Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

pembelajaran, proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Langkah-langkah Penilaian Otentik

Dalam menentukan penilaian otentik sebelumnya harus menentukan beberapa langkah-langkah teknis penilaian pembalajaran otentik menurut Prastowo 2013: 414 dapat melalui sembilan langkah, yaitu: a. Melihat kompetensi yang ingin dicapai pada kurikulum b. Memilih alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. c. Mempertimbangkan kondisi siswa saat penilaian sedang berlangsung. d. Penilaian dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. e. Penilaian dapat dilakukan dalam suasana formal maupun informal. f. Memberikan petunjuk secara jelas dalam pelaksanaan penilaian dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. g. Membuat kriteria pensekoran secara jelas, sehingga tidak menimbulkan multitafsir. h. Menggunakan berbagai bentuk dan alat untuk menilai beragam kompetensi. i. Melakukan rangkaian aktivitas penilaian melalui pemberian tugas, pekerjaan rumah, ulangan, dan pengamatan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penilaian otentik mulai dari menentukan kompetensi yang diinginkan, memilih alat penilaian yang sesuai, sampai penilaian akhir bisa dengan tes maupun pemberian tugas.

J. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan kelas sebagai berikut “ jika dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan pendekatan saintifik melalui model EXCLUSIVE dengan langkah-langkah yang tepat, maka pengetahuan bencana dan sikap sosial siswa kelas III SD Negeri 2 Gunung Kemala Timur dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK atau classroom action research. Menurut Wardani 2007: 1.4 PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sedangkan menurut Arikunto 2010: 4 penelitian model ini dapat dilaksanakan bukan hanya sebatas di kelas saja, tetapi dapat di sekolah, di lapangan, di bengkel, atau di tempat-tempat lain asal sesuai denga bidang tugasnya. Sedangkan menurut Agung 2012: 63 PTK merupakan jenis penelitian untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas secara cermat dan sistematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan, menurut Wardani 2007: 2.3 yakni 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan action, 3 pengamatan observing, dan 4 refleksi reflecting. Siklus tersebut akan dilaksanakan sampai tercapai tujuan pembelajaran tercapai.