Tehnik Pengumpulan Data

4. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan berbagai macam metode dan teknik pengumpulan data yang tepat. Tujuannya agar diperoleh data yang obyektif. Adapun teknik pengumpulan data tersebut antara lain:

A. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Setiap penelitian ilmiah akan banyak bersandarkan dan ketergantungan kepada kepustakaan. Dan seperti yang dimaklumi bahwa hasil penelitian yang sudah ada belumlah bersifat final, artinya masih terbuka kesempatan bagi orang lain untuk mengoreksi dan bila perlu menguji kembali hasilnya agar ada kesempurnaan. Untuk dapat mempersoalkannya harus betul-betul mendalami mengenai tulisan-tulisan dari kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan meneliti berbagai buku yang berhubungan dengan masalah yang akan penulis bahas.

Penelitian kepustakaan yakni untuk memperoleh bahan-bahan dan konsep yang berkaitan dengan kajian teori.

B. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan penelitian lapangan terhadap obyek yang akan dituju untuk memperoleh dan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Penelitian lapangan ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 108 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., h. 108

Untuk memperoleh data yang obyektif berdasarkan kebenaran yang terjadi di lapangan, penulis nanti akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya:

a. Observasi Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejhala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Observasi sebagai alat pengumpulan data dapat dilakukan secara spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan sebelumnya. Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut. Bagi pelaksana atau petugas atau disebut sebagai observer bertugas melihat obyek dan kepekaan mengungkap serta membaca permasalahan dalam momen-moment tertentu dengan dapat

memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. 6 Observasi sebagai alat pengumpulan data harus sistematis artinya observasi serta pencatatannya dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lain. Selain itu hasil observasi harus memberi kemungkinan untuk menafsirkannya secara ilmiah. Metode observasi hendaknya dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat diuji validitas dan reabilitasnya. Karena itu observasi harus sistematis agar dapat dijadikan dasar yang cukup ilmiah untuk generalisasi. Tujuan observasi variabel- variabel yang akan diselidiki harus dinyatakan secara eksplisit, konsep-konsep yang diselidiki harus dirumuskan setajam mungkin. Tujuan yang jelas dapat memusatkan perhatian kepada hal-hal yang relevan. Dalam dunia kenyataan peneliti dibanjiri oleh banyak kesan-kesan yang menyimpang dari sasaran penelitin. Tujuan yang jelas mengarahkan dan memusatkan penelitian kepada apa

6 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian..., h. 63 6 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian..., h. 63

b. Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Tujuan wawancara ialah untuk mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah ataupun

mempengaruhi pendapat responden. 8 Wawancara yaitu suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi dari responden. Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal, biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telepon, sering juga interviu dilakukan antara dua orang tetapi dapat juga sekaligus diinterviu dua orang atau lebih.

Wawancara memerlukan keterampilan untuk mengajukan pertanyaan, kemampuan untuk menangkap, buah pikiran dan perasaan orang serta merumuskan pertanyaan baru dengan cepat untuk memperoleh keterangan yang

diperlukan. 9 Sejalan dengan pentingnya wawancara di dalam melakukan survai,

peranan pewawancara sangatlah penting. Meskipun daftar pertanyaan telah lanjut dibuat dengan sempurna oleh para peneliti, namun tetap kuncinya terletak pada pewawancara. Penulis akan melakukan wawancara langsung kepada ketua wilayah Rw. 05.

c. Angket Angket adalah suatu daftar yang bersisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh

7 S. Nasution, Metode Research (Penelitian ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), Cet. 6,

h. 107-108 8 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi..., h. 83, 86

9 S. Nasution, Metode Research..., h. 113, 142 9 S. Nasution, Metode Research..., h. 113, 142

penelitian dan memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak. 10 Dalam buku judul metode penelitian karangan P. Joko Subagyo, SH

menyebutkan bahwa, tujuan pembuatan angket adalah:

a. Lebih mengarahkan informasi yang diperoleh secara relevan sehingga terhindar data tidak terpakai.

b. Membantu responden memberikan jawaban dalam waktu relatif lebih cepat dibandingkan cara lain.

c. Mengarah dalam pemakaian analisa kuantitatif sebagai maksud utama, ditunjang analisis kuantitatif atau sebaliknya.

d. Mempercepat pengumpulan data. 11 Angket mempunyai kelebihan tersendiri apabila dibandingkan alat bantu

lainnya, seperti misalnya dengan cara wawancara yang mempunyai kemampun jelajah terbatas pada keadaan pewawancara. angket dapat disebarluaskan sesuai keperluan pada setiap responden dalam waktu relatif singkat dengan mengerahkan seluruh jajaran peneliti untuk membagikannya secara langsung. Angket yang nantinya diisi oleh para orang tua yang mempunyai anak yang masih sekolah.