3. Hasil penlitian oleh Marcus A. Henning, Susan J. Hawken, Christian Kra¨geloh, Yipin Zhao dan Iain Doherty tahun 2011 oleh Seoul National
University Korea. Dengan Judul “Asian medical students: quality of life and motivation to learn
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medis Asia siswa dalam penelitian ini dihasilkan skor signifikan lebih rendah dalam
hal kepuasan mereka dengan hubungan social dibandingkan dengan rekan- rekan non-Asia mereka. Selain itu, internasional mahasiswa kedokteran
Asia tampak lebih beresiko dari siswa Asia dalam negeri sehubungan dengan kecemasan tes. Makalah ini menganggap temuan dan implikasinya
bagi kualitas hidup, motivasi belajar.
2.4. Kerangka Berpikir
Sugiyono 2015:91 menyatakan bahwa kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari
berbagai teori yang dideskripsikan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi mengajar, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar siswa. Kehadiran anak dalam keluarga secara alamiah akan memberikan
tanggung jawab terhadap orang tua salah satunya dalah pemenuhan pendidikan. Pendidikan dalam lingkungan keluarga harus menciptakan
suasana yang harmonis, selain itu dalam proses pendidikan anak haruslah mendapatkan perhatian yang penuh untuk menumbuhkan mental dan jiwa
anak dalam menentukan sikap belajarnya. Sebab, anak adalah tumpuan harapan bangsa, sebagai generasi penerus keturunan yang diharapkan agar
memiliki potensi sumber daya manusia yang tangguh dan handal, maka pertumbuhan dan perkembangannya harus optimal dan disinilah perhatian
orang tua sebagai peran yang utama. Fungsi orang tua adalah untuk melaksanakan pendidikan terhadap
anak dalam rangka perkembangannya. Salah satu tujuannya adalah memberikan bekal kecerdasan anak untuk digunakan kelak dalam
menjalani kehidupannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi itulah orang tua harus mempersiapkan anak agar berprilaku yang sesuai dengan nilai,
norma dan falsafah yang berlaku di masyarakat. Tanggung jawab utama ada pada orang tua, walaupun pihak sekolah dapat ikut terlibat dalam
pendidikan anaknya. Maka perhatian orang tua terhadap anak seharusnya dilakukan secara sengaja, intensif dan terkonsentrasi dengan penuh rasa
kasih sayang demi sikap belajar pada anaknya. Akan tetapi sebagian besar orang tua kurang menyadari pentingnya
perhatian untuk anaknya. Anak dianggap tidak perlu perhatian dalam belajar, karena mereka sudah dewasa kelas tinggi. Padahal pada masa ini
justru orang tua harus lebih memperhatikan anak dalam segi apapun termasuk belajar. Perhatian orang tua tersebut akan menjadi pembangkit
semangat anak dalam belajarnya, sehingga ia akan lebih termotivasi lagi dalam meningkatnya belajarnya.
Berikut bagan kerangka berpikir yang berpedoman pada Sugiyono 2015: 94.
2.5. Hipotesis Penelitian