Analisis Soal Ulangan Harian Persamaan Garis Lurus
gambaran dari sifat-sifat pada benda alat peraga tersebut. Sedangkan dalam tahap simbolik, siswa tidak lagi terikat dengan obyek-obyek pada
tahapan sebelumnya. Siswa telah mampu menggunakan simbol atau notasi tanpa perlu mengandalkan obyek real.
Pemanfaatan hasil konstruksi siswa sudah mulai nampak dalam kegiatan pembelajaran. Guru memberikan stimulus kepada siswa dengan
menggunakan soal. Dari hasil pekerjaan siswa, siswa dapat melihat konsep matematika yang terdapat didalamnya. Guru mendampingi dan
membimbing siswa untuk menemukan konsep dari hasil pekerjaan siswa. Dalam Pendidikan Matematika Realistik, siswa ditempatkan sebagai
subyek belajar, dikarenakan matematika tidak diberikan kepada siswa sebagai produk siap pakai, melainkan sebagai suatu konsep yang dibangun
oleh siswa. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan strategi pemecahan masalah yang akan digunakan untuk menyelesaikannya. Dari hasil kerja
siswa tersebut,
selanjutnya dapat
digunakan sebagai
landasan pengembangan konsep matematika. Bruner juga mengungkapkan bahwa
ketika konsep-konsep yang dipelajari siswa merupakan hasil dari konstruksi pemikirannya sendiri, hal tersebut akan memudahkan siswa
dalam memahami konsep tersebut dan ide tersebut akan melekat dalam ingatan siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas, sudah tercipta interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa
dalam diskusi kelompok. Namun belum ada siswa yang mau
mengutarakan hasil pemikirannya di dalam forum diskusi kelas. Interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa merupakan
salah satu cara mendapatkan pengetahuan yang baik dan efektif. Piaget mengemukakan bahwa interaksi dan kerja sama seseorang dengan orang
lain amatlah penting bagi perkembangan logika anak. Hal ini dikemukakan Piaget sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
intelektual siswa. Dalam berinteraksi, siswa belajar untuk berani mengungkapkan hasil pemikirannya kepada teman ataupun kepada guru.
Untuk dapat menciptakan suasana tersebut, guru harus dapat mengatur keadaan dan suasana kelas, sehingga interaksi dapat tercipta, baik antara
siswa dengan siswa, maupun guru dengan siswa. Dalam menyampaikan materi persamaan garis lurus, guru
memperlihatkan kepada siswa keteraitan materi tersebut dengan materi- materi yang pernah dipelajari siswa sebelumnya. Dalam matematika,
konsep-konsep yang ada tidaklah bersifat parsial atau terpisah-pisah, melainkan sebagai suatu kesatuan yang memiliki banyak keterkaitan
antara satu konsep dengan konsep yang lain. Matematika diharapkan tidak diajarkan kepada siswa secara terpisah atau terisolasi satu sama lain.
Bruner dalam teori konekfitasnya mengemukakan bahwa di dalam matematika, setiap konsep, struktur, dan ketrampilan dihubungkan juga
dengan konsep, struktur, dan ketrampilan lainnya. Piaget juga mengemukakan bahwa pikiran itu tidak hanya menerima informasi baru
tetapi pikiran itu menstrukturkan kembali informasi lamanya untuk
mengakomodasikan yang baru. Dengan kata lain, keterkaitan konsep yang ditunjukkan dalam pembelajaran dapat memperkaya pemahaman siswa
mengenai konsep tersebut, karena siswa akan menambahkan konsep yang baru tersebut ke dalam konsep yang sudah pernah dipelajarinya.