Prinsip Dasar Spektrofotometer Serapan Atom Instrumentasi Skematis ringkas peralatan Spektrofotometer Serapan Atom adalah :

2.9. Spektrofotometer Serapan Atom

Spektrofotometri Serapan Atom SSA adalah spektrofotometri atom yang lebih melibatkan pada proses penyerapan panjang gelombang yang dipancarkan oleh suatu unsur atom yang dilewatkan melalui gas pembakar. Dalam beberapa tahun terakhir ini, SSA telah menjadi salah satu teknik analisis yang banyak digunakan. Pada kenyataannya, dapat kita katakan bahwa SSA digunakan untuk menganalisa unsur-unsur anorganik. Sementara kromatografi gas digunakan digunakan untuk analisa senyawa organik. Kennedy, J.H.1990

2.9.1. Prinsip Dasar Spektrofotometer Serapan Atom

Spektroskopi atom didasarkan pada peristiwa absorpsi, fluoresensi, dan emisi. Namun hanya absorpsi dan fluoresensi yang umumnya digunakan untuk spektroskopi molekul. Skoog, D.A. 1992 Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada kemampuan atom-atom pada suatu unsur untuk dapat mengabsorpsi energi sinar pada panjang gelombang tertentu. Banyaknya energi sinar yang diabsorpsi berbanding lurus dengan jumlah atom-atom yang mengabsorpsi. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton bermuatan positif, dan neutron berupa partikel yang netral, dimana inti atom dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif pada tingkat energi yang berbeda-beda. Jika atom mengabsorpsi energi, maka elektron pada kulit terluar elektron valensi akan tereksitasi dan bergerak dari keadaan dasar atau tingkat energi yang terendah ground state ke keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang lebih tinggi excited state. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron ketingkat energi tertentu dinyatakan sebagai potensial eksitasi untuk tingkat energi tersebut, dimana pada waktu kembali pada keadaan dasar, elektron melepaskan energi sebagai energi panas ataupun energi sinar. Clark, D.V. 1979 Universitas Sumatera Utara

2.9.2. Instrumentasi Skematis ringkas peralatan Spektrofotometer Serapan Atom adalah :

Lampu Katoda Berongga Nyala Monokromator Bahan Bakar Oksidan Detektor Recorder Gambar 1. Skema sederhana dari peralatan Spektrofotometer Serapan atom. Keterangan : A = Lampu Katoda Berongga B = Nyala C = Monokromator D = Detektor E = Recorder 1. Sumber cahaya Sebagai sumber cahaya digunakan lampu katoda berongga hollow cathode lamp. Sumber cahaya ini dapat menghasilkan garis-garis resonansi yang spesifik untuk tiap-tiap unsur. Kedua elektroda dimasukkan dalam tabung kaca yang terbuat dari silica dan diisi dengan gas Ar, Ne, atau He dalam tekanan rendah. Untuk mempertajam spektrum radiasi resonansi dan mengurangi terjadinya pelebaran garis emisi, maka pada lampu katoda diberikan elektroda tambahan. Elektroda tambahan ini adalah katoda yang dilapisi oleh unsur logam yang mudah melepaskan electron yang diperlukannya untuk memborbardir katoda berongga. A B C D E Universitas Sumatera Utara 2. Nyala Nyala yang digunakan pada Spektrofotomer Serapan Atom harus mampu memberikan suhu 2000 K. Untuk mencapai suhu setinggi ini biasanya digunakan gas pembakar dalam suatu gas pengoksida seperti udara dan nitrogen oksida N 2 O. Gas pembakar yang umum digunakan adalah Etana C 2 H 2 , Hidrogen H 2 , dan Propane C 3 H 8 . 3. Monokromator Monokromator berfungsi untuk memisahkan garis-garis spectrum lainnya yang mungkin menganggu sebelum pengukuran. Sistem monokromator terdiri dari celah masuk entrance slit, pemilih panjang gelombang berupa prisma atau kisi-kisi difraksi. 4. Detektor Alat detektor yang umum digunakan adalah tabung pelipat ganda foton. Prinsip tabung ini adalah mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. 5. Recorder Pencatat Pencatat merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai sistem pencatat hasil. Pencatatan hasil dilakukan dengan suatu alat yang telah dikalibrasi untuk pembacaan suatu transmisi atau adsorbansi. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi. Dalam analisis logam dengan menggunakan sistem ini sampel diatomisasi pada alat atomizer melalui nyala api dengan bahan bakar asetilen murni. Biasanya logam yang dianalisis dengan cara ini adalah Ca, Cd, Cu. Cr, dan sebagainya yang dikelompokkan sebagai logam normal. Clark, D.V. 1979

2.7.3. Gangguan Pada SSA dan Cara Mengatasinya