Foto dokumentasi - foto yang tidak menimbulkan rasa apapun.

1. Foto dokumentasi - foto yang tidak menimbulkan rasa apapun.

Sama seperti definisi foto deskripsi Terry Barrett, yaitu semua foto menawarkan deskripsi dan memberikan informasi visual dengan detail yang banyak, kurang jelas, tentang manusia dan objek. Dibedakan dengan tidak memasukan karya Hisroshi Sugimoto 109 UA Play House, 1978 , Tri City Drive in 1993, dan Lynne Cohen yang memotret interior secara kompleks. Tujuan fotografer Hisroshi Sugimoto dan Lynne Cohen memotret foto yang deskriptif tersebut untuk menjadi karya seni rupa, tetapi foto-foto yang biasanya masuk dalam pembagian ini adalah pas foto, foto dokumentasi keluarga, foto upacara pernikahan, foto-foto sains, foto berita. Termasuk foto Kasian Chepas sewaktu memotret dinding Borobudur dan foto Soekarno memproklamirkan kemerdekaan. Tujuan pembuat foto atau fotografer pada foto-foto ini hanya merekam detail dari subyek sejelas mungkin untuk keperluan informasi saja, bukan untuk membuat karya seni rupa. Jadi ini dimasukkan dalam taksonomi afektif paling bawah atau titik awal.

2. Foto komersial dengan subject matter utamanya manusia. Foto komersial umumnya merupakan pesanan seseorang atau biro advertising. Foto-foto komersial biasanya menimbulkan rasa indah, rasa mewah, rasa ingin membeli, rasa seks, rasa romantis, rasa ekslusif, rasa macho, rasa

109 http://www.sugimotohiroshi.com/theater.html 109 http://www.sugimotohiroshi.com/theater.html

Barthes (dalam Sunardi 2002) mengatakan foto iklan biasanya menimbulkan seksualitas, ketakutan dan intimitas. Dalam sejarah seni, lukisan seks menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses kreativitas. Seks yang sifatnya mendasar tersebut menjadi pilihan hampir semua iklan untuk alat persuasi.

Ketakutan berarti perasaan tidak aman, hilang, tidak menjadi seseorang. Pada umumnya naluri ketakutan paling banyak ditemukan dalam iklan kosmetik atau perawatan tubuh. Orang ditawari sebuah produk agar kulit menjadi putih dan mulus dari sebelumnya. Keintiman dalam iklan meliputi manusia baik dalam keluarga maupun persabatan. Iklan Mc Donald seperti diteliti Jack Salomon dalam Sunardi, 2002, menggunakan keintiman keluarga sebagai basisnya. Iklan biasanya menawarkan sebagai produk no 1 dan mahal serta ekslusif, sehingga yang tidak memilikinya akan merasa tidak aman dan tidak menjadi seseorang. Fotografer yang dianggap baik dalam kategori ini bisa memotret barang yang biasa menjadi barang yang kelihatan mahal dan ekslusif. Contoh lain, foto pada iklan rokok Marlborough dan iklan Djarum. Pada kedua iklan tersebut rasa macho yang mereka jual. Perokok Djarum ditujukan untuk laki-laki yang jantan, berani, dan petualang. Iklan Marlborough dengan gambar cowboy yang sedang melintas di gurun. Tanpa tulisan Marlborough sekalipun, orang mengetahui bahwa itu iklan rokok

Marlborough. Untuk rasa feminim lebih terlihat pada iklan pengurusan badan, pemutih kulit dan sejenisnya.

Selain foto advertising, foto potret dan foto pengantin termasuk jasa fotografi yang paling banyak. Hasilnya mudah dirasakan oleh pengguna jasa fotografer yang biasanya orang awam seni rupa. Bila dibandingkan dengan foto advertising yang biasanya foto dipilih oleh art directors sebelum diberikan pada klien. Foto potret berbeda dengan pas foto dari segi pembuatannya. Foto potret dibuat untuk mengeluarkan karakter dari orang yang difoto dan diusahakan foto ini terlihat hidup dan tidak mati seperti pas foto. Foto yang hidup dan tidak kaku biasanya termasuk mudah dirasakan terlihat dari besarnya penggunaan jasa foto potret. Jasa foto pengantin biasanya dengan memotret adegan romantis pasangan pengantin di mesjid, gereja, tempat wisata, di dalam studio dan tempat lainnya. Jenis foto ini pun termasuk mudah dirasakan keindahannnya. Foto potret yang dibuat oleh Yousuf Karsh bukanlah hal mudah untuk dirasakan. Foto-fotonya menggambarkan takdir orang yang difoto 110 , tentu bukan hal yang bisa dirasakan semua pengamat. Dunia mode dan industri pakaian seperti pada majalah wanita biasanya bertujuan untuk menjual pakaian dan sering disebut foto fashion. Foto ini biasanya mudah dirasakan oleh pengamat bila menilai rasa kecantikan, keindahan bentuk tubuh, kehalusan kulit dan sebagainya. Bukan hal yang mudah dirasakan untuk merasakan “self-important” dari model yang difoto.

http://en.wikipedia.org/wiki/Yousef_Karsh

Yang paling dikenal di Indonesia fotografer fashion Darwis Triadi 111 yang banyak memotret selebriti dan model paling terkenal di Indonesia bisa dipakai sebagai pembanding karena warna yang dipilih, model, pakaiannya semua sesuai dengan Indonesia.