Bagi Peneliti Bagi Masyarakat Sekitar
6
saat genap bulan. Peregangan serabut otot sangat dipengaruhi oleh efek mekanik dari pertumbuhan janin. Pembuluh darah pembuluh darah pada
masa kehamilan mengalami hipertrofi dan menjadi berkelok-kelok pada awal kehamilan, setelah itu tidak ada lagi pertumbuhan dan pemanjangan
tambahan yang
diperlukan yang
dilakukan untuk
melanjutkan pengembangan uterus diperoleh dengan meluruskan kelokan dari pembuluh
darah tersebut.
5
Serviks
Estradiol yang meningkatkan sifat higroskopik jaringan ikat serviks membuat encer asam mukopolisakarida pada bahan dasar yang mengikat
kolagen sehingga serviks menjadi lebih lunak dan bengkak pada kehamilan, pada keadaan ini epitelium kolumnar yang melapisi kanalis servikalis
terpajan oleh sekret dari vagina. Selain itu, prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, sehingga serviks menjadi lebih lunak dan mudah untuk
berdilatasi.
5
Vagina
Otot vagina mengalami hipertrofi, mukosa vagina lebih tebal, dan terjadi perubahan susunan jaringan ikat disekitarnya sehingga vagina lebih
mudah untuk berdilatasi dan memudahkan saat persalinan.
5
c. Sistem kardiovaskular
Pada saat kehamilan semua sistem yang berhubungan akan mengalami perubahan. Diantaranya sistem kardiovaskular, pada minggu ke-5 kehamilan
cardiac output akan meningkat dengan tujuan dapat mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, peningkatan denyut jantung juga terjadi. Diantara
minggu ke-10 sampai ke-20 terjadi peningkatan volume plasma yang mengakibatkan peningkatan preload dan mengisi ruang intravaskular yang
dibentuk oleh plasenta dan pembuluh darahnya. Dengan terjadinya penurunan resistensi vaskular sistemik dan perubahan pada aliran pada aliran pulsasi
arterial maka akan mempengaruhi keadaan dari ventrikel saat kehamilan.
7
vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskular perifer juga dipengaruhi oleh peningkatan estrogen dan progesteron.
1,5
Dengan adanya perubahan pada cardiac output ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi untuk mengatasi perubahan tersebut, tetapi tidak
mengubah kontraktilitas dari jantung. Kemudian perubahan posisi dari diafragma, apeks juga akan bergerak ke arah anterior dan ke kiri, sehinga
ketika dilakukan pemeriksaan EKG maka akan didapatkan deviasi aksis kiri, depresi segmen ST, dan inverse atau pendataran gelombang T pada lead III.
1
Setelah masuk pertengahan kehamilan maka pembesaran uterus dapat menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika dalam posisi terlentang.
Dengan adanya penekanan terhadap vena kava inferior maka akan darah balik vena ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan penurunan preload dan cardiac
output yang dapat mengakibatkan hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrom hipotensi supine. Penekanan aorta juga akan mengurangi aliran darah
uteroplasenta ke ginjal, sehingga jika posisi ibu hamil terlentang maka akan mengganggu fungsi ginjal jika dibandingkan posisi miring.
1
Pada minggu ke-6 sampai ke-8 kehamilan volume darah akan meningkat secara progresif dan akan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 setelah
minggu tersebut hanya mengalami sedikit peningkatan. Peningkatan volume darah yang sebagian besar berupa plasma dan eritrosit ini dipengaruhi oleh aksi
progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur renin- angiotensin dan aldosteron.
1
Tidak tercapainya keseimbangan antara jumlah sel darah merah dan volume plasma yang mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi
hemoglobin dari 15 gdl menjadi 12,5 gdl. Bahkan beberapa perempuan mencapai 11gdl. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya zat besi yang
diabsorpsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh sehingga penambahan zat besi dan asam folat sangat membantu untuk mengembalikan kadar normal
hemoglobin.
1