BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Avian Influenza
Flu burung atau yang biasa dikenal dengan istilah avian flu atau avian influenza dalam bahasa inggris, penyakit ini adalah penyaklit menular contagious
yang disebabkan virus influenza tipe A dengan diameter 90-120 nanometer. Virus tersebut termasuk dalam famili Orthomyxoviridae. Secara normal, virus tersebut
hanya menginfeksi ternak unggas seperti, ayam, itik, dan kalkun Antinoff 2005.
Gambar 1 Morfologi virus Avian Influenza. http:www.radnc.com Anonim 2007.
Virus AI menyerang organ pernafasan, pencernaan, dan sistem saraf unggas domestik, eksotik, dan tidak mengenal rentan umur. Oleh karena sifatnya yang
mematikan virus AI tidak hanya menyerang unggas, tetapi ternak lain seperti babi dan kucing dapat diserang olehnya. Kematian tinggi dan cepatnya perkembangan virus ini
dalam tubuh merupakan ciri mematikanya virus ini Anonim 2007. Virus influenza terdiri dari beberapa tipe, antara lain tipe A, tipe B, dan tipe
C. Virus tipe A hanya menyerang hewan, tetapi dapat menyebabkan epidemik pada manusia. Sementara tipe B dan tipe C hanya menyerang manusia, tidak menyerang
hewan. Dalam virus tipe A mempunyai 15 hemaglutinin H
1
-H
15
dan 9 neuramidase N
1
-N
9
. Jika keduanya dikombinasikan maka terdapat 135 pasang kemungkinan subtipe virus yang dapat muncul. Beberapa jenis subtipe strain yang sudah dikenal
antara lain H
1
N
1
, H
1
N
2
, H
2
N
2
, H
3
N
3
, H
5
N
1
, H
7
N
7
, dan H
9
N
1
. Dari sekian subtipe tersebut dikenal sangat ganas, yaitu H
5
dan H
7
Antinoff 2005.
2.1 Kejadian AI pada Unggas
Peternakan unggas Indonesia sering mengalami pasang surut dalam hal produksi. Terkait dalam hal ini yang mempengaruhi adalah pemberian pakan dan
pengendalian penyakit. Penyakit yang menyerang unggas khususnya ayam bermacam-macam seperti Salmonellosis, Marek, dan ND Newcastle Disease. Flu
burung adalah salah satu penyakit yang menggemparkan dunia perunggasan dan negara-negara di Asia Tenggara. Penting bagi peternak dan pemelihara kesehatan
ayam di peternakan untuk mengondisikan keadaan ayam semaksimal mungkin agar tidak terpapar penyakit dengan mudah. Usaha-usaha yang termasuk didalamnya
antara lain penambahan ekstrak tanaman obat sebagai probiotik dan campuran ke dalam pakan unggas. Peternak melakukan hal ini sebagai tindakan antisipasi
terpaparnya hewan dengan pengaplikasian tanaman obat manusia untuk hewan. Konsumsi per kapita dari daging broiler relatif rendah, sektor peternakan broiler
Indonesia tetap diharapkan mampu berkembang. Saat ini beberapa masalah terus- menerus mengancam produksi peternakan seperti penyakit, bahan pakan impor,
ketersediaan bibit unggul, dan asuransi pemerintah yang tidak konsisten Setiyono et al. 2008.
Di Indonesia kejadian flu burung pada unggas mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi peternak. Kematian mendadak disertai banyaknya unggas yang mati
merupakan dampak penyakit ini. Untuk itu diperlukan vaksinasi untuk meningkatkan antibodi terhadap virus flu burung. Untuk unggas liar vaksinasi belum diperlukan
karena akan mengalami kesulitan saat aplikasi dan kontrol terhadap unggas liar yang memiliki kecenderungan berpindah-pindah tempat. Dalam perkembangan berikutnya,
dunia mengamati bahwa sifat penyakit flu burung mulai berubah, wabah mulai sering muncul dalam rentang waktu belakangan ini. Sejak penyakit AI diketahui mampu
menyerang manusia di Hongkong pada tahun 1997 yang lalu, tercatat ada 20 kali terjadi wabah di dunia termasuk 10 negara di Asia dengan dampak kematian unggas
yang tinggi mencapai lebih dari 150 juta ekor. Ini menunjukkan bahwa virus AI telah bermutasi menjadi jauh lebih ganas daripada sebelumnya dan bahkan menjadi potensi
ancaman bagi kesehatan manusia Tim FKH IPB 2007.
2.2 Paru – Paru Ayam