Cold Pressor Test CPT Penelitian Stres dengan CPT

2.4.2. Cold Pressor Test CPT

CPT merupakan suatu bentuk uji laboratorium. CPT sering digunakan dalam penelitian-penelitian tentang kardiovaskular dan stres. CPT berfungsi untuk memberikan paparan dingin dalam waktu singkat kepada subjek penelitian. Paparan dingin pada CPT adalah hasil penggabungan air dengan es batu sehingga diperoleh air dingin bersuhu sekitar 0 °—4° C Saab et al, 1993; Duncko et al, 2009. CPT dapat diberikan pada tiga bagian di tubuh seperti tangan, dahi, dan kaki. CPT pada tangan dilakukan dengan cara merendam tangan ke dalam air dingin. CPT pada dahi dilakukan dengan cara menempelkan kantongan plastik berisi air dingin pada dahi. CPT pada kaki dilakukan dengan cara merendam kaki ke dalam air dingin Saab et al, 1993. CPT dapat diberikan dalam durasi waktu tertentu. CPT dapat diberikan selama satu menit Duncko et al, 2009. CPT dapat diberikan selama seratus detik Saab et al, 1993. Ada juga beberapa peneliti yang memberikan paparan CPT dalam dua menit Boutouyrie et al, 1994; Qi et al, 2002; Middlekauff et al, 2004. Paparan dingin oleh CPT juga dapat diberikan selama tiga atau empat menit Schwabe et al, 2008; Masoli, 2010.

2.4.3. Penelitian Stres dengan CPT

Banyak penelitian yang berhubungan dengan stres telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan CPT sebagai stresor dan menilai efek stres terhadap tubuh. Penelitian dilakukan pada beberapa subjek dengan karakter yang berbeda. Beberapa penilaian dilakukan termasuk menilai frekuensi denyut jantung setelah paparan stresor. Ada hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan signifikan denyut jantung akibat paparan CPT, tetapi ada juga yang tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara Saab, Llabre, Hurwitz, Schneiderman, Wohlgemuth, Durel, et al 1993 melakukan penilaian terhadap respon vaskular dan miokard setelah paparan CPT. Subjek penelitian ini adalah 42 orang laki-laki berusia 18—22 tahun. Di dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap perubahan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Penilaian dilakukan dengan menggunakan ECG. Hasil penelitian didapatkan peningkatan signifikan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Middlekauff, Shah 2004 melakukan penelitian tentang pengaruh akupuntur terhadap aktivitas sistem saraf otonom yang disebabkan oleh CPT dan handgrip. Subjek penelitian ini adalah 38 orang yang tidak disebutkan jenis kelaminnya. Subjek berusia 33 ± 13 tahun. Di dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap perubahan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Hasil penelitian didapatkan peningkatan signifikan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Mourot, Bouhaddi, Regnard 2007 melakukan penelitian tentang efek CPT terhadap kontrol otonom jantung pada orang normal. Subjek penelitian ini adalah 39 orang laki-laki. Subjek berusia 23,6 ± 3,2 tahun. Di dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap perubahan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Penilaian dilakukan dengan menggunakan ECG. Hasil penelitian didapatkan peningkatan signifikan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT pada 20 orang subjek. Pada 19 subjek lainnya awalnya terdapat peningkatan denyut jantung kemudian frekuensinya menurun. Duncho, Johnson, Merikangas, Grillon 2009 melakukan penelitian tentang efek paparan akut CPT terhadap ingatan. Subjek penelitian ini adalah 12 pria sehat dan 12 wanita yang sehat. Subjek berusia sekitar 28 tahun. Di dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap perubahan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Penilaian dilakukan dengan menggunakan ECG. Hasil penelitian didapatkan peningkatan signifikan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Universitas Sumatera Utara Qi, Levine, Pawelczyk, Ertl, Diedrich, Cox, et al 2002 meneliti tentang respon kardiovaskular dan sistem simpatis terhadap paparan CPT pada astronot. Subjek penelitian adalah 4 orang astronot pria berusia 41—42 tahun. Di dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap perubahan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Penilaian dilakukan dengan menggunakan ECG. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya peningkatan signifikan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Schwabe, Haddad, Schachinger 2008 meneliti tentang aktivasi HPA axis setelah diberi paparan CPT. Subjek peneliatian adalah 70 pria sehat berusia 19— 35 tahun. Di dalam penelitian ini dilakukan penilaian terhadap perubahan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Penilaian dilakukan dengan menggunakan ECG. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya peningkatan frekuensi denyut jantung akibat paparan CPT. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian