BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri:
1. Aktivitas siswa dari siklus ke siklus: pada siklus I aktivitas siswa sebesar
57,85 dengan katagori aktif, pada siklus II aktivitas siswa sebesar 77,14 dengan katagori sangat aktif, sehingga aktivitas siswa dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 19,29.
2. Hasil belajar siswa dari siklus ke siklus: nilai rata-rata siswa pada siklus I
sebesar 58,5 dengan katagori kurang baik, pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 65 dengan katagori cukup baik, sehingga nilai rata-rata siswa dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 32,5.
B. Saran
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dan siklus II maka sasaran untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Bagi Siswa: a.
Siswa hendaknya melibatkan diri pada setiap kegiatan pembelajaran percobaan dalam model inkuiri secara optimal, agar tidak merasa jenuh
dalam pembelajaran serta dapat dengan cepat memahami pembelajaran. b.
Siswa hendaknya benar-benar memahami dalam melaksanakan pembelajaran, bukan menghafal materi.
c. Siswa hendaknya bersemangat ketika akan dilaksanakan pembelajaran
kooperatif, karena akan mendapatkan pengetahuan baru dalam menemukan cara yang efektif dalam belajar terutama pada mata pelajaran IPA.
2. Bagi Guru: a. Guru hendaknya menggunakan model dan metode yang bervariasi pada setiap
pembelajaran, misalnya dengan model pembelajaran inkuiri. b. Guru perlu mempersiapkan alat dan bahan media terlebih dahulu sebeum
melaksanakan percobaan. a.
Guru lebih kreatif dalam memanfaatkan alat dan bahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Di dalam pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya lebih mengoptimalkan
peran dan tugasnya sebagai fasilitator dan motovator dalam pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana, misalnya alat peraga dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diterapkan pada materi gaya magnet dan untuk keperluan penelitian berikutnya direkomendasikan untuk pokok bahasan pada mata pelajaran lainya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz. 2007 Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Ali, H.M. 2000. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Cetakan ke-10. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo.
Balitbang Kurikulum.2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajawali Press.
Buchori. 2001. Pendidikan Atis Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kanisius. Darsono, Max, dkk. 2002.
”Belajar dan Pembelajaran”. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.
Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas.
PP Th. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPA SD. Jakarta : Puskur, Balitbang Depdiknas.
Dryden, G. dan Jeannette V. 2002. Revolusi Cara Belajar The Learning Revolution: Belajar Akan Efektif Kalau Anda Dalam Keadaan
“Fun” Bagian I: Keajaiban Pikiran. Penerjemah: Ahmad Baiquni. Bandung: Kaifa
Hamalik ,Oemar,2006,Proses Belajar Mengajar ,Jakarta Bumi Aksara.
Iis Indraeni, 2009: 1. Aktifitas Belajar. http:id.pdfsb
. com aktivitas +dalam 17042014.
I Wayan Santyasa. 2006. Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan Orientasi NOS. Makalah Semnas. SMA 2 Semara Pura.
Kunandar. 2007. Pembelajaran Berbasis Inkuiri. Bandung: Rineka Cipta. Miarso, Yusufhadi, 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:
Prenada Media dan Pustekkom Diknas.