PENGERTIAN KREDIT UNSUR-UNSUR KREDIT

19

BAB III PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KREDIT

Komaruddin Sastadipoera mendefenisikan kredit dengan berbagai cara, antara lain: a. Kredit dianggap sebagai waktu yang diberikan untuk membayar barang atau jasa yang dijual atas kepercayaan. b. Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang disamakan dengan uang berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga yang telah ditetapkan lebih dahulu. c. Kredit adalah kepercayaan yang diberikan berhubungan dengan kekayaan yang diserahkan atas janji pembayaran kelak. d. Kredit adalah dana yang tersimpan dalam perkiraan bank. Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank. Kredit merupakan pos harta terbesar. Kredit juga merupakan sumber utama pendapatan bank, sekaligus sumber risiko terbesar. Kredit diberikan kepada nasabah perorangan maupun badan usaha. Kata “kredit” berasal dari bahasa latin credere yang berarti percaya atau to believe atau to trust. Oleh karena itu, dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuanganbank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan faith. Maksudnya, pemberi kredit percaya kepada si Universitas Sumatera Utara penerima kredit bahwa kredit yang disalurkan pasti akan kembali pokok beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Sedangkan bagi si penerima kredit mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu disertai sewa modal dan biaya-biaya yang disepakati. Bila dikaitkan dengan kegiatan usaha, kredit berarti suatu kegiatan memberikan nilai ekonomi economic value kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui antara kreditur dengan debitur.

B. UNSUR-UNSUR KREDIT

a. Amanat merupakan segala sesuatu yang telah dipercayakan kepada manusia, baik yang berkaitan dengan hak dirinya maupun hak pihak lain. Bank yakin benar bahwa prestasi yang diberikan kepada para nasabah akan diterima kembali di waktu tertentu kelak. b. Waktu, dimana dalam setiap transaksi kredit terdapat suatu periode waktu antara saat pemberian prestasi dan saat pengembaliannya. Dalam transaksi kredit terdapat tenggang waktu antara peristiwa prestasi dan kontraprestasi. c. Risiko, dimana dalam setiap kredit akan mengandung risiko tertentu, yaitu risiko kehilangan seluruhnya atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh tenggang waktu yang diberikan bank. Semakin panjang jangka waktu kredit, maka semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah, Universitas Sumatera Utara maupun risiko yang tidak disengaja, misalnya karena bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu lagi melunasi kreditnya. d. Kesepakatan dua belah pihak. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak sebelum kredit diberikan. e. Balas jasa merupakan keutungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Pada bank konvensional balas jasa dikenal dengan “bunga”. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

C. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT