Anti-konvulsan Antagonis kanal natrium Antagonis kanal kalsium Tramadol

5. Efek analgesik pada Antidepresan

a. Mekanisme kerja: memblok pengambilan kembali norepinefrin dan serotonin sehingga meningkatkan efek neurotransmitter tersebut dan meningkatkan aktivasi neuron inhibisi nosiseptif. b. Indikasi: nyeri neuropatik neuropati DM, neuralgia pasca-herpetik, cedera saraf perifer, nyeri sentral c. Contoh obat yang sering dipakai: amitriptilin, imipramine, despiramin: efek antinosiseptif perifer. Dosis: 50 – 300 mg, sekali sehari.

6. Anti-konvulsan

a. Carbamazepine: efektif untuk nyeri neuropatik. Efek samping: somnolen, gangguan berjalan, pusing. Dosis: 400 – 1800 mghari 2-3 kali perhari. Mulai dengan dosis kecil 2 x 100 mg, ditingkatkan perminggu hingga dosis efektif. b. Gabapentin: Merupakan obat pilihan utama dalam mengobati nyeri neuropatik. Efek samping minimal dan ditoleransi dengan baik. Dosis: 100-4800 mghari 3-4 kali sehari.

7. Antagonis kanal natrium

a. Indikasi: nyeri neuropatik dan pasca-operasi b. Lidokain: dosis 2mgkgBB selama 20 menit, lalu dilanjutkan dengan 1- 3mgkgBBjam titrasi. c. Prokain: 4-6,5 mgkgBBhari.

8. Antagonis kanal kalsium

a. Ziconotide: merupakan anatagonis kanal kalsium yang paling efektif sebagai analgesik. Dosis: 1-3ughari. Efek samping: pusing, mual, nistagmus, ketidakseimbangan berjalan, konstipasi. Efek samping ini bergantung dosis dan reversibel jika dosis dikurangi atau obat dihentikan. b. Nimodipin, Verapamil: mengobati migraine dan sakit kepala kronik. Menurunkan kebutuhan morfin pada pasien kanker yang menggunakan eskalasi dosis morfin.

9. Tramadol

a. Merupakan analgesik yang lebih poten daripada OAINS oral, dengan efek samping yang lebih sedikit ringan. Berefek sinergistik dengan medikasi OAINS. b. Indikasi: Efektif untuk nyeri akut dan kronik intensitas sedang nyeri kanker, osteoarthritis, nyeri punggung bawahm neuropati DM, fibromyalgia, neuralgia pasca-herpetik, nyeri pasca-operasi. c. Efek samping: pusing, mual, muntah, letargi, konstipasi. d. Jalur pemberian: intravena, epidural, rektal, dan oral. e. Dosis tramadol oral: 3-4 kali 50-100 mg perhari. Dosis maksimal: 400mg dalam 24 jam. f. Titrasi: terbukti meningkatkan toleransi pasien terhadap medikasi, terutama digunakan pada pasien nyeri kronik dengan riwayat toleransi yang buruk terhadap pengobatan atau memiliki risiko tinggi jatuh. Jadwal titrasi tramadol Protokol Titrasi Dosis inisial Jadwal titrasi Direkomendasikan untuk Titrasi 10-hari 4 x 50mg selama 3 hari  2 x 50mg selama 3 hari.  Naikkan menjadi 3 x 50mg selama 3 hari.  Lanjutkan dengan 4 x 50mg.  Dapat dinaikkan sampai tercapai efek analgesik yang diinginkan.  Lanjut usia  Risiko jatuh  Sensitivitas medikasi Titrasi 16-hari 4 x 25mg selama 3 hari  2 x 25mg selama 3 hari.  Naikkan menjadi 3 x 25mg selama 3 hari.  Naikkan menjadi 4 x 25mg selama 3 hari.  Naikkan menjadi 2 x 50mg dan 2 x 25mg selama 3 hari.  Naikkan menjadi 4 x 50mg.  Dapat dinaikkan sampai tercapai efek analgesik yang diinginkan.  Lanjut usia  Risiko jatuh  Sensitivitas medikasi

10. Opioid