R UANG LINGKUP KRIMINOLOGI TUJUAN DAN OBJEK KAJIAN KRIMINOLOGI

I. PENGERTIAN KRIMINOLOGI Menurut W.A. Bonger kriminologi adalah Ilmu pengetahuan yang

bertujuan menyelidiki gejala kejahatan seluas-luasnya. Herman Manheim, seorang Jerman berpendapat bahwa Kriminologi dalam pengertian sempit adalah kajian tentang kejahatan sedangkan dalam pengertian luas juga termasuk di dalamnya adalah penologi, kajian tentang penghukuman dan metode-metode seupa dalam menanggulangi kejahatan, dan masalah pencegahan kejahatan dengan cara-cara non-penghukuman. untuk sementara, dapat saja kita mendefinisikan kejahatan dalam pengertian hukum yaitu tingkah laku yang dapat dihukum menurut hukum pidana. Sementara itu, Taft dan England merumuskan definisi kriminologi sebagai berikut: “Istilah kriminologi dipergunakan dalam pengertian secara umum dan pengertian khusus. Dalam pengertian yang luas, kriminologi adalah kajian bukan ilmu yang lengkap yang memasukkan ke dalam ruang lingkupnya berbagai hal yang diperlukan untuk memahami dan mencegah kejahatan dan diperlukan untuk pengembangan hukum, termasuk penghukuman atau pembinaan para anak delinkuen atau para penjahat, mengetahui bagaimana mereka melakukan kejahatan. Dalam pengertian sempit, kriminologi semata-mata merupakan kajian yang mencoba untuk menjelaskan kejahatan, mengetahui bagaimana mereka melakukan kejahatan. Apabila yang terakhir, yaitu pengertian sempit diterima, kita harus mengkaji pembinaan pelaku kejahatan yang dewasa, penyelidikan kejahatan, pembinaan anak delinkuen dan pencegahan kejahatan”

J. R UANG LINGKUP KRIMINOLOGI

Menurut Sutherland kriminologi terdiri dari tiga bagian utama, antara lain: a Etiologi kriminal, yaitu mencari secara analisis ilmiah sebab-sebab daripada kejahatan b Penologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sejarah lahirnya, berkembangnya hukuman, arti dan faedahnya c Sosiologi hukum, yaitu analisis ilmiah terhadap kondisi-kondisi yang mempengaruhi perkembangan hukum pidana. H. Bianchi mengemukakan bahwa Kriminologi sebagai metascience dari pada Hukum Pidana, yakni suatu ilmu yang memiliki ruang lingkup yang lebih luas di mana pengertiannya dapat dipergunakan untuk memperjelas konsepsi-konsepsi dan masalah-masalah yang terdapat dalam Hukum Pidana. Bonger membagi kriminologi menjadi kriminologi murni dan kriminologi terapan. Kriminologi murni mencakup: Antropologi kriminal, Sosiologi kriminal, Psikologi kriminal, Psikopatologi, dan Penologi. Sedangkan k riminologi terapan mencakup: Hiegiene kriminal, Politik kriminal, dan Kriminalistik.

K. TUJUAN DAN OBJEK KAJIAN KRIMINOLOGI

Tujuan ilmu Kriminologi secara umum adalah untuk mempelajari kejahatan dari berbagai aspek, sehingga diharapkan dapat memperoleh pemahaman mengenai fenomena kejahatan dengan lebih baik. Sedangkan tujuan ilmu Kriminologi secara konkret yaitu antara lain untuk: 1. Bahan masukan pada pembuatanpencabutan suatu Undang-Undang 2. Bahan masukan bagi aparat penegak hukum dalam proses penegakan hukum dan pencegahan kejahatan non penal terutama Polri. 3. Memberikan informasi kepada semua instansi agar melaksanakan fungsi- fungsi yang diembannya secara konsisten dan konsekuen untuk mencegah terjadinya kejahatan. 4. Memberikan informasi kepada masyarakat yaitu pemukiman penduduk, tempat-tempat umum untuk membentuk pengamanan swakarsa dalam mencegah terjadinya kejahatan. 5. Memberikan informasi kepada perusahan-perusahaan agar melaksanakan pengamatan internal secara ketat serta melaksanakan fungsi sosial dalam areal wilayah perusahan yang mempunyai fungsi pengamanan eksternal untuk mencegah terjadi kejahatan. Sedangkan objek kajian kriminologi secara umum antara lain: a Kejahatan, yaitu perbuatan yang disebut sebagai kejahatan. Kriteria suatu perbuatan yang dinamakan kejahatan tentunya dipelajari dari peraturan perundangan-undangan pidana, yaitu norma-norma yang didalamnya memuat perbuatan pidana. b Penjahat, yaitu orang yang melakukan kejahatan. Studi terhadap pelaku atau penjahat ini terutama dilakukan oleh aliran kriminologi positive dengan tujuan untuk mencari sebab-sebab orang melakukan kejahatan. Dalam mencari sebab-sebab kejahatan, kriminologi positive menyandarkan pada asumsi dasar bahwa penjahat berbeda dengan bukan penjahat, dan perbedaan tersebut ada pada aspek biologik, psikologis maupun sosio- kultural. c Reaksi masyarakat terhadap kejahatan dan penjahat pelaku, yaitu studi yang bertujuan untuk mempelajari pandangan serta tanggapan masyarakat terhadap perbuatan-perbuatan atau gejala yang timbul di masyarakat yang dipandang sebagai merugikan atau membahayakan masyarakat luas, akan tetapi undang-undang belum mengaturnya.

L. TEORI-TEORI KRIMINOLOGI