• Pemakai, yang mengkonsumsi dan menggunakan barang yang dibeli Menurut Robin dalam Amir 2006:47 menyatakan bahwa pengambilan
keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Masalah ini diartikan sebagai suatu penyimpangan antara keadaan saat ini dengan keadaan
yang diinginkan individu sehingga menuntut individu tersebut kearah tindakan alternatif dalam mengambil keputusan membeli.
Menurut John,Robert,Michael 2007:158 pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai proses memilih tidakan tertentu dalam menghadapi masalah atau
menangani kesempatan yang ada. Menurut Sumarwan 2006:289 mendefinisikan bahwa suatu keputusan
sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternati. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan merupakan sebuah proses yang dijalani oleh konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian salah satu produk diantara berbagai macam
alternatif pilihan yang ada.
2.6.2 Pengertian Konsumen
Menurut Suryani 2008:13 konsumen dapat dikelompokkan menjadi konsumen akhir yaitu terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan
pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas
organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Para
konsumen sangat beraneka ragam menurut pendapat, usia, tingkat pendidikan, dan pola perpindahan tempat dan selera.
2.6.3 Pengertian Debitur Dan Kreditur
Menurut Ismail 2010:190 kedua pihak yang melakukan transaksi kredit yaitu debitur dan kreditur. Debitur atau disebut juga nasabah adalah pihak yang
mendapat pinjaman dari kreditur dan kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman atau menyalurkan pinjaman yaitu bank.
2.6.4 Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Suryani 2008:16, proses pengambilan keputusan melewati lima tahap, yaitu:
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan
1. Mengenali Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mngenali masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan
mengenali kebutuhan
pencarian informasi
evaluasi alternatif
keputusan pembelian
perilaku pasca
pembelian
Universitas Sumatera Utara
keadaan yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan
dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang tersebut mungkin
aktif mencari informasi, seperti mencari bahan bacaan, mencari referensi, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui merek-merek bersaing dan keistimewaan masing-masing merek.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk
membeli merek yang paling disukai.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang menggangu atau mendengar hal-hal
yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak berakhir begitu
saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Dalam tahapan proses pengambilan keputusan konsumen, setelah konsumen melakukan pencarian dan pemrosesan informasi, langkah berikutnya
adalah menyikapi informasi yang diterimanya. Apakah konsumen akan meyakini informasi yang diterimanya dan memilih merek tertentu untuk dibeli, hal ini
berkaitan dengan sikap yang dikembangkan. Keyakinan dan pilihan konsumen atas suatu merek adalah merupakan sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap
Universitas Sumatera Utara
terhadap merek tertentu akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen
melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian
Perilaku konsumen biasanya penuh arti dan berorientasi tujuan. Produk dan jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang
relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup. Individu sanggup sepenuhnya mengabaikan semua yang dikatakan ole pemasar. Pengambilan keputusan
konsumen adalah prose pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Menurut Tjiptono 2008:54 salah satu perbedaan fundamental antara
pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. pada barang tahap pmbelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat
interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langung dari para pemasar.
Sebaliknya sebagian jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang untuk secara aktif membantu
pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsi sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi dan evaluasi.
2.6.5 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan