 5
10.03 9.80 10.20 0.17176
Ekstrak Daun Sirih Hijau 7
5 9.56 9.20 9.85
0.26315 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 6 5
9.28 9.10 9.40 0.12550
Ekstrak Daun Sirih Hijau 5
5 8.36 8.10 8.60
0.25100 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 4 5
7.74 7.60 7.90 0.11402
Ekstrak Daun Sirih Hijau 3
5 7.39 7.25 7.50
0.12942 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 2 5
7.08 6.90 7.25 0.13480
Ekstrak Daun Sirih Hijau 1
5 6.92 6.75 7.13
0.14536 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,9 5
0.00000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,8 5 0
0.00000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,7 5 0
0.00000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,6 5 0
0.00000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,5 5 0
0.00000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,4 5 0 0 0
0.0000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,3 5 0 0 0
0.0000 Ekstrak Daun Sirih
Hijau 0,2 5
0.0000
Universitas Sumatera Utara
35
Bahan Coba N
Mean mm
Min Max Std. Deviasi
p 0,05
Ekstrak Daun Sirih Hijau 0,1
5 0 0 0 0.0000
K + NaOCl 0,5
5 8.2800 8.21 8.36
0.06042 K -
5 0 0.00000
Total 90
5.0125 13.90 4.81677
Uji Post Hoc dengan LSD secara umum terlihat bahwa terdapat perbedaan
bermakna p0,05 dari masing-masing kelompok konsentrasi.
Universitas Sumatera Utara
36
BAB 5 PEMBAHASAN