Desain Model Perahu Uji Tahanan Gerak Model Perahu Katir Palabuhanratu.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Desain Model Perahu

Salah satu tahapan yang penting dalam pembuatan perahu adalah mendesain. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan bentuk perahu yang sesuai dengan lingkungan dan kebutuhannnya sehingga perahu dapat berolah-gerak dengan baik dan layak untuk beroperasi. Menurut Suhendra 1991 mendesain perahu diartikan sebagai proses penentuan spesifikasi dan menghasilkan berbagai gambar desain suatu obyek untuk keperluan pembuatan dan pengoperasian. Tahap awal dalam mendesain perahu adalah menentukan rasio dimensi utama perahu yang nantinya akan mempengaruhi bentuk dan ukuran perahu. Dimensi utama perahu antara lain L OA, L pp , B, D, d. Spesifikasi ukuran dimensi utama, massa serta skala model perahu yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Ukuran dimensi utama model perahu katir pada penelitian uji tahanan gerak perahu katir Palabuhanratu Parameter Model Perahu Katir Perahu Katir L OA m 0,55 5,5 L pp m 0,514 5,14 B m 0,065 0,65 D m 0,067 0,67 d m 0,032 0,32 Massa kg 0,6 Skala 1:10 Berdasarkan data ukuran dimensi utama berupa panjang L, lebar B, dan dalam D yang diperoleh, maka rasio model perahu dapat ditemukan. Dalam hal ini dimensi dari katir diabaikan karena hanya merupakan bagian tambahan. Rasio dimensi utama terdiri dari L pp B, L pp D, BD. Nilai ini akan mempengaruhi kemampuan perahu dalam berolah gerak. Hasil perhitungan dari ketiga rasio dimensi utama dalam penelitian ini adalah L pp B = 7,90; L pp D = 7,67 dan BD = 0,97. Kegunaan dari perhitungan rasio tersebut untuk memudahkan mengkategorikan model perahu kedalam kelompok metode pengoperasian alat tangkap perahu ikan. Di bawah ini merupakan Tabel yang menunjukkan rasio dimensi utama perahu ikan berdasarkan metode pengoperasiannya menurut penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan Pujiati 1995 Tabel 3 Rasio dimensi utama perahu ikan berdasarkan metode pengoperasian alat tangkap yang ada di Indonesia No Kelompok Perahu L PP B L PP D BD 1 Encircling gear 2,6-9,3 4,55-17,43 0,56-5 2 Static gear 2,83-11,12 4,58-17,28 0,96-4,68 3 Towed gear 2,86-8,3 7,2-15,12 1,25-4,41 sumber : Iskandar Pujiati, 1995 Tabel 4 Rasio dimensi utama model perahu dalam penelitian uji tahanan gerak model perahu katir Palabuhanratu No Kelompok Perahu L PP B L PP D BD 1 Model perahu penelitian 7,908 7,67 0,97 Data dari Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai dari ketiga rasio dimensi utama model perahu percobaan masih dalam rentang nilai-nilai dari ketiga rasio dimensi utama kelompok perahu encircling gear dan static gear. Dari data di atas juga menunjukkan bahwa nilai rasio dimensi utama model perahu percobaan tidak sesuai dengan nilai rasio dimensi utama kelompok perahu towed gear nilai rasio dimensi utama BD. Sehingga model perahu percobaan ini hanya sesuai untuk kelompok perahu dengan metode pengoperasian alat tangkap encircling gear dan static gear. Untuk mempermudah melihat perbandingan rasio utama model perahu dalam penelitian ini dengan rentang rasio dimensi utama perahu ikan berdasarkan kelompok metode operasinya maka disajikan dalam bentuk gambar. Di bawah ini terdapat gambar yang membandingkan rasio dimensi utama model perahu dalam penelitian ini dengan rentang rasio dimensi utama pada metode pengoperasian encircling gear. LppB LppD BD 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Nilai rasio batas atas encircling gear Nilai rasio model perahu Nilai rasio batas bawah encircling gear Rasio dimensi utama Gambar 9 Nilai rasio dimensi utama model perahu pada rentang nilai kelompok perahu encircling gear Pada Gambar 9 dapat dilihat rentang rasio utama perahu encircling gear. Jika diamati dengan rasio utama model perahu penelitian ini, maka ketiga nilai rasio tersebut masih berada dalam rentang rasio utama perahu encircling gear. Hal tersebut menunjukkan bahwa ukuran dimensi utama dari model perahu mengikuti pola perahu ikan di Indonesia dalam kelompok perahu encircling gear. N il ai r as io Di bawah ini terdapat gambar yang membandingkan rasio dimensi utama model perahu dengan rentang rasio dimensi utama pada metode pengoperasian static gear. LppB LppD BD 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Nilai rasio batas atas static gear Nilai rasio model perahu Nilai rasio batas bawah static gear Rasio dimensi utama Gambar 10 Nilai rasio dimensi utama model perahu pada rentang nilai kelompok perahu static gear Pada Gambar 10 dapat diamati bahwa rasio dimensi utama model perahu berada dalam rentang nilai rasio dimensi utama pada kelompok perahu static gear. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model perahu yang diujicobakan memiliki kesesuaian dengan kelompok perahu static gear. N il ai r as io Bila dibandingkan dengan kelompok perahu towed gear, rasio dimensi utama model perahu percobaan terdapat sedikit ketidaksesuaian dalam nilai rasio BD. Pada model perahu percobaan memliki nilai yang lebih kecil dari nilai rentang batas bawah rasio dimensi utama kelompok perahu towed gear. Di bawah ini terdapat gambar yang membandingkan rasio dimensi utama model perahu dengan rentang rasio dimensi utama pada kelompok perahu towed gear. LppB LppD BD 2 4 6 8 10 12 14 16 Nilai rasio batas atas towed gear Nilai rasio model perahu Nilai rasio batas bawah towed gear Rasio dimensi utama Gambar 11 Nilai rasio dimensi utama model perahu pada rentang nilai kelompok perahu towed gear Pada Gambar 11 menjelaskan bahwa model perahu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan metode towed gear.

4.2 Nilai Parameter Hidrostatis Perahu Katir