Aset dan liabilitas kontinjensi lanjutan Contingent assets and liabilities continued
PT Vale Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk
31 Maret 2013 dan 2012 dan 31 Desember 2012 March 31, 2013 and 2012 and December 31, 2012
70
36. Aset dan liabilitas kontinjensi lanjutan 36. Contingent assets and liabilities continued
g. Peraturan KESDM mengenai Peningkatan Nilai Tambah lanjutan g. MEMR Regulation on Domestic Value-Add continued
Pemegang Kontrak Karya yang telah melakukan produksi sebelum Peraturan ini diterbitkan diwajibkan untuk :
a. melakukan penyesuaian terhadap batasan minimum pengolahan danatau pemurnian sesuai dengan batas yang
ditentukan diatas dalam waktu 5 tahun setelah UU Pertambangan 2009 ini dikeluarkan;
b. dan menyampaikan laporan berkala mengenai penyesuaian terhadap batasan minimum pengolahan danatau pemurnian
kepada Direktur Jenderal Batubara dan Pertambangan untuk evaluasi.
CoW holders that have been producing prior to the issuance of the Regulation must:
a. make adjustment to the processing andor refining minimum threshold plan to be in accordance with the limit set out above
within 5 years of the issuance of the 2009 Mining Law; and b.
submit periodic reports on the development of the adjustment to the processing andor refining minimum limit plan to the Director
General of Minerals and Coal for evaluation.
Dalam hal pemegang Kontrak Karya tidak dapat membuat penyesuaian tersebut di atas atau tidak dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain,
mereka harus berkonsultasi dengan Direktur Jenderal. In the event that CoW holders cannot make the above mentioned
adjustment or cannot do so through cooperation with other parties, they must consult with the Director General.
Pada 16 Mei 2012, KESDM menerbitkan Peraturan No. 11 Tahun 2012 ”PerMen No. 112012” yang merupakan amandemen atas PerMen No.
72012. PerMen No. 112012 ini menegaskan bahwa pemegang IUP dan Ijin Pertambangan Rakyat “IPR” dapat melakukan ekspor bijihbahan mentah
setelah memperoleh rekomendari dari KESDM, apabila telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan. Direktur Jenderal Batubara dan
Pertambangan akan menerbitkan peraturan-peraturan lebih lanjut terkait dengan implementasi PerMen No. 112012 ini.
Manajemen berpendapat bahwa produk Perseroan telah memenuhi ketentuan ini. Namun, Perseroan masih mengevaluasi dampak dari
ketentuan ini terhadap kegiatan operasinya. Pada 12 September 2012, Mahkamah Agung mengabulkan sebagian dari
tuntutan judicial review yang diajukan oleh anggota dari Asosiasi Nikel Indonesia yang menentang PerMen No. 72012. Keputusan Mahkamah
Agung membatalkan empat pasal dari PerMen No. 72012, termasuk ketentuan yang melarang ekspor mineral mentah sejak 6 Mei 2012.
Perseroan berpendapat bahwa Keputusan tersebut tidak memiliki pengaruh langsung terhadap Perseroan.
On May 16, 2012, Regulation No. 11 of 2012 “Reg No. 112012” was issued by the MEMR to amend Reg No.72012. Under this Reg No.
112012, IUP and “Ijin Pertambangan Rakyat” “IPR” holders may export oreraw materials after obtaining recommendation from the MEMR, subject
to certain requirements being fulfilled by the IUP and IPR holders. Certain Director General regulations shall be issued to further implement this
regulation.
Management believes that the Company’s products have satisfied the requirement. However, the Company is currently assessing any further
impacts on its operations. On September 12, 2012, the Supreme Court granted parts of a judicial
review challenge filed by members of the Indonesian Nickel Association which contested Reg No. 72012. The Supreme Court decision nullified four
articles of the Reg No. 72012, including the provision banning the exports of raw minerals since May 6, 2012. The Company believes that the Decision
does not have any direct impact to the Company.
Pemerintah telah menerbitkan peraturan-peraturan terkait bea ekspor, yaitu, antara lain, Peraturan Menteri Perdagangan No. 29 of 2012 tentang
Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan, Peraturan Direktur Jenderal Batubara dan Pertambangan No. 574.K30DJB2012 tentang Ketentuan
Tata Cara dan Persyaratan Ekspor Produk Pertambangan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 75PMK.0112012 tentang Penetapan Barang Ekspor
Yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Bea Keluar. Manajemen berpendapat bahwa secara keseluruhan peraturan-peraturan ini tidak
berdampak terhadap Perseroan. Produk Ni dalam Matte yang dihasilkan oleh Perseroan masuk dalam kategori HS 7501.10.00.00 tidak termasuk
dalam peraturan-peraturan tersebut. The Government has issued an export duty regulations package, consisting
of, amongst others, the Minister of Trade Regulation No. 29 of 2012 on Export Control and Clearance Scheme, Director General of Minerals and
Coal Regulation No. 574.K30DJB2012 on Procedures and Requirements for Mining Product Export Recommendation, and Minister of Finance
Regulation No. 75PMK.0112012 on Stipulation of Export Products which are Subject to Export Duty and Tarrif. In overall, the management believes
that these regulations should not be applicable to the Company. The Company’s Nickel in Matte product is HS 7501.10.00.00 i.e., different from
what is covered in the regulations.
h. PP No. 242012 h. GR No. 242012