Kerangka Konsep Definisi Operasional

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penyakit paru obstruksi kronik PPOK eksaserbasi akut adalah perburukan akut pada saluran nafas yang sebelumnya stabil, dimana terjadi perubahan seperti sesak yang bertambah, batuk yang semakin berat, sputum yang bertambah atau berubah warna. 3.2.2. Penilaian derajat keparahan penyakit adalah suatu alat bantu klinisi untuk membuat keputusan klinis seperti kebutuhan rawat inap, pemberian terapi intravena perlunya perawatan ICU dan pemakaian alat bantu mekanik serta rencana monitoring selanjutnya yang diperlukan oleh klinisi di tingkat primer maupun sekunder. 3.2.3. CAUDA 70 terdiri dari 6 variabel klinis: Asidosis ph 7,35, Albumin 3,5 gr, Ureum 7 mmoll 1mgdl = 0,357 mmol, Perubahan status mental confusion berdasarkan skor Abbreviated Mental Test Score AMTS, skor MRCD ≥ 4 dan umur 70 tahun. Skor CAUDA 70 Asidosis, Albumin, Ueum, Confusion, skor MRCD dan umur 70 thn Skor BAP-65 Peningkatan BUN, perubahan status mental, pols 109xi, umur 65 tahun Kematian 30 hari Penderita PPOK Eksaserbasi Akut perbandingan Universitas Sumatera Utara Jika skor CAUDA 70 : 0-1 disebut risiko rendah, skor 2 disebut risiko sedang, skor ≥ 3 disebut risiko tinggi. 3.2.4. Skor BAP-65 merupakan suatu skor risiko untuk memprediksi kematian pada rawat inap rumah sakit dan dapat menentukan kapan seseorang membutuhkan ventilator mekanik invasif. Skor ini terdiri dari umur 65 tahun, denyut nadi 109 xmenit, BUN 25, peningkatan ureum dan perubahan status mental. Skor BAP-65 dibagi menjadi 5 kelas: 1 Kelas I : Usia ≤ 65 tahun, tidak memili ki 3 faktor risiko kadar BUN ≥ 25 mgdL, perubahan status mental, nadi ≥ 109 x menit. 2 Kelas II : Usia 65 tahun, tanpa faktor risiko. 3 Kelas III : Memiliki satu faktor risiko 4 Kelas IV : Memiliki dua faktor risiko 5 Kelas V : Memiliki tiga faktor risiko Jika BAP-65 kelas I disebut risiko rendah, kelas II-III disebut risiko sedang, kelas ≥ IV disebut risiko tinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE