Konsep perencanaan, yaitu meghasilkan konsep tata site yan meliputi pencapaian, sirkulasi,

B. Kependudukan dan Kesehatan Anak

1. Kependudukan Berdasarkan data dari kantor Statistik Surakarta (Susenas 2007),

jumlah penduduk Surakarta tahun 2008 adalah sebesar 515,372 jiwa. Terdiri dari 246,312 jiwa laki-laki (47,79%) dan 269,240 jiwa perempuan (52,21%). Jika dibandingkan pada tahun 2007 (512,898 jiwa), maka terjadi kenaikan jumlah penduduk. Jumlah penduduk terbanyak ada di kecamatan Banjarsari sebesar 161,567 jiwa dan penduduk terkecil ada di kecamatan Serengan yaitu 49,751 jiwa. Begitu pula dengan kepadatan penduduk, kecamatan Banjarsari menempati posisi kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi dan Serengan sebagai kecamatan dengan kepadatan penduduk jumlah penduduk Surakarta tahun 2008 adalah sebesar 515,372 jiwa. Terdiri dari 246,312 jiwa laki-laki (47,79%) dan 269,240 jiwa perempuan (52,21%). Jika dibandingkan pada tahun 2007 (512,898 jiwa), maka terjadi kenaikan jumlah penduduk. Jumlah penduduk terbanyak ada di kecamatan Banjarsari sebesar 161,567 jiwa dan penduduk terkecil ada di kecamatan Serengan yaitu 49,751 jiwa. Begitu pula dengan kepadatan penduduk, kecamatan Banjarsari menempati posisi kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi dan Serengan sebagai kecamatan dengan kepadatan penduduk

2. Kesehatan Anak Kondisi kesehatan anak di Surakarta meliputi kondisi kesehatan

fisik dan non fisik (psikologis). Kesehatan fisik anak-anak maupun dewasa di Surakarta relatif baik, meskipun masih ditemukan masalah- masalah kesehatan. Berdasarkan sumber Dinas Kesehatan tahun 2008, penyakit jantung menempati posisi lima besar penyakit mematikan yang banyak diderita masyarakat kota Surakarta. Selain penyakit akut lain yang juga banyak diderita seperti penyakit pada saluran pernafasan, TBC, asma, dan kanker. Semua jenis penyakit tersebut dapat dialami semua golongan usia masyarakat termasuk anak-anak.

Sedangkan untuk kesehatan psikologi masyarakat khususnya anak-anak, beberapa penyakit atau gangguan psikologis mulai banyak tersebar di Surakarta. Seperti gangguan autis, ADHD, hiperaktif, traumatik yang jumlah tersebut masih sulit diprediksi. Dinas Kesehatan Surakarta sendiri, masih belum mengklasifikasikan jumlah penderita gangguan psikologi dan penyebaran gangguan psikologis di Surakarta.

Berdasarkan hasil berbagai penelitian, didapati bahwa penderita

Suara Karya 11/3/05) dan berdasarkan pengamatan Yayasan Autis Indonesia jumalah anak berkebutuhan khusus di Indonesia pada saat ini adalah 1 : 166.

Dari sumber diatas, jika dianalisa dengan jumlah kelahiran rata- rata di Surakarta sebesar 8000 jiwa per tahun (sumber: Surakarta Dalam Angka 2007, Badan Pusat Statistik Surakarta), dapat diasumsikan bahwa jumlah penderita autis di Surakarta mencapai 51 jiwa per tahun.

Sedangkan untuk anak-anak penderita gangguan kesulitan bicara, menurut Brown dan Lloyd (1975, Innovations in play therapy), 7.2 dari 1000 anak tidak dapat berbicara di sekolah pada usia 5 tahun. Kurang dari 1% dari jumlah anak yang mengalami gangguan mental kesulitan berbicara (APA, 1994). Gangguan ini tidak terdeteksi sebelum anak memasuki bangku sekolah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (Masykouri, 2005: 12.7 dalam www.belajarpsikologi.com ) sekitar 5- 10% anak usia sekolah menunjukan perilaku agresif. Secara umum, anak laki-laki lebih banyak menampilkan perilaku agresif, dibandingkan anak perempuan. Menurut penelitian, perbandingan 5 berbanding 1, berarti jumlah anak laki-laki yang melakukan perilaku agresif kira-kira 5 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Jumlah ini belum termasuk anak-anak yang mengalami sakit kejiwaan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat (Masykouri, 2005: 12.7 dalam www.belajarpsikologi.com ) sekitar 5- 10% anak usia sekolah menunjukan perilaku agresif. Secara umum, anak laki-laki lebih banyak menampilkan perilaku agresif, dibandingkan anak perempuan. Menurut penelitian, perbandingan 5 berbanding 1, berarti jumlah anak laki-laki yang melakukan perilaku agresif kira-kira 5 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan. Jumlah ini belum termasuk anak-anak yang mengalami sakit kejiwaan

Tabel III.1. Data Penyebaran Rumah Sakit di Surakarta

No.

Nama Rumah

Sakit

Alamat

Pelayanan Penyakit

1. RS Moewardi

Jl. Kol. Sutarto 132

Surakarta Telp. 637415, 634634

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, dll

2. RS Brayat

Minulyo

Jl. Dr. Setia Budi No. 106 Ska Telp. 716646

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, penyakit kejiwaan, dll

3. RS Kasih Ibu

Jl. Brig.Jen. Slamet Riyadi 402

Penyakit Dalam, Jantung, Paru,

PETA LOKASI RUMAH SAKIT DI SURAKARTA

Gb III.2: Peta Lokasi RS di Surakarta Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2010

11

12

3 10

5. RS Panti

Waluyo

Jl. Jen. Ahmad Yani No. 1-2 Surakarta Telp. 712077

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, dll

6. RS Panti

Kosala/dr. Oen

Jl. Brig.Jen. Katamso 55 Ska Telp. 643139

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, dll

7. RS Islam Kustati Jl. Kapten Mulyadi

No. 249 Telp. 643013

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, dll

8. RS PKU

Muhammadiyah

Jl. Ronggo Warsito 130 Telp. 714578

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, dll

9. RS TK.IV

Slamet Riyadi

Jl. Brig.Jen. Slamet Riyadi 321 Ska. Telp. 726700, 719606

Bedah, anak, syaraf

10. RS Daerah

Banjarsari

Jl. Lumban Tobing

10 Ska Telp. 632024

11. RS ISLAM

Surakarta

Jl. Jend A Yani, Pabelan Telp. 710571, 723309

Paru, bedah, anak, penyakit dalam, jantung, syaraf, dll

12. RSK Jiwa

Syaraf Puri Waluyo

Jl. Slamet Riyadi No. 301-303 Telp. 710683

Poliklinik Nuero – Psikiatri, Konsultasi Psikologi, EEG, ECG, ECT, Fisisoterapi, Laboratorium, ICU

Sumber: Hasil Survey Pribadi, 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir seluruh rumah sakit di Surakarta memiliki pelayanan terhadap penyakit akut seperti jantung dan paru-paru.