11 penentuan daerah penangkapan adalah diketahuinya keberadaan ikan dasar, kepiting
atau udang sebelum operasi penangkapan dilakukan. Keberadaan ikan yang dijadikan tujuan penangkapan bisa dideteksi dengan fish finder, informasi daerah panangkapan
dan data hasil penangkapan sebelumnya Martasuganda, 2003.
2.6 Ikan Tujuan Penangkapan
Metode penangkapan bubu menurut Sainsbury 1972, terutama sekali dapat diterapkan untuk penangkapan udang-udangan crustacea seperti lobster, crab udang
barong dan kepiting, yang pergerakan utamanya adalah dengan kaki di atas dasar perairan.
Biota perairan yang umumnya dijadikan target penangkapan bubu adalah ikan dasar seperti udang, kepiting, keong, lindung, belut laut, cumi-cumi atau gurita baik yang
hidup diperairan pantai, lepas pantai maupun yang hidup diperairan laut dalam Martasuganda, 2003.
Bubu efektif untuk menangkap ikan-ikan dasar, kepiting maupun udang yang hidup pada kedalaman 100 – 700 meter ataupun lebih, dimana alat tangkap lain tidak biasa
dioperasikan Monintja dan Martasuganda, 1990. Keberhasilan ikan-ikan menemukan perangkap, masuk dan akhirnya tertangkap
sangat dipengaruhi oleh adanya interaksi antara tingkah laku hewan tersebut dengan rancangan dari perangkap, seperti: bentuk dan ukuran perangkap, besarnya bilah celah
kelolosan, ukuran pintu masuk dan perlengkapan lain yang digunakan agar hasil tangkapan tidak lolos Krouse, 1988 dalam Tiku, 2003.
2.7 Umpan
Menurut Monintja dan Martasuganda 1990, alasan udang, kepiting atau ikan–ikan dasar terperangkap pada bubu adalah karena pengaruh beberapa faktor, antara lain:
1. tertarik oleh bau umpan; 2. dipakai untuk berlindung;
3. karena sifat thikmotaksis dari ikan itu sendiri; dan
12 4. dalam perjalanan perpindahan tempat, kemudian menemukan bubu dan alasan lain.
Ikan akan menerima berbagai informasi mengenai keberadaan sekelilingnya, melalui beberapa inderanya seperti penglihatan , pendengaran, penciuman, peraba dan linea
lateralis Gunarso, 1985. Bubu yang dipasang bersifat pasif dan diharapkan dapat
menarik jenis-jenis ikan yang akan tertangkap dengan mempergunakan umpan-umpan, baik berupa ikan-ikan yang sudah terpotong-potong atau hewan laut lainnya, ataupun
dalam bungkusan yang telah dipersiapkan Sainsbury, 1972. Penempatan umpan didalam bubu pada umumnya diletakkan ditengah-tengah bubu baik dibagian bawah,
tengah atau di bagian atas dari bubu dengan cara diikat atau digantung dengan pembungkus umpan ataupun tidak menggunakan pembungkus umpan Martasuganda,
2003. Menurut King vide Mawardi 2001, umpan pada bubu dan perangkap digunakan
untuk menangkap crustacea, seperti kepiting dan udang, juga ikan kakap. Prinsipnya adalah ikan tertarik oleh umpan, lalu masuk kedalam bubu melalui mulut bubu dan sulit
untuk meloloskan diri. Bubu yang menggunakan umpan ikan yang dipotong-potong, hasil tangkapannya lebih baik dibandingkan dengan umpan buatan atau pellet.
13
3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat