16
No. Data Jenis
Bentuk Kegunaan
Sumber
Ketersediaan sarana prasarana perkotaan
Kondisi pola perkemba- ngan tata ruang
Primer Deskripsi dan
peta Kajian elemen pe-
rancangan kota Kajian tingkat be-
saran ruang Masyarakat
penghuni dan sekitar
Kebijakanperaturanstandar Sekunder Deskripsi
Kajian kebijakan normatif
BPN
Sumber : Hasil Analisis, 2007
1.6.4 Teknik Analisis
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui pengaturan pemanfaatan ruang di sepanjang jalan lingkar kota Weleri sebagai sebagai instrumen pengen-
dalian pemanfaatan lahan. Teknik analisis tersebut adalah sebagai berikut:
1.6.4.1 Teknik Analisis Pola Pemanfaatan Ruang Zonasi
Dalam analisis pola pemanfaatan ruang di sekitar jalan lingkar, akan me- nggunakan suatu konsep pemanfaatan ruang yang mengelompok pada suatu
kawasan yang merupakan suatu bentuk pusat-pusat pelayanankegiatan di sekitar jalan lingkar, sehingga diharapkan pada kawasan lainnya tetap dapat dipertahan-
kan sebagai daerah bebas terbangun. Analisis zonasi ini merupakan tahapan untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai polazona pemanfaatan ruang di Kota
Weleri. Teknik analisis yang digunakan adalah mendeskripsikan keadaan tata guna tanah yang kemudian diarahkan untuk menggambarkan zona kesesuaian
lahan berbagai aktivitas perkotaan.
17
1.6.4.2 Teknik Analisis Penentuan Pusat Pelayanan di sekitar jalan lingkar
Kota Weleri
Teknis analisis dalam penentuan pusat pelayanan di sekitar jalan lingkar dengan menggunakan Skalogram Guttman. Metode ini bertujuan untuk menilai
kemampuan pusat pelayanan berdasarkan ketersediaan fasilitasnya. Analisis skalogram yang dipakai dalam metode ini terdiri dari dua perubah
yaitu perubah fasilitas pada bagian kolom dan perubah pusat pelayanan pada bagian baris. Kedua perubah tersebut disusun sehingga dapat diperoleh hasil se-
bagai berikut: 1. Pusat yang paling lengkap ditempatkan dalam baris pertama, begitu seterusnya
sampai pusat yang paling kurang fasilitasnya pada baris terakhir. 2. Fasilitas yang paling banyak dimiliki ditempatkan pada kolom pertama, begitu
seterusnya sampai fasilitas yang paling jarang dimiliki oleh masing-masing pusat pelayanan.
Dengan demikian maka akan dapat diperoleh pengelompokan pusat pelayanan berdasarkan fasilitas yang dimiliki. Pusat pelayanan yang berada pada
baris teratas dianggap mempunyai kemampuan pelayanan paling tinggi, begitu seterusnya sampai pada pusat pelayanan yang berada pada baris terakhir yang
berarti memiliki kemampuan pelayanan paling rendah. Hasil skalogram Guttman perlu diuji kelayakannya dengan menggunakan
Coefficien of Reproducibility COR yang bernilai lebih besar dari 0,90 Nei, 1987, 88.
18
Koefisien diperoleh dengan mempergunakan rumus :
responden jumlah
x pernyataan
jumlah kesalahan
jumlah COR
− = 1
Setelah dalam analisis Skalogram ditemukan suatu wilayah pusat pelayanan, maka selanjutnya dikaji mengenai penentuan persimpangan sebidang
sebagai jalur pergerakan menuju pusat pelayanan yang direncanakan.
1.6.4.3 Teknik Analisis Transportasi Jalan Lingkar Kota Weleri