Regresi Linear Berganda Uji Hipotesis 1. Uji Simultan Uji F

Tabel 3.4 Kriteria Lingkungan Keluarga No. Interval Kriteria 1 85 - 100 Sangat Tinggi 2 70 - 86 Tinggi 3 54 - 69 Sedang 4 37 - 53 Rendah 5 20 - 36 Sangat Rendah Tabel 3.5 Kriteria Motivasi Belajar No. Interval Kriteria 1 85 - 100 Sangat Tinggi 2 70 - 86 Tinggi 3 54 - 69 Sedang 4 37 - 53 Rendah 5 20 - 36 Sangat Rendah

3.5.2. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, yaitu Iklim kelas X1 dan Lingkungan keluarga X2 terhadap Motivasi Belajar Y. Analisis regresi yang dipergunakan menggunakan rumus: Dimana: : Variabel terikat Motivasi Belajar : Konstanta : Nilai Koefisien Variabel bebas X1 Iklim kelas : Nilai Koefisien Variabel bebas X2 Lingkungan Keluarga e :Standar eror 3.5.3. Uji Hipotesis 3.5.3.1. Uji Simultan Uji F Uji ini digunakan untuk menguji keberartian persamaan regresi berganda. Dari perhitungan nilai t akan terjadi kemungkinan sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi F 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti iklim kelas dan lingkungan keluarga secara simultan mempengaruhi motivasi belajar. 2. Jika nilai signifikansi F 0,05 atau koefisien F hitung signifikan pada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti iklim kelas dan lingkungan keluarga secara simultan tidak mempengaruhi motivasi belajar.

3.5.3.2. Uji Parsial Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara iklim kelas, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar. Dari perhitungan nilai t akan terjadi kemungkinan sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti iklim kelas dan lingkungan keluarga secara parsial mempengaruhi motivasi belajar. b. Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t hitung signifikan pada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti iklim kelas dan lingkungan keluarga secara parsial tidak mempengaruhi motivasi belajar.

3.5.3.3. Koefisien Determinasi Simultan R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk mempredeksi variabel dependen Ghozali 2011:97. Hasil perhitungan R 2 digunakan untuk mengukur ketetapatan yang paling baik dari analisis regresi linear berganda. Apabila R 2 mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila R 2 mendekati 0 nol maka dapat dikatakan semakin lemah model tersebut dalam menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.5.3.4. Koefisien Determinasi Parsial r

2 Koefisien determinasi parsial r 2 digunakan untuk mengetahui masing- masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstanta terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi parsial masing-masing variabel digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel tersebut. Besarnya pengaruh iklim kelas X1 terhadap motivasi belajar Y, dan lingkungan keluarga X2 terhadap motivasi belajar Y dengan cara mengkuadratkan r yang diperoleh. 3.5.4. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah uji yang digunakan untuk mengetahuimodel regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik yang dipakai dalam penelitian ini antara lain:

3.5.4.1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka problem multikolinearitas Santoso 2000:203. Syarat model regresi berganda dapat digunakan, apabila tidak ada hubungan yang sempurna antar variabel bebasnya. Pengujian multikolineritas dapat dilihat dengan menggunakan program SPSS for windows release 16. Dari nilai Variance Inflation Factor dan nilai Tolerance. Nilai Variance Inflation Factor dan Variance Inflation Factor dapat kita lihat pada tabel Coefficients. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolineritas apabila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 Ghozali 2011:105.

3.5.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Santoso 2000:208. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan program SPSS for windows release 16. Dasar dalam pengambilan keputusan Ghozali 2011:139 antara lain: 1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Santoso 2000:200. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik normal P-Plot. Dasar pengambilan keputusan Ghozali 2011:163 yaitu: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.4.4. Uji Linear

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan benar atau tidak Ghozali 2011:166. Uji linearitas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berbentuk linear atau tidak. Jika data berbentuk linear, maka penggunaan analisis regresi linear pada pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan, akan tetapi jika tidak linear maka harus digunakan analisis regresi non linear. Hasil uji linearitas data iklim kelas dan lingkungan keluarga dapat dilihat dari uji F menggunakan bantuan program SPSS v16 for Windowsdengan cara memilih Analye lalu Compre Means pilih Means, masukkan variabel dependen ke kotak Dependent List dan variabel lain ke kotak Independent List, pilih OK lalu beri tanda centang pada pilihan Test for Linearity, Continue, dan OK. Jika sig F pada ANOVA lebih besar dari 0,05 maka hipotesis tentang hubungan linear dapat diterima. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Penelitian Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data dari masing-masing variabel penelitian yaitu dua variabel bebas atau variabel independen, diantaranya iklim kelas X1, lingkungan keluarga X2, dan satu variabel terikat atau variabel dependen yaitu motivasi belajar siswa Y pada kelas X jurusan Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Salatiga.

4.1.1.1. Deskriptif Variabel Iklim Kelas X1

Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk variabel iklim kelas, dengan rumus diperoleh persentase rata-rata sebesar 83,13 yang terdapat pada interval 70-85. Berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori tinggi. Ditinjau dari pernyataan masing-masing siswa diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Jawaban Variabel Iklim Kelas No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase Rata-rata 1 85 - 100 Sangat Tinggi 35 36,84 83,13 2 70 - 86 Tinggi 58 61,05 3 54 - 69 Sedang 2 2,11 4 37 - 53 Rendah 0,00 5 20 - 36 Sangat Rendah 0,00 Jumlah 95 100,00 Tinggi Sumber: Hasil pengolahan data penelitian tahun 2013

Dokumen yang terkait

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PER

0 6 197

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK ANTONIUS

0 9 121

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1 14 95

Pengaruh Motivasi Intrinsik, Lingkungan Keluarga, dan Karakteristik Siswa Terhadap Prestasi Belajar pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran mata pelajaran Memahami Penyelenggaraan Prinsip

0 9 135

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BINA NEGARA GUBUG.

0 0 3

(ABSTRAK) PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 2 TEGAL.

0 0 2

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 2 TEGAL.

0 0 110

PENGARUH KONDISI SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PENGASIH.

0 0 187

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SUBANG | Putri | Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 8101 16267

0 0 10