Peningkatan tekanan darah Kebisingan

69 BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan tekanan darah pada pekerja yang terpajan tahun 2014 ini, peneliti mengumpulkan data primer dan sekunder terhadap 50 pekerja di Departemen Aggregate Assembly Component AGC, Departemen Assembling Commercial Vehicle ACV, dan Departemen Vehicle Ready Delivery Service VRDS di PT “X” Indonesia bulan Januari-Mei 2014. Dan penulis menyadari terdapat beberapa keterbatasan dan kelemahan, diantaranya adalah : 1. Alat yang digunakan dalam pengukuran kebisingan yaitu sound level meter, bukan dosimeter. sehingga hal ini bisa saja mempengaruhi hasil pengukuran yang ada. 2. Alat yang digunakan dalam pengukuran tekanan darah hanya tensimeter biasa bukan tensimeter digital, yang keakuratan dalam membaca hasilnya bisa saja salah. 3. Pada variabel status merokok bisa saja responden tidak menjawab apa yang sebenarnya melainkan apa yang menurutnya baik untuk dijawab.

6.2 Peningkatan tekanan darah

Dari analisis data, di peroleh hasil sebanyak 31 pekerja 62 mengalami peningkatan tekanan darah sistole dan 19 pekerja 38 tidak mengalami peningkatan tekanan darah sistole. Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak pekerja yang mengalami peningkatan tekanan darah sistole. Dari analisis deskriptif diperoleh rata-rata peningkatan tekanan darah sistolik 7 mmHg. Hasil ini sejalan dengan penelitian Morell di Sydney 1988 yang menemukan rata-rata kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg, serta penelitian Eny Hastuti di Semarang 2004 juga menemukan rata-rata kenaikan tekanan darah sistolik 2,2 mmHg. Naiknya tekanan darah, biasanya berjalan bersama-sama antara sistolik dengan diastolik. Pengaturan tekanan darah tergantung pada kontrol dua penentu utamanya yaitu curah jantung dan resistensi perifer total. Kontrol curah jantung banyak bergantung pada pengaturan kecepatan denyut jantung dan volume sekucup. Sementara resistensi perifer total terutama ditentukan oleh derajat vasokonstriksi arteri. Peningkatan kecepatan denyut jantung akan berpengaruh langsung pada tekanan darah sistolik. Sedangkan tekanan darah diastolik. Lebih banyak di pengaruhi oleh resistensi perifer total. Kebisingan yang terjadi akan menimbulkan respon dari system hormone dan system saraf yang akan menaikkan kecepatan denyut jantung yang akan berpengaruh langsung pada tekanan darah sistole, tetapi butuh waktu untuk mempengaruhi tekanan darah diastole Eny Hastuti, 2004.

6.3 Kebisingan

Dari 8 delapan lokasistation yang dilakukan pengukuran kebisingan, terdapat 7 tujuh lokasistation yang nilai kebisingannya melebihi Nilai Ambang Batas NAB, yaitu pada Axle Belakang 106,2 dBA, Axle Depan 86,02 dBA, Engine 87,05 dBA, Station 1A 86,64 dBA, Station 1B 94,79 dBA, Washing 95,08 dBA, dan Car Inspection 85,57 dBA. Sedangkan hanya pada gearbox yang nilainya tidak melebihi ambang batas yaitu sebesar 82,03 dBA. Hasil tersebut juga bisa dilihat bahwa tingkat kebisingan yang didapat di lokasistation lain berpengaruh terhadap jarak jangkauan dari sumber kebisingan tersebut. Semakin jauh jarak lokasistation lain dari sumber kebisingan, maka semakin berkurang juga tingkat kebisingan yang didapat di lokasistation tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin dekat jarak lokasistation lain dari sumber kebisingan, maka semakin besar tingkat kebisingan yang didapat di lokasistation tersebut. Setelah mendapatkan nilai tingkat kebisingan, maka bisa dilakukan perhitungan untuk mencari dosis kebisingan. Maka diperolehlah lokasistation yang memliki nilai dosis yang melebihi ambang batas hanya terdapat pada tiga lokasi, yaitu axle belakang 188, Station 1B 127, dan Washing 481, sedangkan untuk axle depan 1,66, Engine 2,1, Station 1A 39, Car Inspections 53 dan Gearbox Tidak dihitung dosis, karena tingkat kebisingan sudah dibawah 85dB tidak melebihi ambang batas. Dari hasil perhitungan tersebut bahwa tingkat dosis kebisingan yang didapat di masing-masing lokasistation, selain dipengaruhi oleh tingginya tingkat kebisingan juga dipengaruhi oleh lamanya waktu paparan kebisingan yang diterima oleh pekerja. Semakin lama waktu pekerja terpapar kebisingan maka semakin tinggi pula dosis kebisingan yang diterima oleh pekerja. Begitu juga sebaliknya, semakin sedikit waktu pekerja terpapar kebisingan maka semakin rendah pula dosis kebisingan yang diterima oleh pekerja.

6.4 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kenaikan Tekanan Darah