TINJAUAN PUSTAKA

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

  Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara

  lain:

  1. Alat dan bahan dalam pengambilan data

  a. Format pengkajian pada balita sakit

  b. Buku tulis

  c. Ballpoint

  2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

  a. Spuit

  b. Jarum suntik ukuran 1 cc

  c. Vaksin campak 0,5 ml

  d. Kapas alkohol tupres

  e. Alat pengukur tinggi badan

  f. Timbangan berat badan

  3. Alat untuk pendokumentasian yang berupa buku catatan rekam medik di RB Marga Waluya Surakarta.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

  Tanggal : 30 Maret 2013 Pukul

  : 10.00 WIB

1. Pengkajian

  a. Identitas

  1) Identitas anak

  a) Nama Anak

  : An. Q

  b) Umur

  : 9 bulan

  c) Tanggal lahir

  : 26 Juni 2012

  d) Anak ke

  : Pertama

  e) Jenis Kelamin

  : Perempuan

  2) Identitas ibu

  Identitas ayah

  a) Nama

  b) Umur

  c) Agama

  d) Suku Bangsa : Jawa, Indonesia Suku Bangsa : Jawa, Indonesia

  e) Pendidikan

  f) Pekerjaan

  g) Alamat

  : Cinderejo Kidul, Banjarsari, Surakarta

  1) Alasan datang ke RB

  Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak pada anaknya.

  2) Riwayat Kesehatan

  a) Imunisasi, ibu mengatakan:

  (1) BCG

  : 26 – 7 – 2012

  (2) DPT Combo 1

  : 26 – 8 – 2012

  (3) DPT Combo 2

  : 26 – 9 – 2012

  (4) DPT Combo 3

  : 26 – 10 – 2012

  (5) Polio 1

  : 26 – 7 – 2012

  (6) Polio 2

  : 26 – 8 – 2012

  (7) Polio 3

  : 26 – 9 – 2012

  (8) Polio 4

  : 26 – 10 – 2012

  (9) Hepatitis B1

  : 27 – 6 – 2012

  (12)Campak

  : Ibu mengatakan ingin mengimuni- sasikan imunisasi campak pada anaknya

  (13)Imunisasi lain

  : Tidak ada

  b) Riwayat penyakit lalu Ibu mengatakan anak pernah menderita sakit batuk, pilek dan demam seminggu yang lalu, tetapi dapat sembuh setelah diberi obat dari bidan.

  c) Riwayat penyakit sekarang

  Ibu mengatakan anaknya tidak sedang mengalami sakit.

  d) Riwayat penyakit keluarga

  Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menurun seperti: hipertensi, DM dan jantung, kemudian penyakit menular seperti: TBC, Hepatitis.

  e) Riwayat Sosial, Ibu mengatakan:

  (1) Yang mengasuh

  Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri oleh orang tuanya.

  (2) Hubungan dengan anggota keluarga

  Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya baik harmonis.

  (3) Hubungan dengan teman sebaya

  Ibu mengatakan anaknya senang bermain dengan teman sebayanya.

  (4) Lingkungan rumah

  Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan rapi.

  3) Pola Kebiasaan Sehari-hari

  a) Nutrisi

  Ibu mengatakan sejak lahir sampai umur 6 bulan anaknya hanya diberi ASI eksklusif saja, setelah umur 6 bulan anaknya mulai diberi makanan pendamping seperti bubur Ibu mengatakan sejak lahir sampai umur 6 bulan anaknya hanya diberi ASI eksklusif saja, setelah umur 6 bulan anaknya mulai diberi makanan pendamping seperti bubur

  b) Istirahat tidur

  (1) Tidur siang : Ibu mengatakan anaknya tidur siang +

  3 jam.

  (2) Tidur malam : Ibu mengatakan anaknya tidur malam +

  8 jam.

  c) Mandi Personal Hygene

  (1) Pagi

  : Ibu mengatakan anaknya mandi pagi

  jam 07.00 WIB.

  (2) Sore

  : Ibu mengatakan anaknya mandi sore

  jam 16.00 WIB.

  d) Eliminasi

  (1) BAK : Ibu mengatakan 5 – 6 x hari, warna kuning

  jernih.

  (2) BAB : Ibu mengatakan 1 x hari pada pagi hari,

  konsistensi lunak.

  e) Aktifitas

  Ibu mengatakan anaknya sangat aktif jika diajak bermain.

  c. Pemeriksaan Fisik

  1) Status Generalis

  a) Keadaan umum

  : Baik

  b) Kesadaran

  : Composmentis : Composmentis

  : N = 104 x menit, R = 49 x menit

  S = 36,2° C

  2) Pemeriksaan Sistematis

  a) Kepala

  (1) Rambut : Hitam, tidak rontok. (2) Muka

  : Wajah tampak kemerahan, tidak pucat.

  (3) Mata

  : Kanan kiri simetris, conjungtiva merah

  muda, sclera berwarna putih, bersih dan air mata tidak keluar.

  (4) Telinga : Kanan kiri simetris, tidak ada cairan yang

  keluar dan bersih.

  (5) Hidung : Hidung simetris, bersih dan tidak ada

  benjolan.

  (6) Mulut

  : Bibir berwarna merah muda, tidak ada

  stomatitis, mulut tampak terbuka untuk bernafas, gusi tidak bengkak berdarah, mulut tidak berbau.

  b) Leher

  : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

  c) Dada

  : Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.

  d) Kulit

  : Kulit bersih, tugor baik.

  e) Perut

  : Tidak ada nyeri tekan, tidak kembung.

  f) Ekstremitas : Dapat bergerak bebas, jari-jari tangan dan

  kaki lengkap, tidak ada kelainan.

  3) Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

  Tanggal: 30 Maret 2013

  Pukul: 10.30 WIB

  a. Diagnosa Kebidanan

  An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak. Data Dasar Subyektif:

  1) Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 26 Juni 2012

  2) Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan campak anaknya. Obyektif:

  3) Vital Sign: N = 104 x menit, R = 49 x menit, S = 36,2° C

  4) BB = 12 kg, TB = 89 cm, LK = 47 cm

  5) Muka tidak terlihat pucat.

  6) Hidung: Hidung simetris, bersih dan tidak ada benjolan.

  7) Leher: Tenggorokan tidak merah.

  8) Dada: Tidak ada retraksi, simetris kanan kiri.

  9) Kulit: Bersih, tugor baik

  b. Masalah Tidak ada.

  c. Kebutuhan

  Tidak ada.

3. Diagnosa Potensial

  Tidak ada.

4. Tindakan Segera

  Tidak dilakukan.

5. Perencanaan

  Tanggal: 30 Maret 2013

  Pukul: 12.00 WIB

  a. Beritahu kepada ibu tentang keadaan anaknya

  b. Beritahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak

  c. Siapkan alat vaksin campak

  d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas

  e. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada

  anak

  f. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

  g. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

  h. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

  i. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada

  keluhan.

6. Pelaksanaan

  Tanggal: 30 Maret 2013

  Pukul: 12.30 WIB

  a. Pukul 12.30 WIB memberitahu ibu tentang keadaan anaknya.

  b. Pukul 12.35 WIB memberitahu ibu tentang pentingnya imunisasi campak, yaitu suatu upaya untuk memberi kekebalan secara aktif terhadap virus campak, yang bertujuan untuk mencegah penyakit campak yang diberikan pada usia 9 bulan.

  c. Pukul 12.40 WIB menyiapkan alat vaksin campak, antara lain spuit

  ukuran 1 cc, vaksin campak 0,5 ml dan kapas alkohol tupres.

  d. Pukul 12.45 WIB melakukan imunisasi campak pada balita dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1) Menyiapkan vaksin dan kapas alkohol

  2) Menjelaskan prosedur imunisasi pada keluarga

  3) Ambil vaksin campak dengan spet dengan dosis 0,5 ml

  4) Menentukan area penyuntikan, yaitu pada lengan kiri atas

  5) Melakukan antisepsis pada area penyuntikan dengan kapas

  alkohol

  6) Menyuntikkan vaksin campak secara SC dengan sudut 45

  derajat dan vaksin disuntikkan sampai habis

  7) Mencabut jarum setelah proses penyuntikan selesai

  8) Membereskan alat vaksinasi.

  e. Pukul 12.55 WIB memberikan pada ibu Parasetamol syrup 120 ml

  2 x 1 sendok teh untuk mengatasi demam pada anak.

  f. Pukul 12.55 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan

  makanan yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah- buahan.

  g. Pukul 12.55 WIB memberitahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai.

  h. Pukul 13.00 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya.

  i. Pukul 13.00 WIB Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga

  kesehatan apabila ada keluhan.

7. Evaluasi

  Tanggal: 30 Maret 2013

  Pukul: 13.00 WIB

  a. Ibu sudah tahu tentang keadaan anaknya.

  b. Ibu sudah tahu tentang pentingnya imunisasi campak.

  c. Alat vaksin campak sudah disiapkan, antara lain spet, vaksin

  campak 0,5 ml dan kapas alkohol tupres.

  d. Imunisasi campak pada balita sudah dilaksanakan.

  e. Ibu sudah tahu bila anaknya demam maka diberi Parasetamol syrup

  120 ml 2 x 1 sendok teh yang telah diberikan oleh bidan.

  f. Ibu sudah mengerti dan bersedia untuk tetap memberikan makanan

  yang bergizi, seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-buahan.

  g. Ibu sudah mengetahui bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai.

  h. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kesehatan anaknya.

  i. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

DATA PERKEMBANGAN

  Tanggal 31 Maret 2013

  Pukul 10.30 WIB

  S

  : Subyektif

  1. Ibu mengatakan anaknya bernama An. Q

  2. Ibu mengatakan anaknya berumur 9 bulan

  3. Ibu mengatakan anaknya sudah diimunisasi campak

  4. Ibu mengatakan setelah diimunisasi campak anaknya tidak panas

  O

  : Obyektif

  1. Keadaan umum

  0 3. TTV : Nadi = 104 x menit Suhu = 36,3 C

  Respirasi = 48 x menit

  4. Bekas suntikan

  : Tidak ada tanda-tanda infeksi

  A : Assessment

  An. Q umur 9 bulan pasca imunisasi campak hari pertama.

  P

  : Planning

  Tanggal 31 Maret 2013

  Pukul 10.45 WIB

  1. Memberitahu ibu tentang keadaan anaknya saat ini, bahwa keadaannya baik

  2. Menganjurkan ibu agar tetap memberikan makanan yang bergizi, seperti seperti nasi, sayuran hijau, susu dan buah-buahan

  3. Memberitahu ibu bahwa imunisasi sudah lengkap

  4. Menganjurkan pada ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan-keluhan pada anaknya

  E : Evaluasi

  Tanggal 31 Maret 2013

  Pukul 11.00 WIB

  1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan anaknya

  2. Ibu bersedia untuk memberikan makanan yang bergizi pada anaknya

  3. Ibu sudah mengerti bahwa imunisasi lengkap pada anaknya sudah selesai

  4. Ibu bersedia datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan-keluhan yang timbul pada anaknya.

B. Pembahasan

  Pembahasan merupakan bagian dari laporan kasus yang membahas tentang kendala atau hambatan selama melakukan Asuhan Kebidanan pada klien. Kendala tersebut menyangkut kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat dilakukan asuhan kebidanan.

  Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita An. Q umur 9 bulan dengan riwayat imunisasi campak di RB Marga Waluya Surakarta. Penulis akan membahas tentang kesenjangan yang terdapat dalam tinjauan teori dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut:

1. Pengkajian

  Pengkajian yang merupakan tahap awal dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian data subyektif dan data penunjang (Nursalam, 2003). Pada data obyektif diperoleh dengan pemeriksaan fisik untuk mengetahui keadaan umum pasien selama imunisasi yang dikaji dari kepala sampai dengan kaki untuk mengetahui adanya kelainan atau tidak.

  Data subyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak bahwa ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya dan ibu mengatakan anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak terlihat sehat dan gerakannya aktif serta tanda-tanda vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan Data subyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak bahwa ibu mengatakan ingin mengimunisasikan anaknya dan ibu mengatakan anaknya tidak sedang sakit. Data obyektif pada balita An. Q dengan imunisasi campak terlihat sehat dan gerakannya aktif serta tanda-tanda vital normal. Berdasarkan data yang diperoleh pada kasus An. Q dengan

2. Interpretasi Data

  Interpretasi data merupakan data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan (Varney, 2004).

  Data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan menurut diagnosa kebidanan. Pada kasus ini interpretasi data meliputi masalah dan kebutuhan. Pada An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak adapun masalah yang dihadapi klien tidak ada, sehingga kebutuhan pada kasus ini adalah juga tidak ada, sehingga pada langkah interpretasi data ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

3. Diagnosa Potensial

  Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang tepat dan cermat serta didukung kerjasama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri maka pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak tidak muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat.

  Diagnosa potensial yang terjadi pada balita dengan setelah imunisasi campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena Diagnosa potensial yang terjadi pada balita dengan setelah imunisasi campak menurut Hidayat (2008) adalah demam dan ruam merah karena

4. Antisipasi

  Antisipasi yang dapat dilakukan menurut Achmadi (2006) adalah pemberian Parasetamol syrup 120 ml untuk mengantisipasi demam. Pada langkah ini penulis melakukan antisipasi yang sama dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada kasus An. Q umur 9 bulan dengan imunisasi campak antisipasi tidak dilakukan, oleh karena itu tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan.

5. Perencanaan

  Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak perencanaan yang akan dilaksanakan yaitu:

  a. Beritahu kepada ibu tentang keadan anaknya

  b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya imunisasi campak

  c. Siapkan alat vaksin campak

  d. Suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas

  e. Berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml

  f. Berikan Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak

  g. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi

  h. Beritahu ibu bahwa imunisasi wajib anaknya sudah selesai

  i. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak i. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak

  Menurut Depkes (2005), perencanaan asuhan pada balita dengan imunisasi campak yaitu menyiapkan alat vaksin campak, berita tahu ibu tentang keadaan anaknya, jelaskan pada ibu pentingnya imunisasi campak, siapkan alat vaksin campak, suntikkan vaksin campak pada balita secara SC pada lengan kiri atas, berikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml, Parasetamol syrup 120 ml untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang bergizi, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila ada keluhan.

  Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dalam hal pemberian terapi.

6. Pelaksanaan

  Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan asuhan menyeluruh (Varney, 2004). Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat dan adanya dukungan dari keluarga.

  Pada kasus ini peneliti tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh.

7. Evaluasi

  Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak setelah dilakukan asuhan didapatkan evaluasi yaitu: Pada An. Q dengan riwayat imunisasi campak setelah dilakukan asuhan didapatkan evaluasi yaitu:

  b. Ibu sudah mengerti tentang manfaat imunisasi.

  c. Ibu sudah mengerti tentang cara perawatan anak di rumah dan ibu

  bersedia melakukan perawatan di rumah.

  d. Ibu mengerti cara memberikan obat dan ibu bersedia meminumkan pada anaknya.

  e. Ibu mengerti tentang nutrisi yang boleh diberikan dan yang tidak boleh

  diberikan untuk anaknya.

  f. Ibu bersedia meminta anaknya agar istirahat yang cukup.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124