Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

30       k 1 i i 2 i i 2 E E O x 3 k α 1 tabel 2 X   Keterangan: i O = frekuensi pengamatan i E = frekuensi yang diharapkan kriteria uji : terima H jika tabel 2 hitung 2 X X  dengan taraf nyata 5 Uji normalitas dilakukan pada data kemampuan awal dan data hasil belajar mate- matika siswa, uji normalitas juga dilakukan terhadap masing-masing kelompok data yaitu kelompok eksperimen maupun kontrol. Hasil perhitungan uji nor- malitas terlihat pada Tabel 3.5 dan secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.3. Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa Kelompok 2 hitung X 2 tabel X Keputusan Uji Eksperimen 6,67395 7,81 H diterima Kontrol 5,46540 7,81 H diterima Dari hasil uji normalitas data kemampuan awal siswa yang terangkum padatabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai 2 hitung X 2 tabel X . Hal tersebut menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi  = 5 hipotesis nol untuk setiap kelompok diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa data pada setiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Variansi 31 Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varians yang sama. Adapun hipotesis untuk uji ini menurut Sudjana 2005 adalah: H : σ 1 2 = σ 2 2 = ... = 2 k  H 1 : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku Untuk uji Bartlett digunakan statistik chi-kuadrat :           2 i i 2 s log 1 n B 10 ln x dengan : B=       1 n s log i 2 2 s =                 1 n s 1 n i 2 i i Keterangan: n i = ukuran sampel ke-i 2 i s = variansi sampel ke-i i = 1, 2 k = banyak kelas ln 10 = 2,3026 Kriteria uji : terima H jika tabel 2 hitung 2 X X  α = 5 Setelah perhitungan yang telah dilakukan didapat data yang terangkum pada Tabel 3.6 dan secara rinci terlihat pada lampiran C.3. Tabel 3.6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variansi Data kemampuan Awal Siswa 32 Pasangan Kelompok 2 hitung X 2 tabel X Keputusan Uji Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 1,58 3,84 H diterima Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa 2 x    1 k α 1 2 x   . Hal tersebut menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi  = 5 hipotesis nol diterima untuk setiap pasangan kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa varians kedua populasi sama untuk setiap pasangan kelompok data atau dengan kata lain data pada setiap pasangan kelompok homogen. Setelah data tersebut dinyatakan normal dan homogen selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan anava satu jalur dan anava dua jalur untuk menguji hipotesis. Adapun hipotesis uji pada penelitian ini sebagai berikut: 1. H : μ 1 =μ 2 Rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembe- lajaran kontekstual sama dengan rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional H 1 : μ 1 ≠μ 2 Rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembe- lajaran kontekstual tidak sama dengan rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional 2. H : μ 1 =μ 2 Pada siswa berkemampuan awal tinggi,rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kontekstual sama dengan rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional H 1 : μ 1 ≠ μ 2 Pada siswa berkemampuan awal tinggi, rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kontekstual tidak 33 sama dengan rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional 3. H : μ 1 =μ 2 Pada siswa berkemampuan awal sedang, rata-rata nilaihasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kontekstual sama dengan rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional H 1 : μ 1 ≠μ 2 Pada siswa berkemampuan awal sedang, rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kontekstual tidak sama dengan rata-rata nilaihasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional 4. H : μ 1 = μ 2 Pada siswa berkemampuan awal rendah, rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kontekstual sama dengan rata-rata nilaihasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional H 1 : μ 1 ≠μ 2 Pada siswa berkemampuan awal rendah, rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kontekstual tidak sama dengan rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional 5. H : μ 1 =μ 2 Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika siswa H 1 : μ 1 ≠μ 2 Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika siswa 34 Pengujian hipotesis 2 s.d. 4 menggunakan uji statistik ANAVA Satu Jalur. Berikut akan disajikan tabel persiapan anava satu jalur menurut Arikunto 2005, Tabel 3.7. Tabel Persiapan Anava Satu Jalur Sumber Variansi Jumlah Kuadrat JK Db MK F o Kelompok K Dalam d         K 2 T K 2 K n X n X JK d = JK T - JK K db K = K-1 db d = N - K K K K db JK MK  d D D db JK MK  D K MK MK F  Total T   K 2 T 2 T T n X X JK     db T = N-1 Keterangan: JK T = Jumlah kuadrat total JK K = Jumlah kuadrat kelompok JK d = Jumlah kuadrat dalam MK K = Mean kuadrat kelompok MK d = Mean kuadrat dalam Kriteria uji : Tolak H jika F ≥ F tabel α =5 Untuk menguji hipotesis 1 dan 5 menggunakan uji statistik ANAVA Dua Jalur. Berikut akan disajikan tabel persiapan anava dua jalur menurut Arikunto 2005 Tabel 3.8. Tabel Persiapan Anava Dua Jalur Sumber Variansi Jumlah Kuadrat JK Db MK F o 35 Antara A Antara B Antara AB interaksi Dalam d        N X n X 2 T A 2 A     N X n X 2 T B 2 B B          B A 2 T B 2 B JK JK N X n X        JK d = JK A – JK B - JK AB A-1 B-1 db A x db B db T – db A – db B – db AB A A db JK B B db JK AB AB db JK d d db JK d A A MK MK F  d B B MK MK F  d AB AB MK MK F  Total T       N X X JK 2 T 2 T T N – 1 Keterangan: JK A = Jumlah kuadrat variabel A JK B = Jumlah kuadrat variabel B JK AB = Jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK D = Jumlah kuadrat dalam MK A = Mean kuadrat variabel A MK B = Mean kuadrat variabel B MK AB = Mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B MK d = Mean kuadrat dalam JK T = Jumlah kuadrat total Kriteria uji : - Tolak H jika F B ≥ F tabel α =5 - Tolak H jika F AB ≥ F tabel α =5 1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan na- sional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan sehingga dapat terwujud masyarakat yang ber- kualitas, maju dan sejahtera serta dapat berkompetisi dengan negara lain. Sehingga , untuk mencapai hal tersebut diperlukan usaha yang harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, baik pemerintah, sekolah, guru, siswa, maupun orang tua siswa dan masyarakat. Namun usaha-usaha tersebut tidak akan berhasil bila faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran tidak dioptimalkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran diantaranya guru, siswa dan lingkungan. Dalam menunjang pembelajaran, guru tidak hanya sekedar menyam- paikan materi tetapi juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dinamis, dan logis. Bila guru dapat mengembangkan pe- rannya tersebut secara optimal, maka pembelajaran akan menyenangkan dan siswa mudah memahami materi yang diberikan oleh guru. 2 Faktor selanjutnya yang dapat menunjang pembelajaran adalah siswa . Siswa me- rupakan faktor terpenting karena dalam kurikulum yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, siswa dituntut aktif dalam pembelajaran yang berlangsung. Keaktifan siswa tersebut dipengaruhi juga oleh kemampuan awal. Kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa akan menunjukkan seberapa jauh siswa dapat menguasai materi selanjutnya karena konsep yang diajarkan pada suatu tingkat tertentu akan berhubungan dengan konsep sebelumnya. Jadi kemampuan awal menggambarkan kesiapan siswa dalam me- nerima materi selanjutnya. Lingkungan juga menunjang pembelajaran, lingkungan yang kondusif akan mengakibatkan pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman dan tenang sehingga siswa dapat mudah memahami materi. Namun, bila lingkungan tidak kondusif maka kosentrasi siswa terhadap materi pembelajaran pun akan terpecah sehingga siswa tidak fokus dalam belajar yang mengakibatkan siswa kurang memahami materi. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya lingkungan di luar pembelajaran tetapi juga lingkungan dalam pembelajaran yakni kondisi kelas. Salah satu yang mempengaruhi kondisi kelas adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru. Namun, kenyataannya dalam belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan tidaklah mudah. Pada kegiatan belajar mengajar di sekolah sering dijumpai beberapa masalah. Masalah yang sering dijumpai diantarannya adalah siswa yang mempunyai nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran, khususnya pada pelajaran matematika. Hal tersebut dikarenakan objek kajian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 61

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 53

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada kelas VIII SMPN 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bukit Kemuning Lampung Utara Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 124