Jenis dan Metode Pengumpulan Data
yang diterapkan oleh agroindustri dalam mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.
b. Pendapatan Penentuan indikator kekuatan dan kelemahan melalui aspek analisis
pendapatan yang dimiliki oleh agroindustri didasarkan pada analisis kuantitatif yaitu dengan menganalisis pendapatan usaha agar diperoleh
fakta yang akurat mengenai kelemahan dan kekuatan agroindustri. Analisis pendapatan yang dilakukan adalah dengan menghitung
pendapatan yang diperoleh agroindustri selama satu tahun terakhir yaitu kegiatan produksi yang telah dilaksanakan pada tahun 2015
yang dimulai dari bulan Mei sampai dengan bulan November dan kemudian merata-ratakan hasil tersebut sebagai acuan rata-rata
pendapatan yang diperoleh dalam satu kali kegiatan produksi.
Analisis pendapatan yang hendak dilakukan bertujuan untuk melihat efisiensi kegiatan produksi usaha agroindustri yaitu dengan
menghitung biaya produksi yang harus dikeluarkan apakah sesuai dengan penerimaan penjualan yang akan didapatkan. Dalam
menganalisis pendapatan beras siger tersebut mengacu pada teori Soekartawi 1995.
Π = Y. Py - ∑ Xi. Pxi – BTT Dimana :
Π = pendapatan Rp
Y = hasil produksi kg
Py = harga hasil produksi Rp
Xi = faktor produksi i = 1.2,3,.....n
Pxi = harga faktor produksi ke-i Rp
BTT = biaya tetap total Rp
Untuk mengetahui suatu usaha menguntungkan atau tidak secara ekonomi dapat dianalisis dengan menggunakan nisbah atau
perbandingan antara penerimaan dengan biaya Revenue Cost Ratio RC. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
RC = TR TC Dimana :
RC = nisbah penerimaan dan biaya
TR = total revenue atau penerimaan total Rp
TC = total cost atau biaya total Rp
Kriteria pegambilan keputusan adalah : 1 Jika RC 1, maka suatu usaha mengalami keuntungan, karena
penerimaan lebih besar dari biaya. 2 Jika RC 1, maka suatu usaha mengalami kerugian, karena
penerimaan lebih kecil dari biaya. 3 Jika RC = 1, maka suatu usaha mengalami impas, karena
penerimaan sama dengan biaya Soekartawi, 2000. c. Manajemen dan pendanaan
Komponen ini digunakan dengan tujuan untuk melihat penerapan fungsi manajemen yang telah berlangsung pada agroindustri yang
hendak diteliti, serta menganalisis perkembangan permodalan dan