BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini penulis akan membuat kesimpulan dari pembahasan dalam bab-bab terdahulu yang berhubungan dengan hukum perlindungan
konsumen terhadap pengguna jasa Pos Express di PT. Pos Indonesia Persero Medan.
A. Kesimpulan
Dari kesimpulan pembahasan dalam Bab II sampai Bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perlindungan konsumen yang diberikan PT. Pos Indonesia Persero Medan
kepada pengguna jasa Pos Express adalah berdasarkan perjanjian merupakan kontrak baku dan UUPK. Karena berdasarkan Pasal 1338 ayat 1
KUHPerdata, perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang- Undang bagi mereka yang membuatnya. Perlindungan yang diberikan
perjanjian berupa pengaturan mengenai apa yang menjadi hak, kewajiban pengguna jasa dan PT. Pos. Disamping itu juga diatur mengenai kriteria
kerugian apa saja yang menjadi tanggung jawab PT. Pos serta bentuk ganti ruginya. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat kekurangan
dalam perlindungan yang diberikan PT. Pos Indonesia Persero Medan karena masih mempergunakan ketentuan-ketentuan berdasarkan Undang-
Undang Pos yang lama di dalam perjanjian bakunya. Sedangkan dalam hal
101
2. Kerugian terhadap penggunaan jasa pengiriman paket pos melalui Pos
Express di PT. Pos Indonesia Persero Medan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kerugian yang dapat
ditimbulkan faktor eksternal dan internal antara lain, keterlambatan, kerusakan serta kehilangan. Faktor internal yang terjadi yaitu berupa
kelalaian human error yang dilakukan manusia sehingga terjadi kerusakan paket kiriman pada saat pengepakan barang oleh pegawai pos serta
menurunnya tingkat keandalan SDM. Sedangkan kerugian yang timbul dari faktor eksternal dapat timbul oleh karena kelalaian dari si pengirim sendiri
dalam mencantumkan alamat yang jelas; adanya keadaan force majeure yang tidak dapat dihindari oleh manusia seperti bencana alam, perang, huru-hara
pergolakan sipil dan sejenisnya serta kelalaian jasa angkutan sebagai pihak
102
3. Bentuk penyelesaian klaim yang diajukan konsumen di PT. Pos Indonesia
Persero Medan biasanya dilakukan dengan cara perdamaianmusyawarah untuk mufakat yang mana tetap berlandaskan pada ketentuan-ketentuan yang
ada pada perjanjian baku yang telah disepakati kedua belah pihak. Apabila dalam musyawarah untuk mufakat ternyata kesalahankelalaian terdapat pada
pihak pos, maka pihak pos harus memberikan ganti rugi sesuai kesepakatan. Pemberian ganti rugi apabila dalam hal paket kiriman yang dikirimkan tidak
diasuransikan, maka ganti rugi yang diberikan PT. Pos yaitu dalam bentuk uang tunai berdasarkan ongkos kirim saja. Sebaliknya apabila paket tersebut
sudah diasuransikan terlebih dahulu, maka ganti rugi yang diberikan berdasarkan nilai asuransi atas paket bersangkutan yang sudah dibayarkan
preminya. Apabila dalam musyawarah tidak ditemukan kesepakatan antara pihak yang berselisih yaitu pengguna jasa konsumen dengan PT. Pos
Indonesia Persero Medan, maka penyelesaiannya dilakukan melalui pengadilan yang berada di lingkungan peradilan umum atau melalui lembaga
yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen BPSK.
103
B. Saran