1. Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk – produk
yang terjangkau oleh kemampuan mereka. Karena itu manajemen perlu berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi.
2. Konsep Produk Konsep ini berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan produk sejenis.
3. Konsep Penjualan Konsep penjualan menekankan pada anggapan bahwa konsumen tidak akan
membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha – usaha promosi dan penjualan. Konsep penjualan biasanya dilakukan pada produk – produk yang
kurang diminati atau tidak terlalu dipikirkan oleh pembeli, seperti asuransi dan buku ensiklopedi.
4. Konsep Pemasaran Menurut konsep ini, kunci untuk mencapai keberhasilan sasaran organisasi
adalah kejelian dalam menentukan kebutuhan dari keinginan pasar sasaran, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih baik ketimbang apa yang
dilakukan pesaing. 5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Menurut konsep ini tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan
kepuasan yang lebih efisien dan efektif dari pada pesaing dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat
keseluruhan.
2.3.2. Tujuan Sistem Pemasaran
Menurut M. Fuad, dkk 2006:130, sistem pemasaran melibatkan banyak kegiatan pemasaran yang mempengaruhi banyak pihak, seperti pembeli, penjual, maupun
kelompok masyarakat yang menginginkan produk – produk bermutu dengan harga wajar serta lokasi atau tempat yang mudah terjangkau.
Ada empat alternatif yang menjadi tujuan sistem pemasaran, yaitu:
1. Memaksimalkan konsumsi Kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dijalankan seharusnya dapat
merangsang terjadinya konsumsi maksimal yang pada gilirannya akan menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran maksimal bagi
masyarakat. 2. Memaksimalkan kepuasan konsumen
Pandangan lain mengatakan bahwa tujuan sistem pemasaran adalah memaksimalkan kepuasan konsumen, bukan memaksimalkan konsumsi. Tetapi
kepuasan konsumen sulit untuk diukur. Pertama, karena belum adanya tolak ukur kepuasan konsumen terhadap penggunaan suatu produk atau terhadap
aktivitas pemasaran. Kedua, kepuasan yang diperoleh terkadang diikuti kondisi yang kurang menyenangkan, seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Ketiga, kepuasan sewaktu mengkonsumsi produk tertentu barang bergengsi sangat relatif, yaitu tergantung pada sedikit banyaknya orang lain yang
mengkosumsi barang tersebut. 3. Memaksimalkan pilihan
Tujuan lain dari sistem pemasaran adalah memaksimalkan ragam produk dan pilihan konsumen. Meskipun sistem ini memungkinkan konsumen untuk
menemukan produk yang dengan tepat dapat memuaskan selera serta memaksimalkan gaya hidup mereka, tetapi kompensasinya adalah peningkatan
biaya. Pertama, karena produk yang semakin mahal dapat menyebabkan berkurangnya pendapaatan nyata dan konsumsi konsumen. Kedua,
pertambahan ragam produk tentu membutuhkan lebih banyak waktu konsumen untuk menentukan pilihannya.
4. Memaksimalkan kualitas hidup Sistem pemasaran dipercaya dapat meningkatkan taraf hidup melalui kuantitas,
kualitas, ketersedian, dan harga barang serta jasa, kualitas lingkungan fisik, maupun kualitas lingkunagn budaya.
2.4. Strategi Pemasaran