Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

57

4.2.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dalam tabel berikut ini: Tabel 4.13. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Produk X 1 X11 0.633 0.401 0.599 0.731 0.477 X12 0.751 0.564 0.436 X13 0.683 0.466 0.534 Harga X 2 X21 0.681 0.464 0.536 0.719 0.467 X22 0.806 0.650 0.350 X23 0.536 0.287 0.713 Distribusi X 3 X31 0.566 0.320 0.680 0.784 0.555 X32 0.878 0.771 0.229 X33 0.757 0.573 0.427 Promosi X 4 X41 0.693 0.480 0.520 0.810 0.592 X42 0.684 0.468 0.532 X43 0.910 0.828 0.172 Loyalitas Merek Y 1 Y11 0.105 0.011 0.989 0.062 0.053 Y12 -0.236 0.056 0.944 Y13 -0.302 0.091 0.909 Kesadaran Merek Y 2 Y21 0.416 0.173 0.827 0.562 0.258 Y22 0.930 0.865 0.135 Y23 0.386 0.149 0.851 Y24 0.188 0.035 0.965 Y25 0.262 0.069 0.931 Kesan Kualitas Y 3 Y31 0.315 0.099 0.901 0.587 0.393 Y32 0.996 0.992 0.008 Y33 0.297 0.088 0.912 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 58 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : 59 Tabel 4.14. Assessment Of Normality Variable min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0.255 -0.559 X12 4 7 -0.685 -1.500 X13 4 7 -0.171 -0.374 X21 4 7 -0.233 -0.510 X22 4 7 -0.267 -0.583 X23 4 7 -0.774 -1.694 X31 4 7 -0.547 -1.197 X32 4 7 -0.153 -0.334 X33 4 7 -0.347 -0.759 X41 4 7 -0.118 -0.259 X42 4 7 -0.233 -0.510 X43 4 7 -0.471 -1.032 Y11 4 7 -0.462 -1.010 Y12 4 7 -0.140 -0.307 Y13 4 7 -0.318 -0.696 Y21 4 7 -0.501 -1.097 Y22 4 7 -0.766 -1.676 Y23 4 7 -0.937 -2.051 Y24 4 7 -0.754 -1.650 Y25 4 7 -0.729 -1.596 Y31 4 7 -0.585 -1.280 Y32 4 7 -0.663 -1.452 Y33 4 7 -0.908 -1.989 Multivariate 21.106 3.337 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 60

4.2.6 Analisis Model One – Step Approach to SEM