13
Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
2. Pengecekan pengisian data; 3. Pengolahan data cluster sampling technique;
4. Menganalisis data; 5. Mengurus surat keterangan bahwa telah mengadakan penelitian.
c. Tahap Akhir Pelaporan.
III. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada saat pelaksanaan penelitian, maka ada beberapa tanggapan responden yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian,
sebagai berikut : Tabel 4.1.2.1 menunjukkan bahwa kelompok respondenyang menjawab sangat
setuju sebanyak 11 orang dengan persentase nilai 42,30, yang menjawab sering sebanyak 8 orang atau 30,76, menjawab kadang-kadang 4 orang atau sebanyak
15,38, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 3 orang atau 11,53. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS sangat sering dilakukan
didalam kelas dengan menggunakan fasilitas yang ada, sehingga siswa lebih cenderung belajar di kelas dibandingkan belajar diluar kelas.
Tabel 4.1.2.2 menunjukkan bahwa 6 responden atau dengan persentase 23,07 yang menjawab sangat setuju dengan pembelajaran IPS geografi di dalam
ruangan, 9 responden atau 34,61 menjawab baik, 3 responden atau 11,53 menjawab kadang-kadang dan 8 responden 30,76 menjawab tidak pernah.
Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS geografi dapat dilakukan di kelas akan tetapi pada saat tertentu dilakukan diluar kelas
untuk memberikan semangat kepada siswa dalam memberikan pemahaman mengenai pelajaran geografi yang dikaitkan langsung dengan keadaan alam.
Tabel 4.1.2.3 menunjukkan bahwa 6 responden atau dengan persentase 23,07 yang menjawab sangat setuju dengan pembelajaran IPS geografi di dalam
14
Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
ruangan, 9 responden atau 34,61 menjawab baik, 3 responden atau 11,53 menjawabkadang-kadang dan 8 responden 30,76 menjawab tidak pernah.
Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS geografi dapat dilakukan di kelas hanya bersifat teori sehingga membuat siswa
menjadi bosan dalam mengikuti pelajaran. Tabel 4.1.2.4 menunjukkan bahwa ada 5 responden atau dengan persentase
19,23 yang menjawab sangat setuju, 16 responden atau 61,53 menjawab setuju, 2 responden atau 7,69 menjawab ragu-ragu dan 3 responden 11,53
menjawab tidak setuju. Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa selain pembelajaran di kelas juga perlu dilakukan alternatif lain dalam proses
pembelajaran IPS geografi dengan melihat objek langsung di lapangan. Tabel 4.1.2.5 menunjukkan bahwa ada 7 responden atau dengan persentase
26,92 yang menjawab selalu, 14 responden atau 53,84 menjawab sering, 2 responden atau 7,69 menjawab kadang-kadang dan 3 responden 11,53
menjawab tidak pernah. Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran IPS geografi melalui objek langsung di lapangan dapat
bermanfaat bagi siswa. Tabel 4.1.2.6 menunjukkan bahwa ada 5 responden atau dengan persentase
19,23 yang menjawab sangat selalu, 15 responden atau 57,69 menjawab sering, 2 responden atau 7,69 menjawab kadang-kadang dan 4 responden
15,38 menjawab tidak pernah. Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa dengan melihat langsung objek di lapangan dapat memotivasi
siswa dalam belajar. Tabel 4.1.2.7 menunjukkan bahwa ada 5 responden atau dengan persentase
19,23 yang menjawab sangat baik, 17 responden atau 65,38 menjawab baik, 2 responden atau 7,69 menjawab cukup baik dan 2 responden 15,38 menjawab
kurang baik. Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa pada
15
Mahasiswa Pend Geografi FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako FKIP UNTAD
pembelajaran IPS geografi dengan metode Field Study sangat baik digunakan oleh guru geografi.
Tabel 4.1.2.8 menunjukkan bahwa ada 3 responden atau dengan persentase 11,53 yang menjawab sangat setuju, 20 responden atau 76,92 menjawab
setuju, 1 responden atau 3,84 menjawab ragu-ragu dan 2 responden 7,69 menjawab tidak setuju. Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan
bahwa dengan pembelajaran IPS geografi dengan metode Field Studysiswa lebih suka belajar dengan melakukan pengamatan langsung dibandingkan dengan melalui buku
yang bersifat hafalan. Dari beberapa tanggapan responden mengenai dengan metode Field Study
berarti berkaitan langsung dengan objek lapangan, sehingga siswa berperan dalam pengenalan lapangan sebagai salah satu kajian objek geografi yang bisa memberikan
pemahaman kepada siswa tentang manfaat lingkungan untuk dipelajari Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
Field Study, maka digunakan rumus interval atau jarak antar kelas yaitu : I =
I= =
125 25 3
= 1003 = 33 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Field Study
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS geografi di kelas VIIID SMP Negeri 11 Palu.Hal ini disebabkan karena metode ini tidak terbatas didalam
kelas melainkan lingkungan sekitar sekolah yang dijadikan sebagai sumber belajar yang bisa memotivasi siswa untuk lebih aktif dan semangat belajar.
IV. PEMBAHASAN