BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data
Nursalam,2003. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
melihat pola asuh orang tua yang yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku agresif pada remaja Notoatmodjo, 2002.
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1 Populasi
Populasi adalah kesuluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II yang ada di STM Raksana
Medan. Berdasarkan hasil dari survei awal, didapatkan data dari pihak kepala sekolah, jumlah populasi remaja di STM Raksana Medan 338 siswa STM
Raksana, 2009.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto,2006. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
tehnik purposive sampling, yaitu suatu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti
Universitas Sumatera Utara
tujuan masalah dalam penelitian sehingga sampel tersebut dapat mewakili karateristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Jumlah sampel dalam
penelitian ini, jika populasinya kurang dari 100 sebaiknya diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah
subjeknya besar, dapat diambil 10-15 atau 10-25. Karena tergantung dari kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana jumlah sampel yang
diambil yaitu 15 dari populasi, jadi jumlah sampel sebesar 50 siswa Arikunto, 2006.
Kriteria sampel yang diteliti adalah siswa dengan rentang usia 15-18 tahun kelas II, memiliki perilaku yang agresif sering melanggar peraturan sekolah:
suka cabut, mengucapkan kata-kata kasar, bersikap melawan guru, suka berkelahi dengan teman. Dimana dalam pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada seluruh siswa kelas II STM Raksana Medan dibantu dengan guru BP, kemudian dari hasil kuesioner yang dibagikan, siswa yang berperilaku
agresif diangkat menjadi responden, sedangkan siswa yang tidak berperilaku agresif tidak diangkat sebagai responden.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di STM Raksana Medan, dengan pertimbangan lokasi sekolah yang terjangkau, jumlah sampel yang memadai, efesiensi waktu
dan biaya penelitian. Penelitian dilakukan dari bulan juni-juli 2010.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan kepala sekolah STM Raksana
Medan. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk dijadikan subjek penelitian. Jika responden bersedia diteliti
maka terlebih dahulu harus menandatangani lembar persetujuan Informed Concent. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memaksa dan tetap menghormati haknya. Penelitian ini, juga memperhatikan etik yaitu sebagai berikut:
a. Informed Concent
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian,
bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak- hak subjek.
b. Anonimity tanpa nama
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode.
c. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan kuesioner berupa data demografi,
kuesioner pola asuh orang tua dan perilaku agresif remaja.
4.5.1 Kuesioner Data Demografi
Kuesioner tentang data demografi meliputi nomor responden, usia, jenis kelamin, suku bangsa dan agama. Data demografi ini bertujuan untuk membantu
peneliti mengetahui latar belakang dari responden yang bisa berpengaruh terhadap penelitian ini Lampiran 2.
4.5.2 Kuesioner Pola Asuh Orang Tua
Kuesioner Pola Asuh Orangtua bertujuan untuk mengidentifikasi pola asuh orangtua yang bagaimana yang berpengaruh terhadap perilaku agresif pada remaja
dan disusun dari tinjauan pustaka. Pada kuesioner pola asuh orangtua menggunakan Skala Likert dengan pertanyaan mulai dari pertanyaan Tidak
Pernah TP, Kadang Kadang KK, dan Selalu SL, dimana setiap pernyataan bernilai 1 satu, tergantung dari berapa banyak pilihannya. Nilai tergantung dari
berapa banyak pilihannya. Nilai tertinggi dari pernyataan tersebut menjadi penentuan pola asuh dari orang tua remaja tersebut. Di mana bila pernyataan
Tidak Pernah TP lebih tinggi maka pola asuh orang tuanya otoriter, bila pernyataan Kadang-kadang KK yang lebih tinggi maka pola asuh orang tuanya
adalah demokrasi, dan bila Selalu SL yang lebih tinggi maka pola asuh orang tuanya permisif Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Kuesioner Perilaku Agresif Remaja
Kuesioner perilaku agresif remaja bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku agresif yang bagaimana yang dilakukan remaja, penyebab remaja
berperilaku agresif, dan disusun dari tinjauan pustaka. Pada kuesioner perilaku agresif pada remaja menggunakan skala likert dengan pertanyaan mulai dari
pertanyaan Tidak Pernah TP yang bernilai 0, Kadang Kadang KK yang bernilai 1, Sering SL yang bernilai 2.
Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 30 dan nilai terendah adalah 0 Lampiran2.
skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval, dimana nilainya dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana 2002 :
Rentang kelas P =
───────── Banyak kelas
Dimana P= panjang kelas dengan rentang sebesar 30 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah. Dan banyak kelas sebanyak 2 kelas berperilaku agresif atau
tidak. P= 5, maka didapatkan interval pola asuh orang tua terhadap perilaku agresif remaja adalah sebagai berikut :
16 – 30 : berperilaku agresif
0 – 15 : tidak berperilaku agresif.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas adalah sejauh mana instrumen itu dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Secara teori validitas ada tiga macam yaitu validitas
isi, validitas kontrak, validitas berdasarkan kriteria Saifudin Azwar, 2000. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan
beberapa kali pada kelompok sampel Ritonga, 1997. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas isi, yang mana instrumen terlebih dahulu dikonsultasikan
kepada pakar yang paham tentang pola asuh orang tua dan perilaku anak, yaitu salah satu dosen Fakultas Keperawatan USU khususnya bidang mata kuliah
keluarga yang berpendidikan strata II, dengan hasil Konten Validiti Indeks : 0,9. Lampiran 3.
Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek belum berubah
Setiadi, 2007. Uji reliabilitas yang dilakukan digunakan rumus Alpha karena instrumen berbentuk skala pengukuran psikologis angket dengan skor skala
bertingkat. Untuk angket dengan skala bertingkat diuji menggunakan rumus Alpha Arikunto, 2006
. Dengan uji formula Cronbach Alpha harus 0,7 agar dianggap reliabel maka kuesioner ini layak digunakan Polit, Hungler, 1995.
Menurut Nursalam 2008 uji realibilitas dilakukan terhadap 20 orang yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebagai sampel tetapi tidak akan menjadi
sampel pada penelitian. Uji Realibilitas dalam penelitian ini dicari dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan Cronbach Alpha dan diperoleh hasil reliabel pada kuesiner pola asuh orang tua 0,825 dan pada kuesioer perilaku agresif 0,713 Lampiran 4.
4.7 Pengumpulan Data