27
2.1.13 Modal Koperasi Sekolah
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
dapat berasal dari sumber-sumber berikut. 1. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan
pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
2. Simpanan Wajib Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama
yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
menjadi anggota. 3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha SHU yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk
menutup kerugian koperasi bila diperlukan. 4. Hibah
Hibah adalah sejumlah uang yang diperoleh koperasi yang berasal dari pemberian sukarela perorangan, kolektif atau lembaga.
28
5. Modal pinjaman dapat berasal dari: a. Anggota
b. Koperasi lainnya dan atau anggota c. Bank dan lembaga lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya e. Sumber lain yang sah
2.1.14 Manfaat Koperasi Sekolah
Dengan didirikannya koperasi sekolah, kesejahteraan warga sekolah khususnya anggota siswa koperasi sekolah dapat ditingkatkan. Dengan demikian
koperasi sekolah memberikan manfaat sebagai berikut: a. Siswa
dapat belajar
berorganisasi, menjalankan
usaha untuk
menyejahterakan seluruh anggota. b. Siswa dapat memenuhi segala kebutuhan alat-alat pelajaran langsung di
koperasi tanpa harus pergi belanja ke tempat yang jauh dan harga yang lebih murah.
c. Membentuk sikap mental yang baik, berdisiplin dan jujur di kalangan siswa, baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota .koperasi.
d. Melatih siswa untuk biasa menabung. e. Memperoleh bagian sisa hasil usaha SHU koperasi di akhir tahun. Hal ini
merupakan contoh keteladanan dari hasil jerih payah siswa. f. Melatih dan menembuskan jiwa wirausaha di kalangan siswa.
g. Menumbuhkan kompetensi siswa terhadap pemahaman sikap dan keterampilan berkoperasi untuk bekal hidup di masyarakat kelak.
29
h. Siswa dapat mengenal lebih dekat dengan guru terutama guru yang berhubungan langsung dengan koperasi.
i. Praktik menjadi pengurus memberi manfaat pengalaman kepada siswa untuk memimpin dan mengendalikan organisasi dan bisnis.
j. Praktik sebagai anggota koperasi akan memperoleh pengalaman kepedulian terhadap pentingnya berkoperasi untuk menyejahterakan
anggota koperasi. Selain manfaat bagi siswa, koperasi sekolah juga bermanfaat bagi sekolah, yaitu
sebagai berikut: 1. Koperasi sekolah adalah salah satu alat kelengkapan organisasi sekolah
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekolah. 2. Sebagai laboratorium untuk menghasilkan output lulusan yang sesuai
dengan tujuan kurikulum berbasis kompetensi, yaitu lulusan yang memiliki life skill keterampilan hidup dan sesuai dengan tuntutan tujuan
institusional sekolah. Kepedulian anggota koperasi terhadap manfaat koperasi diperlihatkan dengan cara
sebagai berikut: 1. Sering berbelanja di toko koperasi sekolah.
2. Membayar simpanan anggota secara rutin dan disiplin sebab simpanan anggota dipergunakan untuk modal operasional koperasi sehingga apabila
pembayarannya tertunda maka koperasipun tidak akan berjalan dengan baik.
30
2.2 Partisipasi Siswa Anggota
2.2.1 Pengertian Partisipasi Anggota Partisipasi berasal dari bahasa Inggris ”Participation” yang artinya
mengambil bagian.
Pengertian partisipasi menurut Kartasapoetra 2003 : 27 berpendapat bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Istilah partisipasi
dikembangkan untuk
untuk mengembangkan
peran serta
mengikutsertakan seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Menurut Widiyanti 2002:199 partisipasi anggota dapat diukur dari
kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota dapat dikatakan baik. Akan
tetapi jika ternyata sedikit anggota yang menunaikan kewajiban dan melaksanakan haknya secara bertanggung jawab, maka partisipasi anggota dapat dikatakan
buruk atau rendah. Menurut Nirbito dalam Wijayanti 2009 : 49-50 Partisipasi anggota dalam
koperasi sangat luas yang meliputi partisipasi bidang organisasi, permodalan dan dalam bidang usaha.
1. Partisipasi Anggota Dalam Bidang Organisasi Partisipasi bidang organisasi ini menuntut anggota untuk ikut berperan aktif
dalam kegiatan organisasi koperasi, misalnya: a. Menghadiri rapat anggota.