Analisis Regresi Variabel Bebas Dummy Uji Kesesuaian Test Goodness of fit

b. Uji Lagrange Multiplier LM Test Pengujian lainnya untuk melihat autokorelasi ialah dengan menggunakan Serial Correlation LM test. Apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka terdapat autokorelasi, sebaliknya jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi.

3.6.2 Analisis Regresi Variabel Bebas Dummy

Untuk mengetahui peranan Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah TPID terhadap pengendalian Inflasi Sumatera Utara, sebelum dan setelah di bentuknya Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah TPID maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan variabel bebas dummy. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antarvariabel. Regresi dengan variabel dummy adalah regresi dengan menggunakan variabel bebasnya X bertipe data nominal. Dengan menggunakan metode ekonometrika sebagai berikut: Y = α + β 1 D + µ Dimana : Y = Tingkat inflasi di Sumatera Utara α = Konstanta β 1 = Koefisien Regresi D = Sebelum dan sesudah adanya TPID D = 1 ; setelah adanya TPID D = 0 ; sebelum adanya TPID µ = Variabel Gangguan error term

3.6.3 Uji Kesesuaian Test Goodness of fit

3.6.3.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 merupakan suatu ukuran yang digunakan dalam analisis regresi, yang berfungsi untuk memeriksa apakah model regresi yang Universitas Sumatera Utara terestimasi cukup baik atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut, harus dilakukan suatu cara untuk mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data. Ukuran koefisien determinasi ini mencerminkan seberapa besar variasi dari regressand Y dapat diterangkan oleh regressor X. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0 R 2 1. Bila R 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R 2 = 1, artinya variasi dari Y, 100 dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R 2 = 1, maka semua titik pengamatan berada pada garis regresi.

3.6.3.2 Uji t-Statistik Uji Parsial

Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak. Sebelum melakukan pengujian, biasanya dibuat hipotesis terlebih dahulu, yang untuk uji-t lazimnya sebagai berikut : H : b = 0 Ha : b ≠ 0 Artinya, berdasarkan data yang tersedia, akan dilakukan pengujian terhadap b, apakah sama dengan nol, yang berarti tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat, atau sama dengan nol, yang berarti mempunyai pengaruh signifikan. Bila t -hitung t -tabel , maka pada tingkat kepercayaan tertentu H diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika t -hitung t -tabel, maka H a diterima. Artinya bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus : t -hitung = Dimana: b i = koefisien Variabel Independen b = nilai hipotesis nol S bi = simpangan baku dari variabel independen

3.6.4 Model Autoregressive Untuk Mengukur Tingkat Persistensi Inflasi