Uji Tarik Metode pengujian

Tabel 3.2 Ukuran Spesimen Uji Tarik ASTM D638-14

3.6 Metode pengujian

3.6.1 Uji Tarik

Kekuatan tarik ultimate tensile strength merupakan salah satu sifat penting suatu material. Kekuatan tarik adalah kemampuan suatu material untuk menahan beban tarik. Dengan pengujian tarik dapat diketahui kekuatan tarik, beban luluh mulur, modulus elastisitas, tegangan, regangan, pengurangan luas penampang dan pertambahan panjang. Pengujian ini menggunakan mesin uji tarik dengan tipe GOTECH KT-7010A2 TAIWAN,R.O.C yang dapat dilihat pada Gambar 3.29. Perhitungan yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil pengujian kekuatan tarik Tensile Strength adalah sebagai berikut: a. Engineering Stress Tensile Strength adalah gaya per unit luas dari material yang menerima gaya tersebut. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: � = � ���� � 3.1 Dengan: � = Tegangan tarik maksimum Nm 2 . Fmaks = Pembebanan maksimal N. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ao = Luas penampang awal m 2 . b. Engineering Strain Tensile Strain merupakan ukuran perubahan panjang dari suatu material. Adapun rumus untuk menghitung tensile strain adalah sebagai berikut: � = �− � � = Δ l � 3.2 Dengan: ε = Engineering Strain. Lo = Panjang mula-mula spesimen sebelum penarikan. Δl = Pertambahan panjang. c. Modulus Young atau modulus elastisitas. Modulus Young adalah perbandingan antara tegangan stress dengan regangan strain. Rumus perhitungan modulus Young adalah sebagai berikut: E = σ � 3.3 Dengan: E = Modulus elastisitas Modulus Young Nm 2 . � = Enginering Strain. � = Tegangan tarik maksimumNm 2 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.29 Mesin Uji Tarik Langkah-langkah yang dilakukan pada pengujian tarik adalah sebagai berikut: a. Benda uji disket dan diukur. b. Tombol power pada mesin uji tarik dihidupkan. c. Benda uji dipasang pada penjepit atas dan bawah pada mesin uji tarik dengan menaikkan atau menurunkan grip bagian bawah, sehingga benda uji berada pada posisi penjepit dengan tepat dan vertikal. d. Milimeter blok diletakkan pada bagian atas mesin uji tarik untuk mencatat grafik yang dihasilkan. e. Pengamatan dilakukan pada panel “Operation Control System”. f. Kecepatan diatur pada 5 mmmenit. g. Pada “Load Indicator”, switch diatur pada satuan beban kg, satuan luas mm 2 angka tampilan pada display force, kondisi pengujian normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Harga beban tarik maksimum dimasukkan sesuai dengan yang diinginkan, dengan cara menekan anak panah ↓ sampai lampu MAX LOAD menyala. h. Tombol AREA START ditekan sebanyak dua kali hingga lampu START menyala, yang berarti mesin siap untuk menguji. i. Data-data yang terdapat pada “Operation Control System” dicatat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian tarik benda uji komposit berpenguat serat tandan kosong kelapa sawit TKKS, dilakukan pengolahan data serta perhitungan. Dari data-data yang telah didapatkan selanjutnya dapat diolah dan dibuat grafik tegangan, regangan dan modulus elastisitas.

4.1.1 Hasil Pengujian Tarik Serat TKKS

Serat tandan kosong kelapa sawit yang digunakan telah diketahui nilai kekuatan tariknya setelah serat di uji tarik, dengan menggunakan metode timbangan digital dengan kapasitas 1gram. Hasil pengujian tarik serat dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Tarik Serat TKKS Kekuatan Tarik Serat TKKS Spesimen D mm A mm 2 Beban kg Kekuatan Tarik Mpa Serat 0,32 0,08 0,61 74,8 Serat 0,36 0,10 0,57 55,9 Serat 0,30 0,07 0,85 119,1 Serat 0,30 0,07 0,55 77,1 Serat 0,28 0,06 0,68 111,2 Serat 0,36 0,10 0,46 45,1 Rata-Rata 0,08 0,62 80,5