mengenai data ramalan pasang surut yang dilakukan tidak kurang dari 29 hari. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data batimetri yang akurat
dan dapat digunakan pada masa mendatang.
2.2 Syarat Teknis dan Mekanisme Peletakan Pipa Bawah Laut
Berdasarkan ketentuan standar DNV-OS-F101 Submarine Pipelines Systems 2007, keamanan pipa diatur dalam suatu metodologi dengan beberapa
batasan Load and Resistance Faktor Design Format. Ketentuan ini menyatakan tingkat dari risiko keamanan pipa yang secara normal disebabkan oleh isi dan
lokasi pipa. Klasifikasi fluida dilakukan karena jenis fluida yang berbeda akan menimbulkan risiko yang berbeda pula terhadap pipa Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Fluida Sumber : DNV-OS-F101 Tahun 2007
Kategori Deskripsi
A Fluida tidak mudah terbakar yang berbasis air.
B Fluida mudah terbakar atau beracun yang berbentuk cair pada suhu
kamar dan kondisi tekanan atmosfir. C
Fluida tidak mudah terbakar yang berbentuk gas, tidak beracun pada suhu kamar dan tekanan atmosfir contohnya nitrogen,
karbondioksida dan argon.
D Gas alam berfasa satu dan tidak beracun
E Fluida mudah terbakar dan beracun yang berbentuk gas pada suhu
kamar dan kondisi tekanan atmosfir, contohnya hidrogen dan gas alam
Jenis fluida yang dialirkan dan jarak lokasi peletakkan pipa terhadap lokasi aktifitas manusia digunakan untuk menganalisis tingkat keamanan pada pipa
Tabel 2. Desain pipa harus berdasarkan konsekuensi kegagalan yang mungkin akan terjadi.
Tabel 2. Klasifikasi Tingkat Keamanan Lokasi Peletakan Pipa Bawah Laut Sumber : DNV-OS-F101 Tahun 2007
Tingkat Keamanan
Definisi
Rendah Kegagalan menyebabkan risiko yang rendah terhadap
kecelakaan manusia dan kerugian kecil terhadap lingkungan dan ekonomi
Medium Pada kondisi temporer tahap instalasi sampai pengujian
kegagalan yang terjadi dapat menyebabkan risiko kecelakaan pada manusia, polusi terhadap lingkungan,
dan kerugian yang sangat besar terhadap faktor ekonomi. Klasifikasi ini diterapkan pada tahap operasi yang
dilakukan di luar area platform
Tinggi Kondisi operasi, kegagalan menyebabkan risiko yang
tinggi terhadap kecelakaan manusia, polusi lingkungan yang signifikan atau kerugian yang sangat besar pada
ekonomi dan politik.
Uji berlabuh jangkar Anchorage Drop Test dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan peletakan pipa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dengan pasti jenis dasar perairan di lokasi instalasi pipa bawah laut dan sebagai dasar
penentuan kedalaman peletakan pipa di dasar perairan natural seabed. Berikut merupakan ketentuan kedalaman penempatan jalur pipa bawah laut :
1. Pipa diletakan sedalam 3 meter di dasar laut untuk kedalaman 0 – 3 meter
dari Mean Sea Level MSL. 2.
Pipa diletakan sedalam 2 meter di dasar laut untuk kedalaman 10 – 28 meter dari MSL.
3. Pipa langsung diletakan diatas dasar laut untuk kedalaman lebih dari 28
meter dari MSL.
4. Lokasi peletakan pipa harus terhindar dari lokasi pipa yang telah diletakan