Pelaksanaan tindakan siklus II Observasi Tindakan Siklus II Refleksi Tindakan Siklus II

Tahap refleksi ada beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai patokan keberhasilan. Apakah proses keberhasilan yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan dan bagaimana tingkat pencapaian aktivitas dan hasil belajar siswa. Refleksi juga dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam tahap pelaksanaan setiap siklus sehingga dapat dilakukan perbaikan pembelajaran untuk siklus berikutnya.

2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Dalam perencanaan siklus II ini peneliti berasama teman sejawat melakukan persiapan sebagai berikut : 1 Menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum sekolah 20122013 2 Membuat skenario pembelajaran menggunakan media gambar. Meliputi penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. 3 Menyiapkan soal evaluasi terkait mata pelajaran PKn pokok bahasan Pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. 4 Memersiapkan sarana pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. 5 Menyusun instrumen penelitian tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil pedoman observasi dan seterusnya 6 Menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak hasil-hasilnya 7 Pembagian tugas antara guru dan kolaborator. 8 Menyiapkan kamera untuk dokumentasi

b. Pelaksanaan tindakan siklus II

Pelaksanaan pembelajaran PKn pokok bahasan Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kecamatan pada siklus II dilaksanakan 1 x pertemuan, pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Jumlah siswa yang hadir yaitu 20 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Pada tahap ini dilakukan tindakan sebagai perbaikan dari siklus I, yaitu: 1 Kegiatan pendahuluan Pada awal pembelajaran guru menyampaikan salam, berdo’a, absensi siswa dan mempersiapkan sarana pembelajaran. Kemudian guru menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan memberikan motivasi. 2 Kegiatan inti Guru memberikan tes awal dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Guru menjelaskan indikator kemudian dengan dipimpin guru para siswa menjelaskan tugas kepala desa menggunakan media gambar. Guru mendampingi dan memfasilitasi siswa yang sedang mempresentasikan opini mereka dari melihat gambar. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada siswa yang mempresentasikan. guru memberi alasan atau penjelasan sebagai penguatan materi yang diajarkan. Akhirnya siswa mencatat kesimpulan hasil presentasi siswa didampingi guru. 3 Kegiatan penutup Guru mengulang kembali penjelasan susunan pemerintahan desa dan tugasnya. Di akhir siklus siswa mengerjakan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.

c. Observasi Tindakan Siklus II

Teknik observasi dilakukan untuk mengambil data tentang aktivitas siswa yang diamati melalui lembar observasi aktivitas siswa oleh seorang observer yang dilakukan di setiap pertemuan selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi Tindakan Siklus II

Setelah pelaksanaan siklus II diadakan refleksi yang dilakukan bersama dengan observer. Pada tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan perbaikan kekurangan siklus II dan dilanjutkan dengan refleksi mengenai dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Pada penelitian ini hasil yang didapat pada tahan evaluasi pada setiap siklusnya dikumpul, dianalisis dan dibuat kesimpulan sementara. Hasil analisis dari data tiap siklusnya digunakan untuk merefleksi diri. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan dan bagaimana tingkat pencapaian aktivitas dan hasil belajar siswa. Dan kelemahan yang ada akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya walaupun penelitian ini sudah berakhir.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Aktivitas dan Hasil Belajar PKn di SD 1. Pengertian Pembelajaran PKn di SD

Kewarganegaraan berasal dari bahasa Latin, yaitu “Civis” , dalam bahasa Inggris “Civic” artinya suatu mengenai warga negara atau kewarganegaraan. Kemudian dari kata “Civic” lahir kata “Civics”, Ilmu kewarganegaran dan Civic Education, Pendidikan kewarganegaraan Tukiran, 2009:2 Pendidikan kewarganegaraan secara teoritis dapat dikatakan sebagai “seleksi dan adaptor lintas disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis untuk mencapai salah satu tujuan IPS Soemantri, 2001:59. Lebih lanjut Muhamad Soematri 2001:154, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 yang memuat Standart Nasional Pendidikan, pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998]. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik yaitu sesuai dengan isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila danUndang-Undang Dasar 1945.Konstitusi Negara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU KECAMATAN NATAR

0 16 18

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

PAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DI KELAS IV SD NEGERI 3 MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 3 42

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DI KELAS IV SD NEGERI 3 MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 31 213

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DI SDN 1 PRINGSEWU TIMUR KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 6 61

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn POKOK BAHASAN PEMERINTAHAN DESA DAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PATOMAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 56

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIDANG STUDI PKn SISWA KELAS IV SDN 3 PAKUAN RATU KECAMATAN PAKUAN RATU KABUPATEN WAYKANAN TAHUN 2012/2013

0 12 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 3 BULUKARTO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012/2013

0 12 39

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 55