Motivasi Mengutamakan Perdagangan. Penghargaan Allah Kepada Pelaku Ekonomi.

20 Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya, “ Ketahuilah bahwa jika dia berusaha mendapatkan rezeki untuk keperluan kedua orang tua atau salah seorang mereka, maka dia berusaha karena Allah. Jika dia berusaha untuk mendapatkan rezeki guna kepentingan orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya seperti anak dan isteri , dia berusaha karena Allah.Bahkan jika dia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, dia berusaha karena Allah. Allah Maha Besar dan Maha Agung. Bahkan semasa hidupnya Nabi sering memberikan nasihat ekonomi kepada kaum muslimin “ berusahalah untuk mendapatkan perlindungan Allah dan kekafiran, kekurangan, dan kehinaan. “ hadits riwayat Nasai Berdasarkan ungkapan al Qur’an dan Al hadits tersebut jelas menunjukkan bahwa harta kekayaan materi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan kaum muslimin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa islam tidak menghendaki umatnya hidup dalam ketertinggalan dan keterbelakangan ekonomi, sejalan dengan ungkapan : sesungguhnya kefakiran mendekati kekafiran Al Hadits.

1. Pedoman Berdagang Berbisnis

13 Pedoman untuk berdagang meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Motivasi Mengutamakan Perdagangan.

Rasulullah SAW memberikan gambaran mengenai posisi perdkagangan dibandingkan dengan usaha-usaha di bidang lain sebagaimana sabdanya : “ perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada sembilan pintu dari sepuluh pintu rezeki “ Jadi sepuluh pintu rezeki yang diberikan oleh Allah swt sembilan di antarannya ada di dunia perdagangan. Allah membuka sepuluh pintu bagi semua manusia untuk mendapatkan harta. Kalau sembilan pintu di antaranya di buka untuk 13 M Thalib, PedomanWiraswastadanManajemen Islam, PustakaMantiq, Solo, 1992, halaman 38-45. 21 dunia perdagangan, satu yang tersisa itu diperebutkan oleh ribuan usaha di bidang lain.

b. Penghargaan Allah Kepada Pelaku Ekonomi.

Bagaimana bentuk penghargaan Allah Swt kepada pedagang ? dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda : “ Pedagang yang jujur dan amanah akan tinggal bersama para nabi, para shiddiq dan para syuhada di hari kiamat. “ Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah Maksud dari hadits tersebut kelak di akhirat para pedagang yang benar-benar jujur akan mendapat fasilitas dari Allah sebagaimana halnya fasilitas yang diberikan kepada para nabi. Jadi walaupun martabat kenabian itu hanya diberikan Allah kepada orang-orang tertentu serta tidak bisa diwariskan, tetapi tertutup pintu kepada setiap orang selain nabi untuk memperoleh fasilitas yang sama dengan nabi di akhirat, mereka adalah orang-orang yang menjadi pedagang jujur. Di samping itu hadits ini memberikan gambaran kepada kita, bahwa dunia perdagangan mengandung resiko-resiko moral yang berat. Karena apa ? Karena jaminan yang akan diperoleh pedagang yang jujur begitu mulia, sehingga derajatnya sama dengan nabi. Melihat jaminan yang akan diperoleh para pedagang yang jujur akan disamakan beratnya dengan nabi, maka resikonya pun dapat dibayangkan sama beratnya seperti apa yang dihadapi oleh para nabi.

c. Jaminan kebebasan Lalu Lintas Dagang