cii 1. Apabila dalam satu kelompok terdapat siswa yang tidak melaksanakan tugas
dengan baik, maka semua anggota kelompok akan terhambat dalam mengusai materi pelajaran.
2. Persiapan mengajar memerlukan waktu lama karena guru harus menyusun tugas sedemikian rupa agar masing-masing anggota kelompok melaksanakan
tugasnya sendiri. 3. Model kooperatif Jigsaw belum tentu dapat dilaksanakan pada subjek dengan
karakteristik berbeda. 4. Dapat terjadi saling melempar kesalahan apabila hasil kelompok tidak
maksimal.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar IPA Khusus kompetensi Memahami Gejala – Gejala Alam Melalui Pengamatan
Siswa kelas X IMO
2
Semester 2 SMK Pancasila Surakarta tahun pelajaran 20082009.Hal tersebut terbukti dari 30 siswa yang mempunyai minat rendah
sebanyak 23 siswa dan yang minat tinggi 7 siswa pada tindakan pra siklus dengan rerata skor 2,69 23 siswa minat tinggi meningkat hingga mencapai
80 atau 24 siswa mempunyai minat tinggi dengan rerata skor 3,26.
ciii 2. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA Khusus kompetensi Memahami Gejala – Gejala Alam Melalui Pengamatan Siswa kelas X IMO2 Semester 2 SMK Pancasila Surakarta tahun
Pelajaran 20082009.Hal tersebut dapat terbukti adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa dari 27 pada tindakan pra siklus menjadi 77 pada
siklus III ,dengan perincian dari 8 siswa yang tuntas belajarnya meningkat menjadi 23 siswa .
B. Implikasi
1. Pembelajaran dengan metode Jigsaw hendaknya dikembangkan dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran IPA agar secara gotong-royong
kemampuan siswa dalam penyampaian ide dan pengembangan konsep dapat diimplementasikan dengan baik. Konsekuensinya guru harus menguasai model
pembelajaran Jigsaw dengan baik untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan berkualitas. Model pembelajaran kooperatif
Jigsaw hendaknya dilaksanakan sebagai alternatif model pembelajaran yang efektif dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dan sebagai
bentuk inovasi pembelajaran oleh guru yang memiliki tanggung jawab profesi dalam pendidikan.
2. Dengan meningkatnya minat dan prestasi yang dapat dicapai melalui kerjasama dalam kelompok dan pemberian penghargaan, maka dalam pembelajaran siswa
harus dihargai dan diberikan kesempatan untuk aktif. Konsekuensinya pula siswa harus sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan diskusi sehingga dapat
civ dibangun rasa percaya diri dan memiliki dorongan dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar dan guru harus dapat menjadi moderator yang baik. 3. Kelemahan yang muncul dalam penerapan model kooperatif Jigsaw yaitu
pelemparan kesalahan. Untuk menghindari efek tersebut, konsekuensinya guru harus menyusun rencana pembelajaran secara benar dan teliti serta
menerapkannya dengan penuh tanggung jawab.
C. Saran