Perubahan Lingkungan Karena Faktor Alam
102
Petani dapat meraih keuntungan dari lahan sawahnya, karena kegiatan usaha tani padi ditumpangsarikan dengan budi daya ikan.
Produksi lahan pertanian sebesar 5,5 tonha. Sekarang produksi padi pada luas lahan yang sama, produksi padi paling tinggi hanya
4 kg gabah kering giling sekitar 2,8 tonha. Untuk mencapai produksi sebesar itu jarang terjadi karena petani sering mengalami
gagal panen
Gagal panen yang dialami petani karena kualitas kesuburan tanah rendah dan produktivitas tanah menurun akibat tanah
memiliki kandungan kimia beracun dan logam berat B3. Sejak tahun 1990 di Rancaekek mulai dibangun industri tekstil.
Pabrik-pabrik tekstil membuang limbahnya ke saluran irigasi dan mencemari sawah-sawah petani. Limbah-limbah pabrik di buang
ke sungai Sungai Cikijing, sedangkan sungai Cikijing merupakan saluran irigasi dan sumber pengairan sawah.
Pabrik tekstil membuang limbahnya ke saluran irigasi persawahan secara kontinu selama bertahun-tahun dan telah
mengakibatkan terakumulasinya logam berat dalam tanah sehingga dapat meracuni tanaman ataupun makhluk hidup lainnya.
Logam berat meracuni tanaman dan mudah tercuci dalam tubuh tanah. Serapan logam berat oleh tanaman atau
pemanfaatan air bawah tanah untuk air minum akan mempermudah masuknya logam berat ke dalam rantai makanan.
Masuknya logam berat ke dalam tanah mengganggu pertumbuhan tanaman. Keberadaan logam berat dalam tanah
dapat menjadi toksin racun bagi tanaman, dan melalui rantai makanan akan masuk ke dalam tubuh manusia, sehingga akan
menggangu kesehatan manusia.
Akibat rendahnya produksi pertanian, para petani di Rancaekek mulai menjual tanahnya dengan harga yang murah. Lahan
pertanian dialihfungsikan menjadi areal industri.