Konsep Pengembangan Atraksi Wisata

tahunan, musiman, dan saat puncak, faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan wisata di masa datang. 2. Pengamatan lokasi site investigation, meliputi: jarak pencapaian dari dan ke lokasi, lingkungan sekitar, ketersediaan infrastruktur, pengembangan lingkungan sekitar, kendala dan biaya, dampak lingkungan dan sosial ekonomi. 3. Program, meliputi: penetapan waktu alternatif obyek wisata, persyaratan kebutuhan fasilitas, estimasi biaya modal dan operasional, manajemen pengelolaan dan keuangan. 4. Perencanaan fisik, meliputi: traffic, sirkulasi dan menejemen transportasi pada saat puncak keramaian terjadi, diversifikasi atraksi wisata dan even-even kegiatan yang lebih variatif.

2.3 Penawaran Supply Atraksi Wisata

Modal kepariwisataan sering disebut sumber kepariwisataan. Suatu daerah atau tempat dapat menjadi tujuan wisata kalau kondisinya sedemikian rupa sehingga ada yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata. Apa yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata itulah yang disebut modal atau sumber kepariwisataan Wahab, 1992. Modal kepariwisataan berpotensi untuk dikembangkan menjadi atraksi wisata, dimana atraksi wisata sudah tentu harus komplementer dengan motif perjalanan wisata. Sehingga untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu daerah harus berpedoman dengan apa yang dicari oleh wisatawan. Modal atraksi wisata yang menarik kedatangan wisatawan secara garis besar ada tiga, yaitu alam, kebudayaan, dan manusia itu sendiri. Modal tersebut dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata, baik in site maupun ex site, yaitu di luar tempatnya yang asli, misalnya dijadikan kebun raya di lain tempat dan sebagainya.

2.3.1 Atraksi Alam

Yang dimaksud disini adalah alam fisik, fauna dan floranya. Meskipun sebagai atraksi wisata ketiganya selalu berperan bersama-sama, bahkan biasanya juga bersama-sama dengan modal kebudayaan dan manusia, akan tetapi tentu ada salah satu modal yang menonjol peranannya. Ada beberapa alasan mengapa alam itu menarik bagi wisatawan: a. Banyak wisatawan yang tertarik oleh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di alam terbuka seperti pegunungan, pantai dan hutan. b. Sering dijumpai orang mengadakan perjalanan hanya sekedar untuk menikmati suasana pedesaan atau kehidupan di luar kota. c. Wisatawan ada yang menyukai tempat-tempat tertentu yang mungkin mengandung kenangan dan kesenangan tersendiri, sehingga setiap kali ada kesempatan untuk pergi, mereka akan kembali ke tempat-tempat tersebut. d. Alam juga sering menjadi bahan studi kasus untuk penelitian, khususnya dalam widya wisata. Untuk keperluan ini yang penting ialah daerah dengan jenis flora dan fauna yang khas dan langka.

2.3.2 Atraksi Kebudayaan

Yang dimaksud kebudayaan disini adalah kebudayaan dalam arti luas tidak hanya meliputi kebudayaan tinggi seperti kesenian atau perikehidupan