Metode Penarikan Sampel Teknik Pengumpulan Data

3.3. Metode Penarikan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik systematic random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi. Proses random hanya dilakukan untuk menentukan anggota populasi yang pertama. Dengan demikian, jika sampel pertama yang dipilih random adalah konsumen yang berbelanja dengan nomor urut 1. Pengisian kuesioner memerlukan waktu sekitar 25 menit, maka urutan anggota sampel yang terdiri dari pedagang dengan no urut 1, 26, 51 seterusnya dengan interval 20 sampai terkumpul sampel sebanyak 225. Untuk mendapatkan n dalam populasi digunakan rumus Yamane Rakhmat, 1995:85. Sampel ditentukan sebagai berikut: 1 2   Nd N n dimana: N = ukuran populasi n = jumlah sampel d = presisi yang digunakan Berdasarkan data diatas, maka pada obyek penelitian terdapat sebanyak 225 orang pedagang pakaian jadi. Jika presisi yang digunakan adalah 10 persen, maka jumlah sampel yang diteliti dari populasi sebesar 225 orang adalah sebagai berikut: 70 23 , 69 1 1 , 225 225 2     n responden

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini, dapat dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut:

1. Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap berbagai permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan strategi bauran penjualan eceran yang mempunyai pengaruh terhadap hasil penjualan pakaian jadi dan unsur-unsur yang dominan dalam pelaksanaan strategi bauran penjualan eceran, sehingga peneliti dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya mengenai apa yang terjadi di lapangan.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengadakan wawancara langsung dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan melalui daftar pertanyaan yang telah disusun kepada pengelola maupun kepada pedagang eceran berkaitan dengan pengaruh strategi bauran penjualan eceran terhadap hasil penjualan pakaian jadi dan mengadakan wawancara kedalaman mengenai unsur-unsur yang dominan serta unsur pendukung dan penghambat kepada konsumen yang sedang berbelanja di Pasar Ash-Shofia.

3. Kuesioner.

Penelitian ini menggunakan kuesioner langsung dengan bentuk jawaban tertutup Close and Questions dan terdiri atas kemungkinan jawaban option berganda. Kuesioner ini digunakan sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data, namun tidak mengesampingkan instrumen lain sebagai pelengkap. Untuk menjawab masalah dan mengungkap penelitian pertama digunakan kuesioner kepada para pedagang eceran pakaian jadi. Sedangkan untuk mengungkap penelitian kedua digunakan kuesioner kepada para konsumen yang berbelanja di Pasar Ash-Shofia. 3.5.Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1 Pengujian Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kita mengukur konsep secara benar Sekaran, 2000 : 204. Analisis item yang digunakan untuk menguji validitas instrument yaitu menggunakan rumus : 2 1 2 1 1 1 n n Sgab X X t    ; 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1       n n s n s n Sgab Dimana : X 1 = Jumlah skor item-item ganjil X 2 = Jumlah skor item-item genap 2 Pengujian Reliability Instrumen Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui stabilitas dan konsistensi di dalam pengukuran Sekaran. 2000 : 204. Kaidah Keputusan yang bisa dikemukakan yaitu apabila t hitung t tabel maka perbedaan tersebut signifikan dan instrument dianggap valid. Pengujian Reliability Instrumen dilakukan dengan Internal Consistency dengan teknik Belah Dua Split Half yang dianalisis dengan rumus Spearman- Brown : b b r r r i   1 2 Sugiono, 2002 : 122 dengan : r 1 = Reliabilitas internal seluruh instrument. r b = Korelasi Product-Moment antara belahan pertama dan kedua. 3.6.Metode Analisis Metode analisis yang digunakan analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memperoleh kejelasan mengenai ciri-ciri variabel yang diteliti strategi bauran penjualan eceran dan hasil penjualan pakaian jadi. Perhitungan secara deskriptif dilakukan dengan WMS Weighted Mean Scored sebagai berikut : Untuk skor ideal : Skor Maksimal dikali jumlah responden dikali jumlah pertanyaan Untuk skor yang dicapai : Jumlah kumulatif keseluruhan jawaban responden Sedangkan rata-ratanya : skor 1 untuk sangat buruk sangat jelek Skor 2 untuk kategori burukjelek Skor 3 : untuk kategori cukup baik Skor 4 : untuk kategori baik Skor 5 : untuk kategori sangat baik Sedangkan analisis verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik.Pengujian statistik menggunakan analisis regresi. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1 . Pengujian Ketepatan Asumsi Model a. Uji Multikolinier Multikolinier terjadi apabila adanya hubungan antar variabel independen. Hal ini diduga terjadi bila koefisien determinasi tinggi, nilai uji F tinggi tetapi nilai t dari parameter tidak signifikan. Multikolinier merupakan salah satu bentuk penyimpangan terhadap asumsi model Klasik sehingga bisa mengakibatkan antara lain kesalahan baku standar error membesar, tingkat keyakinan level of significance salah satu atau beberapa koefisien regresi tidak signifikan meskipun koefisien regresinya tinggi, penaksir OLS dan simpangan baku sensitif terhadap perubahan data yang kecil. Beberapa tindakan perbaikan apabila terdapat multikolinier dalam sebuah model estimasi yaitu informasi apriori yang bersumber dari teori ekonomi atau hasil penelitian empiris, menggabungkan data cross-section dan data time-series, mengeluarkan suatu variabel atau variabel-variabel yang ada dan bias spesifikasi yang timbul dari spesifikasi yang tidak benar dari model analisis yang digunakan, transformasi variabel, seperti bentuk perbedaan pertama first difference , dan penambahan data baru. Karena multikolinier merupakan ciri-ciri sampel, maka kemungkinan dalam sampel lain yang meliputi kolinier variabel yang sama tidak begitu serius seperti dalam sampel pertama. Kadang-kadang hanya dengan meningkatkan ukuran sampel jika mungkin, bisa mengurangi kolinearitas Gujarati, 2003 : 335-374.

b. Uji heteroskedastis