22
Sebanyak  1,5  kilogram  bunga  kana  yang  telah  dihaluskan  lalu dimaserasi  dengan  1500  ml etanol 96, 2  asam  sitrat  yang berfungsi  untuk
menjaga  kestabilan  antosianin  dan  ditambahkan  0,1  natrium  metabisulfit untuk mencegah oksidasi. Ditutup dan dibiarkan selama satu malam terlindung
dari  cahaya  sambil  sering  diaduk,  disaring  dengan  kertas  saring,  filtrat ditampung  filtrat  pertama.  Kemudian  ampas  dimaserasi  kembali  dengan
etanol  96  sebanyak  1500  ml  disaring  dengan  kertas  saring  Hidayat  dan Saati,  2006.  Hasil  yang  diperoleh  dicampur  dengan  filtrat  pertama  lalu
diuapkan  dengan  alat  rotary  evaporator  pada  temperatur  kurang  lebih  50
C. Kemudian  hasil  rotary  tersebut  di  frezee  drying  dengan  menggunakan  alat
freeze dryer pada suhu  -40
o
C dengan tekanan 2 atm sampai diperoleh ekstrak kental bunga kana yang berwarna merah tua Hidayat dan Saati, 2006.
3.4    Pembuatan  Sediaan  Pemerah  Pipi  Dengan  Ekstrak  Bunga  Kana Merah  Sebagai Pewarna Dalam Berbagai Konsentrasi.
3.4.1 Formula
Formula  dasar  yang  dipilih  pada  pembuatan  pewarna  pipi  dalam penelitian ini dengan komposisi sebagai berikut Mitsui, 1998:
R Talk
80 Kaolin
9 Zinc miristat
5 Pigmen
3 Parafin Liq
3
Universitas Sumatera Utara
23
Parfum secukupnya
Pengawet secukupnya
3.4.2 Modifikasi formula
Dalam  penelitian    ini,  dilakukan  orientasi  terhadap  formula  di  atas untuk  mendapatkan  hasil  yang  sesuai.  Penelitian  ini  menggunakan  pigmen
ekstrak
b
unga kana yang di buat dalam formulasi sediaan pewarna pipi dengan variasi konsentrasi.
Dalam  formulasi  ini,  zink  miristat  tidak  tersedia  dipasaran  sehingga diganti  dengan  zink  oksida.  Dari  hasil  orientasi  parafin  liquidum  tidak  dapat
digunakan  sebagai  pengikat  karena    memberikan  hasil  sediaan  yang    rapuh, sehingga  bahan  pengikat  diganti  menjadi  isopropyl  miristat  dan  lanolin  yang
mengacu  pada  Formularium  Kosmetika  Indonesia  1985.    Pengawet  yang digunakan  adalah  nipagin  1.  Sehingga  formulasi  yang  telah  dimodifikasi
sediaan pewarna pipi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: R
Kaolin 4,5
Zink oksida 2,5
Zat warna x
Parfum secukupnya
Nipagin 1
Isopropyl miristat 0,75
Universitas Sumatera Utara
24
Lanolin 0,75
Talk ad
50 X  merupakan konsentrasi zat warna dari ekstrak bunga kana merah.
Berdasarkan  hasil  orientasi  terhadap  penggunaan  pewarna  ekstrak bunga kana pada sediaan pewarna pipi diperoleh hasil bahwa pada konsentrasi
15 sediaan telah memberikan warna merah jambu saat dipoleskan pada kulit punggung  tangan.  Sehingga  orientasi  dilanjutkan  dengan  menggunakan
konsentrasi  5,  10,  20  dan  25.  Sebagai  blanko  juga  dibuat  sediaan  pewarna pipi  tanpa  menggunakan  ekstrak  bunga  kana.  Berikut  ini  merupakan  hasil
modifikasi  sediaan  pewarna  pipi  dari  ekstrak  bunga  kana  dapat  dilihat  pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Modifikasi formula sediaan pewarna pipi dari ekstrak bunga kana sebagai pewarna dalam berbagai konsentrasi
Komposisi Sediaan
1 2
3 4
5 6
Kaolin 4,50
4,27 4,00
3,78 3,55
3,33 Zink oksida
2,50 2,37
2,50 2,10
1,97 1,85
Zat warna 2,50
5,00 7,50
10,00 12,50
Nipagin 0,50
0,50 0,50
0,50 0,50
0,50 Isopropyl miristate
1,50 1,42
1,33 1,26
1,18 1,11
Lanolin 1,50
1,42 1,33
1,26 1,18
1,11 Parfum ol.rosae
3 tetes 3 tetes
3 tetes 3 tetes
3 tetes 3 tetes
Talkum ad 50
50 50
50 50
50 Keterangan:
Sediaan 1 : Formula tanpa ekstrak bunga kana Blanko
Sediaan 2 : Formula dengan konsetrasi ekstrak bunga kana 5
Sediaan 3 : Formula dengan konsetrasi ekstrak bunga kana 10
Sediaan 4 : Formula dengan konsetrasi ekstrak bunga kana 15
Sediaan 5 : Formula dengan konsetrasi ekstrak bunga kana 20
Sediaan 6 : Formula dengan konsetrasi ekstrak bunga kana  25
3.4.3 Prosedur pembuatan pewarna pipi